Selasa, Oktober 1

#Day1 #30DaysSaveEarth - Si Sampah Kotor

Diposting oleh Orestilla di 15.47.00


Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Itu peribahasanya. Kata kunci untuk proyek #30DaysSaveEarth #Day1 hari ini dari saya adalah sampah. Coba kita temukan korelasi sempurna untuk peribahasa dan keyword ini. Iya. Bisa dibayangkan bagaimana jadinya bila sampah yang awalnya hanya satu, dua, tiga, tiba-tiba menjelma menjadi ribuan, jutaan dan menggunung.
Membuang sampah memang menjadi sebuah rutinitas yang dipandang enteng oleh sebahagian besar orang. Tak terkecuali kita, bahkan saya sendiri. Adakalanya kekhilafan masih menghampiri kita sebagai manusia biasa. Bila tak khilaf, maka lupa mungkin lebih baik terdengar. Iya. Kita terkadang lupa, mungkin juga malah sering. Sering lupa untuk membuang sampah di tempat yang seharusnya. Slogan “buanglah sampah pada tempatnya” sekarang lebih sering hanya menghuni dinding-dinding sekolah. Jika diamalkan itu sudah prestasi yang luar biasa. Faktanya slogan-slogan ini hanya dibaca sambil lalu saja. Pernah dengar masuk kuping kanan keluar kuping kiri kan teman? Nah itu dia. Dibaca sebentar, menit berikutnya langsung dilupakan.

Coba perhatikan papan larangan dan fakta yang ada
Tak jarang kita lihat sebuah tempat yang terang-terangan membuat pengumuman “Dilarang membuang sampah disini” sementara di bagian bawah papan pengumuman tersebut, sampah mulai menggunung, berpesta pora memproduksi jutaan bakteri yang kemudian dihadiahkan untuk kita semua, manusia-manusia yang masih minim sekali kesadarannya akan kebersihan lingkungan.
Sebagai seorang abdi negara di salah satu pemerintah daerah negeri ini, saya paham dan tahu betul program-program apa saja yang sudah dan akan dijalankan pemerintah untuk menanggulangi masalah persampahan. Namun seluruh rencana program dan kegiatan tersebut tidak akan memiliki arti sama sekali jika kita sebagai masyarakat belum menanamkan kepedulian dalam diri kita masing-masing. Bahkan sekuat peraturan daerah saja, tak akan mampu mengusir sampah-sampah yang terlanjur bertebaran di luar sana bila kita yang berperan sebagai penghasil sampah tidak sadar atau lebih buruknya tidak mengindahkan aturan-aturan yang telah ada.
Menggurui orang lain untuk menjaga kebersihan diri pribadi, keluarga dan lingkungannya memang bukanlah hal mudah, tak sekedar membalikkan telapak tangan. Tak segampang berkata-kata seperti yang sedang saya lakukan di laman ini sekarang. Namun, ajakan dengan memulainya dari diri sendiri mungkin bisa menjadi pilihan yang tepat. Tidak akan terlalu berat rasanya bila membuang sampah pribadi kita ke tempat yang sudah disediakan. Lebih baik lagi jika kebiasaan kecil ini kita mulai dari lingkungan keluarga, rumah kita sendiri atau wilayah yang lebih kecil, kamar kita sendiri.
Suka bawa cemilan ke kamar tidur? Atau ada yang hobi nulis surat mungkin? Yang jika salah sedikit saja, langsung dirobek kemudiaaaann..jebret!!! langsung dibuang ke sembarang tempat. Atau ada yang suka memelihara tanaman hias, yang jika daunnya mulai layu harus segera dibuang dan yaaa..untuk menampung remah-remah kotor itu kita bisa menyediakan sebuah tempat sampah. Tak perlu sebesar gentong di belakang rumah. Kita bisa menciptakan sebuah tempat sampah cantik yang hanya dengan memandangnya saja, orang-orang tak akan pernah tahu kalau itu adalah sebuah tempat sampah! Ayo kembangkan kreatifitas teman. Mungkin bisa dengan cara menyulap kaleng kue kepunyaan mama. Menghiasinya dengan kain-kain flannel. Ciptakan seindah mungkin. Dan tentunya, pastikan setelah memiliki si tempat sampah cantik, kita tidak akan pernah lagi membuang sampah-sampah di tempat yang lain.

Ini bisa jadi contoh juga lo teman-teman
Jika belum bisa mengajak orang lain peduli akan sampah, peduli akan kebersihan, peduli akan lingkungan, setidaknya kita telah mencoba untuk memulainya dari diri kita sendiri. Antusias! Mulai hari ini mari berjanji dari dalam hati kita masing-masing, “Jangan lagi buang sampah di tempat yang tak seharusnya”. Sampah itu kotor dan yang berlabel kotor jangan pernah tebarkan di sembarang tempat. Prinsipnya, bila belum bisa menyebarkan kebaikan, jangan pernah tebar kekotoran. Haha. Sekian teman. Salam lingkungan :)




Tulisan ini ditulis dalam rangka event #30DaysSaveEarth yang diselenggarakan oleh @jungjawa dan @unidzalika Info selanjutnya bisa intip link ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)

Selasa, Oktober 1

#Day1 #30DaysSaveEarth - Si Sampah Kotor

Diposting oleh Orestilla di 15.47.00


Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Itu peribahasanya. Kata kunci untuk proyek #30DaysSaveEarth #Day1 hari ini dari saya adalah sampah. Coba kita temukan korelasi sempurna untuk peribahasa dan keyword ini. Iya. Bisa dibayangkan bagaimana jadinya bila sampah yang awalnya hanya satu, dua, tiga, tiba-tiba menjelma menjadi ribuan, jutaan dan menggunung.
Membuang sampah memang menjadi sebuah rutinitas yang dipandang enteng oleh sebahagian besar orang. Tak terkecuali kita, bahkan saya sendiri. Adakalanya kekhilafan masih menghampiri kita sebagai manusia biasa. Bila tak khilaf, maka lupa mungkin lebih baik terdengar. Iya. Kita terkadang lupa, mungkin juga malah sering. Sering lupa untuk membuang sampah di tempat yang seharusnya. Slogan “buanglah sampah pada tempatnya” sekarang lebih sering hanya menghuni dinding-dinding sekolah. Jika diamalkan itu sudah prestasi yang luar biasa. Faktanya slogan-slogan ini hanya dibaca sambil lalu saja. Pernah dengar masuk kuping kanan keluar kuping kiri kan teman? Nah itu dia. Dibaca sebentar, menit berikutnya langsung dilupakan.

Coba perhatikan papan larangan dan fakta yang ada
Tak jarang kita lihat sebuah tempat yang terang-terangan membuat pengumuman “Dilarang membuang sampah disini” sementara di bagian bawah papan pengumuman tersebut, sampah mulai menggunung, berpesta pora memproduksi jutaan bakteri yang kemudian dihadiahkan untuk kita semua, manusia-manusia yang masih minim sekali kesadarannya akan kebersihan lingkungan.
Sebagai seorang abdi negara di salah satu pemerintah daerah negeri ini, saya paham dan tahu betul program-program apa saja yang sudah dan akan dijalankan pemerintah untuk menanggulangi masalah persampahan. Namun seluruh rencana program dan kegiatan tersebut tidak akan memiliki arti sama sekali jika kita sebagai masyarakat belum menanamkan kepedulian dalam diri kita masing-masing. Bahkan sekuat peraturan daerah saja, tak akan mampu mengusir sampah-sampah yang terlanjur bertebaran di luar sana bila kita yang berperan sebagai penghasil sampah tidak sadar atau lebih buruknya tidak mengindahkan aturan-aturan yang telah ada.
Menggurui orang lain untuk menjaga kebersihan diri pribadi, keluarga dan lingkungannya memang bukanlah hal mudah, tak sekedar membalikkan telapak tangan. Tak segampang berkata-kata seperti yang sedang saya lakukan di laman ini sekarang. Namun, ajakan dengan memulainya dari diri sendiri mungkin bisa menjadi pilihan yang tepat. Tidak akan terlalu berat rasanya bila membuang sampah pribadi kita ke tempat yang sudah disediakan. Lebih baik lagi jika kebiasaan kecil ini kita mulai dari lingkungan keluarga, rumah kita sendiri atau wilayah yang lebih kecil, kamar kita sendiri.
Suka bawa cemilan ke kamar tidur? Atau ada yang hobi nulis surat mungkin? Yang jika salah sedikit saja, langsung dirobek kemudiaaaann..jebret!!! langsung dibuang ke sembarang tempat. Atau ada yang suka memelihara tanaman hias, yang jika daunnya mulai layu harus segera dibuang dan yaaa..untuk menampung remah-remah kotor itu kita bisa menyediakan sebuah tempat sampah. Tak perlu sebesar gentong di belakang rumah. Kita bisa menciptakan sebuah tempat sampah cantik yang hanya dengan memandangnya saja, orang-orang tak akan pernah tahu kalau itu adalah sebuah tempat sampah! Ayo kembangkan kreatifitas teman. Mungkin bisa dengan cara menyulap kaleng kue kepunyaan mama. Menghiasinya dengan kain-kain flannel. Ciptakan seindah mungkin. Dan tentunya, pastikan setelah memiliki si tempat sampah cantik, kita tidak akan pernah lagi membuang sampah-sampah di tempat yang lain.

Ini bisa jadi contoh juga lo teman-teman
Jika belum bisa mengajak orang lain peduli akan sampah, peduli akan kebersihan, peduli akan lingkungan, setidaknya kita telah mencoba untuk memulainya dari diri kita sendiri. Antusias! Mulai hari ini mari berjanji dari dalam hati kita masing-masing, “Jangan lagi buang sampah di tempat yang tak seharusnya”. Sampah itu kotor dan yang berlabel kotor jangan pernah tebarkan di sembarang tempat. Prinsipnya, bila belum bisa menyebarkan kebaikan, jangan pernah tebar kekotoran. Haha. Sekian teman. Salam lingkungan :)




Tulisan ini ditulis dalam rangka event #30DaysSaveEarth yang diselenggarakan oleh @jungjawa dan @unidzalika Info selanjutnya bisa intip link ini.

0 komentar on "#Day1 #30DaysSaveEarth - Si Sampah Kotor"

Posting Komentar

Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)

 

ORESTILLA Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea