Rabu, November 27

Reply to "Lelaki yang Jatuh Hati"

Diposting oleh Orestilla di 08.47.00


Sepagi ini membaca “lelakiyang jatuh hati” di laman sahabat saya si penulis Origami Hati. Ada yang nyesek juga disini walau frasa itu berasal dari sudut pandang Boy, lelaki. Iya. Karena rasa seperti itu juga bisa kami alami, kami si perempuan yang lebih sering terluka karena cinta.
Ditambah pilihan soundtrack pagi yang bikin hati saya kembali merindu dan menggebu, pada sosok yang dulu pernah saya ceritakan dalam narasi. Sosok yang tak mampu saya gapai hatinya dengan cinta, namun punya tempat tersendiri di hati saya. The One That Got Away. Anda semua pasti kenal lagu keren yang awalnya dinyanyikan oleh Katy Perry ini. Tapi saya sendiri lebih tertarik ketika lagu ini didendangkan oleh Boyce Avenue. Karena ditampilkan akustik, lagu ini terdengar lebih “dalem” lagi.

Summer after high school when we first met
We make out in your Mustang to Radiohead
And on my 18th Birthday
We got matching tattoos
Used to steal your parents’ liquor
And climb to the roof
Talk about our future
like we had a clue
Never plan that one day
I’d be losing you
And in another life
I would be your girl
We keep full of promises
Be us against the world
And in another life
I would make you stay
So I don’t have to say
You were the one that got away
The one that got away
I was June and you were my Johnny Cash
Never one we got the other we made a pact
Sometimes when I miss you
I put those records on
Someone said you had your tattoo removed
Saw you downtown singing the Blues
Its time to face the music
I’m no longer your muse
All these money can’t buy me a time machine
Can’t replace you with a million rings
I shoulda told you what you meant to me
Cause now I pay the price

Tiap kali lagunya sampai pada lirik “Never plan that one day, I’d be losing you” ada luka yang hadir tanpa tanya. Ada wajah yang sontak hadir dan mengingatkan kembali pada masa lalu yang penuh suka. Ada kenangan yang bergantian melintas layaknya potongan-potongan adegan dalam film romansa. Indah memang. Eiittss..jangan bicarakan sang mantan hanya karena lirik awal lagu ini ya. Hahaha. Cinta sejati bukan selalu berarti cinta yang pernah kita miliki dalam waktu lama, iya kan?
Membaca narasi Boy sembari mendengarkan lagu-nya Boyce Avenue mengingatkan saya sekali lagi bahwasanya cinta sejati memang tak harus memiliki. Agak sedikit bullshit terdengar. Namun itulah faktanya. Fakta yang hanya bisa di-amin-kan oleh mereka yang pernah ada dalam posisi istimewa seperti itu. Masih ingat cerita “Wanita Penghantar Pernikahan” saya? Jika Boy berani bertutur dalam tajuk “Lelaki yang jatuh hati” (serius looo..ini sepertinya perasaan nyata sang penulis), saya juga pernah jujur disana.
Seringkali cinta yang seperti ini menjadi cinta yang sulit untuk dilupakan, abadi dalam penantian, indah dalam kenangan.
“Lelaki yang jatuh hati” sendiri memberikan gambaran baru bagi saya bahwasanya lelaki tak selalu berada pada pihak yang “diperjuangkan”. Masih ada ribuan lelaki di luar sana yang hatinya terluka karena cinta. Walaupun lelaki lebih dikenal dengan kekuatan logika dan kerendahan rasa, toh mereka masih tetap manusia biasa. Bedanya, lelaki lebih rapi menyimpan kesakitan. Tak sama dengan perempuan yang dengan mudahnya dibaca oleh mata telanjang.

"Terima kasih Boy. Rangkaian kata kali ini ngena banget di hati."


2 komentar:

Posting Komentar

Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)

Rabu, November 27

Reply to "Lelaki yang Jatuh Hati"

Diposting oleh Orestilla di 08.47.00


Sepagi ini membaca “lelakiyang jatuh hati” di laman sahabat saya si penulis Origami Hati. Ada yang nyesek juga disini walau frasa itu berasal dari sudut pandang Boy, lelaki. Iya. Karena rasa seperti itu juga bisa kami alami, kami si perempuan yang lebih sering terluka karena cinta.
Ditambah pilihan soundtrack pagi yang bikin hati saya kembali merindu dan menggebu, pada sosok yang dulu pernah saya ceritakan dalam narasi. Sosok yang tak mampu saya gapai hatinya dengan cinta, namun punya tempat tersendiri di hati saya. The One That Got Away. Anda semua pasti kenal lagu keren yang awalnya dinyanyikan oleh Katy Perry ini. Tapi saya sendiri lebih tertarik ketika lagu ini didendangkan oleh Boyce Avenue. Karena ditampilkan akustik, lagu ini terdengar lebih “dalem” lagi.

Summer after high school when we first met
We make out in your Mustang to Radiohead
And on my 18th Birthday
We got matching tattoos
Used to steal your parents’ liquor
And climb to the roof
Talk about our future
like we had a clue
Never plan that one day
I’d be losing you
And in another life
I would be your girl
We keep full of promises
Be us against the world
And in another life
I would make you stay
So I don’t have to say
You were the one that got away
The one that got away
I was June and you were my Johnny Cash
Never one we got the other we made a pact
Sometimes when I miss you
I put those records on
Someone said you had your tattoo removed
Saw you downtown singing the Blues
Its time to face the music
I’m no longer your muse
All these money can’t buy me a time machine
Can’t replace you with a million rings
I shoulda told you what you meant to me
Cause now I pay the price

Tiap kali lagunya sampai pada lirik “Never plan that one day, I’d be losing you” ada luka yang hadir tanpa tanya. Ada wajah yang sontak hadir dan mengingatkan kembali pada masa lalu yang penuh suka. Ada kenangan yang bergantian melintas layaknya potongan-potongan adegan dalam film romansa. Indah memang. Eiittss..jangan bicarakan sang mantan hanya karena lirik awal lagu ini ya. Hahaha. Cinta sejati bukan selalu berarti cinta yang pernah kita miliki dalam waktu lama, iya kan?
Membaca narasi Boy sembari mendengarkan lagu-nya Boyce Avenue mengingatkan saya sekali lagi bahwasanya cinta sejati memang tak harus memiliki. Agak sedikit bullshit terdengar. Namun itulah faktanya. Fakta yang hanya bisa di-amin-kan oleh mereka yang pernah ada dalam posisi istimewa seperti itu. Masih ingat cerita “Wanita Penghantar Pernikahan” saya? Jika Boy berani bertutur dalam tajuk “Lelaki yang jatuh hati” (serius looo..ini sepertinya perasaan nyata sang penulis), saya juga pernah jujur disana.
Seringkali cinta yang seperti ini menjadi cinta yang sulit untuk dilupakan, abadi dalam penantian, indah dalam kenangan.
“Lelaki yang jatuh hati” sendiri memberikan gambaran baru bagi saya bahwasanya lelaki tak selalu berada pada pihak yang “diperjuangkan”. Masih ada ribuan lelaki di luar sana yang hatinya terluka karena cinta. Walaupun lelaki lebih dikenal dengan kekuatan logika dan kerendahan rasa, toh mereka masih tetap manusia biasa. Bedanya, lelaki lebih rapi menyimpan kesakitan. Tak sama dengan perempuan yang dengan mudahnya dibaca oleh mata telanjang.

"Terima kasih Boy. Rangkaian kata kali ini ngena banget di hati."


2 komentar on "Reply to "Lelaki yang Jatuh Hati""

Nurul Wahida on 1 Desember 2013 pukul 17.17 mengatakan...

folback ya;;)

Orestilla on 2 Desember 2013 pukul 08.27 mengatakan...

oke dear :)

Posting Komentar

Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)

 

ORESTILLA Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea