Sulit dicerna ya judul tulisan saya hari ini? Haha. Tidak.
Itu bukan kata baru dari vickybulary kok. Lagi pengen bikin judul sok-sok
dramatis alay ampung tak jelas aja biar pagi kita bisa lebih sumringah dan
menyenangkan. Eiitss. Inget lo, tersenyum dan tertawa di awal hari itu bisa
memaksimalkan energi positif kita sampai akhir hari. Percaya nggak teman?
Percaya aja deh. Tapi ada batasnya juga lo ya..tersenyum tertawa sendiri-nya
jangan kelamaan.
Oke. Mari kita mulai. Karena pagi ini begitu nyampe kantor,
saya langsung disambut oleh tumpukan kertas yang hmmm..kira-kira berjumlah
sekitaran 300 lembar, saya tiba-tiba saja punya ide untuk mengangkat tema
KERTAS pada #Day3 #30DaysSaveEarth kita yang makin hari makin heboh melahirkan
puluhan tarian narasi tentang lingkungan.
Yang seperti ini jika dibiarkan menumpuk bisa jadi gunung dan melumat kita. Haha. |
Keberadaan kertas dengan jumlahnya yang tak terhitung merupakan
poin penting untuk melihat dan menyadarkan kita sudah berapa juta pohon hidup
yang ditebang. Iya. Bahan utama produksi kertas adalah serat kayu yang kemudian
diproduksi menggunakan mesin-mesin modern. Jenis pohon yang sering dimanfaatkan
untuk bahan baku pembuatan kertas ini adalah pohon papyrus, mulberry, dan
pinus. Dari beberapa artikel yang pernah saya baca, satu pohon tersebut umumnya
menghasilkan 170-200 rim kertas.
ini mereka habis dieksekusi mati! |
Menghentikan penggunaan kertas dalam kehidupan sehari-hari,
apalagi dalam rutinitas perkantoran seperti yang sedang saya hadapi tadi,
mungkin akan sangat sulit untuk dilakukan. Walaupun tekhnologi sebetulnya mampu
menjembatani kepentinggan-kepentingan tersebut, surat (yang dalam hal ini
menggunakan kertas sebagai pengantarnya) masih memiliki peran vital dalam berbagai
kegiatan. Tidak hanya perkantoran, sektor pendidikan pun memiliki andil yang
sangat besar dalam “menghabiskan” kertas. Sebagai contoh kecil, mahasiswa
tingkat akhir yang sedang menyusun skripsi, tesis, disertasi atau apapun itu
namanya. Kertas yang dihabiskan untuk satu laporan tidaklah sedikit. Bisa
dibayangkan bagaimana jadinya bila laporan-laporan tersebut harus direvisi,
diperbaiki kembali, dicetak ulang berkali-kali.
Nah. Penghematan kertas harus kita mulai sedini mungkin.
Jika hari ini kita menggelontorkan kertas sampai 2 rim, maka esok kita
minimalkan setidaknya 1,5 rim saja. Usahakan penghematan ini berlanjut hingga
hari-hari berikutnya. Buat teman-teman yang sedang semangat berburu dosen
dengan puluhan kertas berisi laporan akhir di tangan, bisa menyimpan sisa
revisi dosen yang sudah dicoret dan dianggap tidak layak. Gunakan bagian
belakang kertas yang masih putih bersih itu. Print lagi laporan kalian disana.
Dan jika si dosen udah bilang “oke” baru deh laporannya dicetak di kertas baru.
Tapi ada juga sih beberapa dosen yang ngeyel dan marah terus bilang gini “Kamu
ini! Bagaimana bisa skripsinya dicetak di kertas bekas kayak gini. Kamu
menghina sayaaa..?” Nah. Disinilah keahlian teman-teman dipertanyakan. Mulai
deh tu kamu memproklamirkan proyek #30DaysSaveEarth kita. Kalau dosennya cinta
lingkungan, cinta bumi, beliau pasti mengerti dan nggak akan marahi kamu lagi.
Hehe. Semangat teman-teman.
Pengurangan penggunaan kertas seperti ini secara tidak
langsung akan membantu pengurangan penebangan pohon-pohon cantik di hutan sana.
Semakin sedikit jumlah pohon yang ditebang maka penghijauan bumi akan semakin
meningkat. Bumi yang hijau tentunya bumi sehat yang bermanfaat banyak dalam
kelangsungan hidup manusia. Kertas-kertas kecil dari jutaan manusia ternyata
mampu menyelamatkan bumi dan lingkungan kita jika kita bisa menyiasati
penggunaannya. Ayo mulai dari sekarang! Minimalkan “penghabisan”-nya :)
Salam.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)