Senin, November 4

I.N.F.E.R.N.O [NERAKA]

Diposting oleh Orestilla di 09.05.00


“Tempat tergelap di neraka dicadangkan bagi mereka yang tetap bersikap netral di saat krisis moral”


Setelah The Davinci Code, Angels and Demonds, The Lost Symbol dan Deception Point, Dan Brown kembali menyuguhkan kisah luar biasa lewat Inferno [neraka].
Seperti yang tertulis di halaman 93, “satu karya besar yang terinspirasi oleh karya seni besar lain”, kita dapat melihat bahwasanya Inferno-nya Dan Brown merupakan buah karya yang lahir dari lukisan hebat “La Mappa dell’Inferno atau Mapp of Hell (Peta Neraka)” seorang tokoh besar sejati Renaisans Italia, Sandro Botticelli. Botticelli sendiri juga terkenal dengan lukisan Primavera atau Birth of Venus-nya. Sedangkan dalam menyelesaikan lukisan tersebut, Botticelli terinspirasi dari karya besar Dante Alighieri (penulis dan filosof Florence yang hidup dari tahun 1265 sampai 1321) yaitu Inferno yang diagungkan sebagai salah satu karya terkemuka dalam sastra dunia. Inferno merupakan bagian pertama dari tiga buku yang menyusun The Divine Comedy (Inferno, Purgatorio dan Paradiso). Dari latar belakang dituliskannya novel ini saja, kita sudah mampu menafsirkan sebanyak apa ilmu pengetahuan yang akan kita rengkuh begitu 642 halamannya selesai kita baca.
Cerita berawal ketika Robert Langdon terbangun dan mendapati dirinya berada Florence, Italia. Satu hal yang membuatnya bingung adalah ingatan terakhirnya yang masih berada di Harvard University. Sekali lagi, alasan ia muncul di tempat yang tak semestinya akhirnya membawa kita pada perjalanan menegangkan Langdon dalam memecahkan sebuah teka-teki seorang ilmuwan yang menilai bahwasanya overpopulasi akan menjadi penyebab utama musnahnya manusia di muka bumi. [Ide yang sangat brilian dari seorang Brown, mengingat bahwa saat ini topik populasi dan segala akibat yang ditimbulkannya menjadi pembahasan yang seakan tak pernah mencapai akhir]. Dalam novel ini juga diceritakan sepintas lalu mengenai Black Death (kematian hitam) yang menyapu daratan Eropa pada tahun 1300-an dan membunuh sepertiga populasi di beberapa daerah.
Kejadian tersebut mempertemukannya dengan Sienna Brooks, dokter muda cantik yang genius dengan IQ 208. Kutukan kecerdasan. Kecerdasan yang membuat Sienna merasa tidak normal diantara orang normal lainnya, semenjak ia masih kecil.
Sementara itu sebuah organisasi swasta besar “The Mendacium” yang bekerja melayani “orang-orang besar” dari segala genre, kewalahan ketika mendapati seorang klien yang mati bunuh diri dengan sebelumnya meninggalkan sebuah pesan terselubung. Pesan yang membuat pemimpin organisasi bernama Provos dan fasilitator seniornya Laurence Knowlton harus bertindak cepat dan tegas dengan mengirim tenaga-tenaga terlatih ke lapangan untuk merebut kembali apa yang diamanatkan kliennya. Amanat yang pada akhirnya melibatkan Robert Langdon. Amanat yang membuat Knowlton bergidik ngeri saat ia menonton sebuah video rekaman yang harus segera disebarluaskan ke seluruh dunia kurang dari 24 jam ke depan.
Setiap kali Dan Brown beraksi maka akan kita dapati puluhan simbol penuh arti. Dalam Inferno, Brown memperkenalkan simbol “biohazard”, ikon tiga-segi sederhana. Dijelaskan bahwa simbol ini dikembangkan oleh Dow Chemical pada tahun 1960-an. Simbol inilah yang dijadikan kunci oleh sang ilmuwan Bertrand Zobrist untuk menggiring banyak orang pada penemuan terbaiknya yang disinyalir mampu menekan laju pertumbuhan penduduk yang semakin besar. Zobrist yang merasa bahwa Who (World Health Organization) tidak pernah serius menangani masalah overpopulasi ini, meminta bantuan kepada The Mendacium untuk memberikan perlindungan penuh padanya selama menyelesaikan misi tersebut. Kesalahpahaman akhirnya membawa petaka bagi semua pihak. Langdon yang awalnya diminta untuk memecahkan beberapa simbol oleh direktur WHO Elizabeth Sinskey (yang merasa takut dengan ancaman Zobrist, takut akan wabah atau virus yang ia kembangkan untuk memusnahkan manusia) harus berhadapan dengan banyak orang yang seakan ingin menghabisi nyawanya. Setelah puas berpetualang di bumi Italia, kita akan digiring ke Istanbul. Brown yang sangat piawai menggambarkan sudut-sudut terdalam kota ke imaginasi kita, membuat rasa penasaran saya meningkat drastis.
Cerita akan semakin menakjubkan ketika kita mengetahui :
  1. lmuwan bernama adalah Bertrand Zobrist itu adalah klien The Mendacium yang mati bunuh diri setelah dengan sangat rapi mengemas sebuah virus penangkal masalah overpopulasi;
  2. Sienna Brooks adalah kekasih Bertrand Zobrist yang dengan kegeniusannya ikut mendukung pemikiran tentang pemusnahan manusia sebagai jawaban dalam menyelesaikan masalah kependudukan dunia. Sayang, tatkala melaksanakan misinya yang menghabiskan waktu hampir 1 tahun lamanya, Zobrist memutuskan untuk meninggalkan Sienna. Sehingga dalam kisah ini, Sienna sendiri tidak mengetahui wabah atau virus apa yang tengah diracik oleh kekasihnya tersebut.
  3. Langdon berada dalam drama yang telah ditata dengan sangat apik dan rapi oleh pihak WHO dan The Mendacium. Dalam kisah ini, Langdon banyak dibohongi oleh berbagai pihak;
  4. Dan Zobrist tidak sejahat yang kita pikir!
Lebih lengkapnya, mending manteman baca sendiri deh novelnya. Untuk karya Dan Brown, saya selalu menyiapkan bintang 5 (*****) yang berarti bahwa buku ini benar-benar pantas untuk direkomendasikan. Penuturun Brown yang jelas dan rinci membuat saya merasa sedang berada di tempat kejadian, melintasi Il Corridooio Vasariano, Boboli garden, Palazzo Pitti, Baptistry of San Giovanni hingga riak gelombang air laut ketika ratusan orang menaiki gondola di Venesia. Pun begitu halnya ketika dalam bab-bab terakhir Brown membawa kita ke kota Istanbul, Turki. Ribuan kata juga tidak akan mampu mengungkapkan kekaguman saya secara pribadi pada seorang Dan Brown. Imaginasinya, pengetahuannya, eksplorasinya, semuanya bersinergi untuk menghasilkan sebuah mahakarya, sekali lagi.
Salam baca!



0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)

Senin, November 4

I.N.F.E.R.N.O [NERAKA]

Diposting oleh Orestilla di 09.05.00


“Tempat tergelap di neraka dicadangkan bagi mereka yang tetap bersikap netral di saat krisis moral”


Setelah The Davinci Code, Angels and Demonds, The Lost Symbol dan Deception Point, Dan Brown kembali menyuguhkan kisah luar biasa lewat Inferno [neraka].
Seperti yang tertulis di halaman 93, “satu karya besar yang terinspirasi oleh karya seni besar lain”, kita dapat melihat bahwasanya Inferno-nya Dan Brown merupakan buah karya yang lahir dari lukisan hebat “La Mappa dell’Inferno atau Mapp of Hell (Peta Neraka)” seorang tokoh besar sejati Renaisans Italia, Sandro Botticelli. Botticelli sendiri juga terkenal dengan lukisan Primavera atau Birth of Venus-nya. Sedangkan dalam menyelesaikan lukisan tersebut, Botticelli terinspirasi dari karya besar Dante Alighieri (penulis dan filosof Florence yang hidup dari tahun 1265 sampai 1321) yaitu Inferno yang diagungkan sebagai salah satu karya terkemuka dalam sastra dunia. Inferno merupakan bagian pertama dari tiga buku yang menyusun The Divine Comedy (Inferno, Purgatorio dan Paradiso). Dari latar belakang dituliskannya novel ini saja, kita sudah mampu menafsirkan sebanyak apa ilmu pengetahuan yang akan kita rengkuh begitu 642 halamannya selesai kita baca.
Cerita berawal ketika Robert Langdon terbangun dan mendapati dirinya berada Florence, Italia. Satu hal yang membuatnya bingung adalah ingatan terakhirnya yang masih berada di Harvard University. Sekali lagi, alasan ia muncul di tempat yang tak semestinya akhirnya membawa kita pada perjalanan menegangkan Langdon dalam memecahkan sebuah teka-teki seorang ilmuwan yang menilai bahwasanya overpopulasi akan menjadi penyebab utama musnahnya manusia di muka bumi. [Ide yang sangat brilian dari seorang Brown, mengingat bahwa saat ini topik populasi dan segala akibat yang ditimbulkannya menjadi pembahasan yang seakan tak pernah mencapai akhir]. Dalam novel ini juga diceritakan sepintas lalu mengenai Black Death (kematian hitam) yang menyapu daratan Eropa pada tahun 1300-an dan membunuh sepertiga populasi di beberapa daerah.
Kejadian tersebut mempertemukannya dengan Sienna Brooks, dokter muda cantik yang genius dengan IQ 208. Kutukan kecerdasan. Kecerdasan yang membuat Sienna merasa tidak normal diantara orang normal lainnya, semenjak ia masih kecil.
Sementara itu sebuah organisasi swasta besar “The Mendacium” yang bekerja melayani “orang-orang besar” dari segala genre, kewalahan ketika mendapati seorang klien yang mati bunuh diri dengan sebelumnya meninggalkan sebuah pesan terselubung. Pesan yang membuat pemimpin organisasi bernama Provos dan fasilitator seniornya Laurence Knowlton harus bertindak cepat dan tegas dengan mengirim tenaga-tenaga terlatih ke lapangan untuk merebut kembali apa yang diamanatkan kliennya. Amanat yang pada akhirnya melibatkan Robert Langdon. Amanat yang membuat Knowlton bergidik ngeri saat ia menonton sebuah video rekaman yang harus segera disebarluaskan ke seluruh dunia kurang dari 24 jam ke depan.
Setiap kali Dan Brown beraksi maka akan kita dapati puluhan simbol penuh arti. Dalam Inferno, Brown memperkenalkan simbol “biohazard”, ikon tiga-segi sederhana. Dijelaskan bahwa simbol ini dikembangkan oleh Dow Chemical pada tahun 1960-an. Simbol inilah yang dijadikan kunci oleh sang ilmuwan Bertrand Zobrist untuk menggiring banyak orang pada penemuan terbaiknya yang disinyalir mampu menekan laju pertumbuhan penduduk yang semakin besar. Zobrist yang merasa bahwa Who (World Health Organization) tidak pernah serius menangani masalah overpopulasi ini, meminta bantuan kepada The Mendacium untuk memberikan perlindungan penuh padanya selama menyelesaikan misi tersebut. Kesalahpahaman akhirnya membawa petaka bagi semua pihak. Langdon yang awalnya diminta untuk memecahkan beberapa simbol oleh direktur WHO Elizabeth Sinskey (yang merasa takut dengan ancaman Zobrist, takut akan wabah atau virus yang ia kembangkan untuk memusnahkan manusia) harus berhadapan dengan banyak orang yang seakan ingin menghabisi nyawanya. Setelah puas berpetualang di bumi Italia, kita akan digiring ke Istanbul. Brown yang sangat piawai menggambarkan sudut-sudut terdalam kota ke imaginasi kita, membuat rasa penasaran saya meningkat drastis.
Cerita akan semakin menakjubkan ketika kita mengetahui :
  1. lmuwan bernama adalah Bertrand Zobrist itu adalah klien The Mendacium yang mati bunuh diri setelah dengan sangat rapi mengemas sebuah virus penangkal masalah overpopulasi;
  2. Sienna Brooks adalah kekasih Bertrand Zobrist yang dengan kegeniusannya ikut mendukung pemikiran tentang pemusnahan manusia sebagai jawaban dalam menyelesaikan masalah kependudukan dunia. Sayang, tatkala melaksanakan misinya yang menghabiskan waktu hampir 1 tahun lamanya, Zobrist memutuskan untuk meninggalkan Sienna. Sehingga dalam kisah ini, Sienna sendiri tidak mengetahui wabah atau virus apa yang tengah diracik oleh kekasihnya tersebut.
  3. Langdon berada dalam drama yang telah ditata dengan sangat apik dan rapi oleh pihak WHO dan The Mendacium. Dalam kisah ini, Langdon banyak dibohongi oleh berbagai pihak;
  4. Dan Zobrist tidak sejahat yang kita pikir!
Lebih lengkapnya, mending manteman baca sendiri deh novelnya. Untuk karya Dan Brown, saya selalu menyiapkan bintang 5 (*****) yang berarti bahwa buku ini benar-benar pantas untuk direkomendasikan. Penuturun Brown yang jelas dan rinci membuat saya merasa sedang berada di tempat kejadian, melintasi Il Corridooio Vasariano, Boboli garden, Palazzo Pitti, Baptistry of San Giovanni hingga riak gelombang air laut ketika ratusan orang menaiki gondola di Venesia. Pun begitu halnya ketika dalam bab-bab terakhir Brown membawa kita ke kota Istanbul, Turki. Ribuan kata juga tidak akan mampu mengungkapkan kekaguman saya secara pribadi pada seorang Dan Brown. Imaginasinya, pengetahuannya, eksplorasinya, semuanya bersinergi untuk menghasilkan sebuah mahakarya, sekali lagi.
Salam baca!



0 komentar on "I.N.F.E.R.N.O [NERAKA]"

Posting Komentar

Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)

 

ORESTILLA Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea