Tampilkan postingan dengan label Lagu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lagu. Tampilkan semua postingan

Rabu, Januari 22

Menulis Cinta

Diposting oleh Orestilla di 15.07.00 1 komentar


Lagu pertama yang saya kupas di laman ini adalah Bilur milik Sarasvati. Ada yang bilang lagunya aneh, musiknya serem, liriknya bikin bulu kuduk merinding. Apapun itu, yang penting saya cinta. Dan jikalau cinta alasannya, tak ada yang bisa mengarahkan hati saya untuk tak lagi mendengarkannya.
Oke. Kali ini “lagu aneh” yang lain. Judulnya? Menulis cinta. Ada cerita lucu perkara lagu ini. Beberapa hari yang lalu, ketika sedang bosan dengan rutinitas, ketika kedua mata saya entah karena apa begitu mengantuk hanya dengan menatap lautan kata, saya memutuskan untuk mencatat lirik lagu ini di sebuah kertas, membingkainya dalam potret kamera dan menjadikannya display picture di app bbm yang saya miliki. Hasilnya? Ada banyak kekeliruan pastinya. 

“Saii..sumpah lo..itu puisinya keren bangeeettt..”
“ilaaaa..aku terharu baca puisi yang di dp kamuuu..”
“kakak kalonya udah nulis, beuh..nancep!”
“aaaa..ila, kamu ratunya kalo udah masalah yang beginian. Minta DP nya ya.”
“diks..kaka paste Dp ya..”
dan bla bla bla bla.

Iya. Emang saya yang nulis lirik itu di kertas tapi narasinya sudah tercipta lebih dulu. Dan itu tentu saja bukan puisi.

Mari saya perkenalkan dengan pemiliknya.
Lagu Writing Love ini diberikan oleh seorang teman yang dulu juga memperkenalkan saya dengan Sarasvati. Mungkin tau bagaimana tipikal saya yang seringkali menyukai hal yang tak disukai orang lain, pun begitu sebaliknya, membenci sesuatu yang terlalu orang lain cinta. Hahaha. Aneh? Biar. Saya sudah terlalu sering mendengarnya. Toh perihal musik, itu sudah sepantasnya sesuai dengan indera pendengaran kita masing-masing bukan? Lagu yang saya suka, belum tentu kamu puja. Sedianya saya juga begitu.
Jadi lagu ini ditembangkan oleh Ubit dan musical compositionnya Dian HP. Musiknya asik, suara penyanyinya cakep, liriknya..ah jangan tanya lirik deh. Saking cintanya, saya menamakan satu folder pribadi yang saya gunakan untuk menyimpan tulisan-tulisan amatir saya dengan judul “Writing Love”, menulis cinta. Dan tadaaa..ini dia. 

You ask me to write down the word love
I didn’t know the first letter nor the rest
I took the entire alphabet upside down
But graves merely fraud words
Don’t ask me to write down love anymore
These letters of mine isn’t enough
Do not even suffice for you name
Because love is you
Whom I can not sight
Except in my heart beat

Kau minta aku menulis cinta
Aku tak tau huruf apa yang pertama dan seterusnya
Ku bolak balik seluruh abjad, kata-kata cacat yang ku dapat
Jangan lagi minta aku menulis cinta
Huruf-huruf ku kau tau bahkan tak cukup untuk namamu
Sebab cinta adalah kau, yang tak mampu kusebut
kecuali dengan denyut

Nah. Biar lengkap, temen-temen bisa ikut menikmati lagu ini disini. Hayuk atuh sama-sama kita dengar. Dan jika setelahnya ada yang nelangsa, jangan salahkan sayaaaa..

Salam!

Kamis, Desember 19

Bilur - Sarasvati

Diposting oleh Orestilla di 16.44.00 4 komentar


Lagu pertama yang akan saya bahas di laman ini. Mengapa Sarasvati? Karena dengannya saya menemukan satu dunia yang tak hanya melahirkan tanda tanya besar namun juga kepuasan batin tersendiri. Entah itu karena liriknya yang memang keren laksana tengah dihadapkan pada baris puisi nan memikat hati, atau alunan musiknya yang jujur saja, memang membuat saya terhanyut sedari awal. Musik tradisional yang dihadirkan dalam lagu ini membuat saya merinding. Terpesona.
Dan mengapa Bilur diantara banyak karya besar Sarasvati yang lain?

Karena saya suka. Itu saja. Apalagi setelah membaca “behind the scene” terciptanya lagu ini. Sungguh. Saya semakin cinta.

Selendang bersulam sutra, biduri lembayung jingga

Saksi mati tuk bersaksi, gelimang pesona diri
Belia usia dulu, ruap cinta tlah menggebu
Samar kulihat dunia, tak sadar semua fana

Semerbak dupa iringi kumelangkah
Cungkupku hanya tanah
Bilur hati merambah
Dan akan datangkah bagiku kesempatan
Bila tak ada titian diri yang rupawan

Sekilas lihatlah mega, anugerah tiada tara
Ini tak adil untukku, halimun hitam merasuk
Ceracau getir ibunda, gemertak sengap hatinya
Firasat tak pernah salah, hanya kuberbuat ulah

Gimana? Keren kan liriknya? Nah. Sebagai orang yang suka berbagi, maka akan saya ceritakan kembali bagaimana lagu ini bisa tercipta dan dinyanyikan dengan sangat apik oleh Risa Saraswati (vokalisnya Sarasvati).


Lagu Bilur ini terinspirasi dari sebuah kisah nyata. Kisah seorang perempuan yang meninggal ketika ia tengah mengandung 8 bulan. Dimana letak istimewanya cerita ini? Ternyata roh perempuan bernama Mae ini mendatangi sahabatnya yang bernama Ambu Ida. Mae kemudian menceritakan kepiluan dan luka hati yang ia bawa hingga kematiannya. Cerita inilah yang kemudian menjadi lirik dalam lagu Bilur (ada sebaris lirik berbahasa sunda). Risa mencoba membawa kita pada sebuah cerita nyata seorang perempuan yang luka hatinya tak mati dengan habisnya masa hidup di dunia.

Ini dia liriknya:
"Duh, teungteuingeun...tuntung lengkah...geuning...bet peurih......"
Artinya ini benar-benar menyakitkan....akhir langkahku ternyata tetap perih...dan selalu perih.

Penasaran juga? Harusnya anda segera mencari tahu lagu keren ini secepatnya. Segera!


Tampilkan postingan dengan label Lagu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lagu. Tampilkan semua postingan

Rabu, Januari 22

Menulis Cinta

Diposting oleh Orestilla di 15.07.00 1 komentar


Lagu pertama yang saya kupas di laman ini adalah Bilur milik Sarasvati. Ada yang bilang lagunya aneh, musiknya serem, liriknya bikin bulu kuduk merinding. Apapun itu, yang penting saya cinta. Dan jikalau cinta alasannya, tak ada yang bisa mengarahkan hati saya untuk tak lagi mendengarkannya.
Oke. Kali ini “lagu aneh” yang lain. Judulnya? Menulis cinta. Ada cerita lucu perkara lagu ini. Beberapa hari yang lalu, ketika sedang bosan dengan rutinitas, ketika kedua mata saya entah karena apa begitu mengantuk hanya dengan menatap lautan kata, saya memutuskan untuk mencatat lirik lagu ini di sebuah kertas, membingkainya dalam potret kamera dan menjadikannya display picture di app bbm yang saya miliki. Hasilnya? Ada banyak kekeliruan pastinya. 

“Saii..sumpah lo..itu puisinya keren bangeeettt..”
“ilaaaa..aku terharu baca puisi yang di dp kamuuu..”
“kakak kalonya udah nulis, beuh..nancep!”
“aaaa..ila, kamu ratunya kalo udah masalah yang beginian. Minta DP nya ya.”
“diks..kaka paste Dp ya..”
dan bla bla bla bla.

Iya. Emang saya yang nulis lirik itu di kertas tapi narasinya sudah tercipta lebih dulu. Dan itu tentu saja bukan puisi.

Mari saya perkenalkan dengan pemiliknya.
Lagu Writing Love ini diberikan oleh seorang teman yang dulu juga memperkenalkan saya dengan Sarasvati. Mungkin tau bagaimana tipikal saya yang seringkali menyukai hal yang tak disukai orang lain, pun begitu sebaliknya, membenci sesuatu yang terlalu orang lain cinta. Hahaha. Aneh? Biar. Saya sudah terlalu sering mendengarnya. Toh perihal musik, itu sudah sepantasnya sesuai dengan indera pendengaran kita masing-masing bukan? Lagu yang saya suka, belum tentu kamu puja. Sedianya saya juga begitu.
Jadi lagu ini ditembangkan oleh Ubit dan musical compositionnya Dian HP. Musiknya asik, suara penyanyinya cakep, liriknya..ah jangan tanya lirik deh. Saking cintanya, saya menamakan satu folder pribadi yang saya gunakan untuk menyimpan tulisan-tulisan amatir saya dengan judul “Writing Love”, menulis cinta. Dan tadaaa..ini dia. 

You ask me to write down the word love
I didn’t know the first letter nor the rest
I took the entire alphabet upside down
But graves merely fraud words
Don’t ask me to write down love anymore
These letters of mine isn’t enough
Do not even suffice for you name
Because love is you
Whom I can not sight
Except in my heart beat

Kau minta aku menulis cinta
Aku tak tau huruf apa yang pertama dan seterusnya
Ku bolak balik seluruh abjad, kata-kata cacat yang ku dapat
Jangan lagi minta aku menulis cinta
Huruf-huruf ku kau tau bahkan tak cukup untuk namamu
Sebab cinta adalah kau, yang tak mampu kusebut
kecuali dengan denyut

Nah. Biar lengkap, temen-temen bisa ikut menikmati lagu ini disini. Hayuk atuh sama-sama kita dengar. Dan jika setelahnya ada yang nelangsa, jangan salahkan sayaaaa..

Salam!

Kamis, Desember 19

Bilur - Sarasvati

Diposting oleh Orestilla di 16.44.00 4 komentar


Lagu pertama yang akan saya bahas di laman ini. Mengapa Sarasvati? Karena dengannya saya menemukan satu dunia yang tak hanya melahirkan tanda tanya besar namun juga kepuasan batin tersendiri. Entah itu karena liriknya yang memang keren laksana tengah dihadapkan pada baris puisi nan memikat hati, atau alunan musiknya yang jujur saja, memang membuat saya terhanyut sedari awal. Musik tradisional yang dihadirkan dalam lagu ini membuat saya merinding. Terpesona.
Dan mengapa Bilur diantara banyak karya besar Sarasvati yang lain?

Karena saya suka. Itu saja. Apalagi setelah membaca “behind the scene” terciptanya lagu ini. Sungguh. Saya semakin cinta.

Selendang bersulam sutra, biduri lembayung jingga

Saksi mati tuk bersaksi, gelimang pesona diri
Belia usia dulu, ruap cinta tlah menggebu
Samar kulihat dunia, tak sadar semua fana

Semerbak dupa iringi kumelangkah
Cungkupku hanya tanah
Bilur hati merambah
Dan akan datangkah bagiku kesempatan
Bila tak ada titian diri yang rupawan

Sekilas lihatlah mega, anugerah tiada tara
Ini tak adil untukku, halimun hitam merasuk
Ceracau getir ibunda, gemertak sengap hatinya
Firasat tak pernah salah, hanya kuberbuat ulah

Gimana? Keren kan liriknya? Nah. Sebagai orang yang suka berbagi, maka akan saya ceritakan kembali bagaimana lagu ini bisa tercipta dan dinyanyikan dengan sangat apik oleh Risa Saraswati (vokalisnya Sarasvati).


Lagu Bilur ini terinspirasi dari sebuah kisah nyata. Kisah seorang perempuan yang meninggal ketika ia tengah mengandung 8 bulan. Dimana letak istimewanya cerita ini? Ternyata roh perempuan bernama Mae ini mendatangi sahabatnya yang bernama Ambu Ida. Mae kemudian menceritakan kepiluan dan luka hati yang ia bawa hingga kematiannya. Cerita inilah yang kemudian menjadi lirik dalam lagu Bilur (ada sebaris lirik berbahasa sunda). Risa mencoba membawa kita pada sebuah cerita nyata seorang perempuan yang luka hatinya tak mati dengan habisnya masa hidup di dunia.

Ini dia liriknya:
"Duh, teungteuingeun...tuntung lengkah...geuning...bet peurih......"
Artinya ini benar-benar menyakitkan....akhir langkahku ternyata tetap perih...dan selalu perih.

Penasaran juga? Harusnya anda segera mencari tahu lagu keren ini secepatnya. Segera!


 

ORESTILLA Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea