Jumat, November 22

A.L.I.E.N

Diposting oleh Orestilla di 08.43.00


Matanya mati, tak ada kehidupan disana. Tubuh rampingnya menatap jelaga hitamku dengan pandangan yang tak bisa diungkapkan hanya dengan kata. Mulutnya membentuk huruf o kecil pertanda ia tengah meragu akan makhluk sepertiku. Seaneh itu kah aku? Bukankah keberadaannya disini jauh lebih aneh? Ia mendekat. Jarak kami hanya tersisa sekitar 5 langkah lagi. Kutatap takjub makhluk asing didepanku. Benarkah Tuhan memiliki ciptaan selayaknya ia? Mengapa baru hadir setelah jutaan tahun umur bumi? Ingin kutelusuri permukaan kulitnya yang berwarna hijau terang, mempertontonkan perjalanan darah dikedalamannya. Darah? Seperti itukah darah miliknya? Mengapa tidak berwarna merah seperti kepunyaanku? “Sesuatu” yang mengalir di dalam tubuhnya itu berwarna biru kelabu. Cukup membuatku tersentak dan bergidik ngeri.

Ia mendekat selangkah lagi. Dari jarak sedekat ini, indera penciumanku disuguhkan pada sebuah aroma aneh yang menguar dari tubuhnya. Tidak bisa dikatakan wangi karena dengan refleks aku menutup hidungku dengan kedua telapak tangan. Satu tangannya terjulur kearahku. Seperti ingin ku genggam dalam jalin persahabatan. Itukah yang ia mau? Atau jangan-jangan ia ingin menarikku ke dalam dunianya yang tak pernah ku tau dimana letaknya. Beberapa puluh meter di belakang kami terparkir dengan rapi sebuah kendaraan berbentuk tabung silinder super besar yang mengeluarkan cahaya sangat terang. Cahaya yang membuat mataku silau ketika pertama kali menatapnya. Tadi. Saat aku siuman dari tidur panjangku. Pingsan tepatnya.

Ia berteriak. Suaranya membuatku pusing. Aku memegang kepalaku pertanda kesakitan. Telapak tanganku basah. Bukan keringat yang hadir secepat ini. Satu dua tetes darah segar mengalir dari kedua telingaku. Ia menabrakku dengan kekuatan penuh. Tubuh indahnya tadi yang kukagumi ternyata kumpulan lendir berbau busuk yang membuatku ingin muntah. Sebelum aku mati, sebuah kesadaran hadir dibenakku, “Bangsat, ini dia Alien itu!”

2 komentar:

Nyovika mengatakan...

Wih nice post :)
Tp ga liat alien beneran kan :o

Orestilla mengatakan...

tengkyu dear..hahaha..belum.mungkin nanti :D

Posting Komentar

Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)

Jumat, November 22

A.L.I.E.N

Diposting oleh Orestilla di 08.43.00


Matanya mati, tak ada kehidupan disana. Tubuh rampingnya menatap jelaga hitamku dengan pandangan yang tak bisa diungkapkan hanya dengan kata. Mulutnya membentuk huruf o kecil pertanda ia tengah meragu akan makhluk sepertiku. Seaneh itu kah aku? Bukankah keberadaannya disini jauh lebih aneh? Ia mendekat. Jarak kami hanya tersisa sekitar 5 langkah lagi. Kutatap takjub makhluk asing didepanku. Benarkah Tuhan memiliki ciptaan selayaknya ia? Mengapa baru hadir setelah jutaan tahun umur bumi? Ingin kutelusuri permukaan kulitnya yang berwarna hijau terang, mempertontonkan perjalanan darah dikedalamannya. Darah? Seperti itukah darah miliknya? Mengapa tidak berwarna merah seperti kepunyaanku? “Sesuatu” yang mengalir di dalam tubuhnya itu berwarna biru kelabu. Cukup membuatku tersentak dan bergidik ngeri.

Ia mendekat selangkah lagi. Dari jarak sedekat ini, indera penciumanku disuguhkan pada sebuah aroma aneh yang menguar dari tubuhnya. Tidak bisa dikatakan wangi karena dengan refleks aku menutup hidungku dengan kedua telapak tangan. Satu tangannya terjulur kearahku. Seperti ingin ku genggam dalam jalin persahabatan. Itukah yang ia mau? Atau jangan-jangan ia ingin menarikku ke dalam dunianya yang tak pernah ku tau dimana letaknya. Beberapa puluh meter di belakang kami terparkir dengan rapi sebuah kendaraan berbentuk tabung silinder super besar yang mengeluarkan cahaya sangat terang. Cahaya yang membuat mataku silau ketika pertama kali menatapnya. Tadi. Saat aku siuman dari tidur panjangku. Pingsan tepatnya.

Ia berteriak. Suaranya membuatku pusing. Aku memegang kepalaku pertanda kesakitan. Telapak tanganku basah. Bukan keringat yang hadir secepat ini. Satu dua tetes darah segar mengalir dari kedua telingaku. Ia menabrakku dengan kekuatan penuh. Tubuh indahnya tadi yang kukagumi ternyata kumpulan lendir berbau busuk yang membuatku ingin muntah. Sebelum aku mati, sebuah kesadaran hadir dibenakku, “Bangsat, ini dia Alien itu!”

2 komentar on "A.L.I.E.N"

Nyovika on 22 November 2013 pukul 17.13 mengatakan...

Wih nice post :)
Tp ga liat alien beneran kan :o

Orestilla on 25 November 2013 pukul 09.01 mengatakan...

tengkyu dear..hahaha..belum.mungkin nanti :D

Posting Komentar

Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)

 

ORESTILLA Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea