Senin, November 4

#OrigamiHati

Diposting oleh Orestilla di 09.37.00


Penulis muda yang baru saja menyemarakkan dunia baca nasional ini menampilkan konflik cinta, persahabatan dan warna-warni kehidupan remaja yang diramu dengan sangat luar biasa di dalam novel bercover merah dengan sebuah botol kaca berisi kertas origami yang telah disulap menjadi hati.


Iya. Boy Candra. Lelaki muda kelahiran Padang ini membuktikan pada banyak orang bahwasanya Minangkabau, masih sama seperti dulu. Dalam hal apa? Dalam melahirkan penulis-penulis berbakat. Salah satunya Boy. Dan semoga saja kelak akan muncul penulis muda lainnya. Kita tunggu saja.
Origami hati sendiri bercerita tentang Aruna, yang sedari awal membuka halaman novel ini sudah mengalami yang namanya patah hati. Siapa sih yang nggak pernah hancur remuk redam karena cinta?
Kenapa?
Kamu belum?
Belom pernah pacaran sih. Haha. Atau cinta dan pacar pertama yang langsung berakhir di KUA? Selamat. Kamu berarti nggak punya kisah cinta seru, seseru kisahnya Aruna. Oke kembali ke keyboard.
Jadi ceritanya si Aruna ini dikhianati oleh pacar yang sudah 3 tahun terakhir menemani hari-harinya. Bisa dibayangkan betapa galaunya Aruna. Ya. Walaupun Aruna kalah banyak tahunnya dibandingkan 7 tahun yang pernah saya jalani. Eiittss. Jangan coba-coba curhat di laman ini. Maap maap. Kembalikan ke keyboard lagi.
Pengkhianatan Haga (pacarnya Aruna) mendatangkan kesedihan luar biasa yang membuat Aruna benar-benar kehilangan sandaran. Namun logikanya memenangkan pertarungan dengan rasa yang ia miliki. Aruna memutuskan untuk menjauhi Haga dan memberikannya kebebasan untuk dekat dengan perempuan yang ia pilih. Sakit pasti. Ditengah kegalauan itulah Aruna bertemu dengan Bagas. Berawal dari pertemuan yang tak mereka sengaja, namun telah direkayasa dengan sangat apik oleh Tuhan, Aruna dan Bagas semakin dekat dari hari ke hari. Memiliki cerita masing-masing dari masa lalu mereka, tak membuat Aruna dan Bagas menampik cinta yang mulai tumbuh. Aruna dengan pengkhianatan Haga dan Bagas dengan kepergian Anila. Anila, perempuan baik hati yang mencengkram hati Bagas bahkan setelah bertahun-tahun kepergiannya ke kehidupan abadi, menghadap Illahi Rabbi.
Sementara dalam kehidupan Bagas sendiri diperkenalkan Putri. Rekan satu organisasi yang telah jatuh cinta padanya sedari dulu. Jauh sebelum Aruna mengenal Bagas. Jauh sebelum Bagas menjalin hubungan spesial dengan Anila. Putri yang tak pernah memiliki kekuatan untuk mengungkapkan perasaannya hanya bisa menunggu untuk kemudian ikhlas dan rela mendapati Bagas mulai mendekati Aruna setelah kematian Anila. Baginya mungkin cinta sejati itu tak harus memiliki.
Haga kembali hadir ketika Aruna telah berusaha meyakinkan hatinya untuk menerima Bagas, untuk selamanya. Haga yang menyesal dengan keputusan bodohnya menginginkan Aruna kembali padanya. Aruna pun dilanda kegalauan yang lebih pelik dibandingkan sebelumnya. Ditengah kebingungan dan dilema tersebut, akankah Aruna memilih Haga yang sudah bertahun-tahun ia cintai? atau bertahan dengan Bagas? Lelaki yang awalnya ia anggap aneh, namun mampu mendatangkan kehangatan cinta untuknya.
Penasaran?
Baca (beli) dong novelnya. Penuturan Boy yang ringan terasa sangat membantu saya menemukan kembali kesegaran dalam menikmati narasi ketika otak saya terbebani novel beratnya William Dalrymple yang White Mughal itu. Konflik cinta Aruna dan Putri tentu saja banyak dialami oleh perempuan-perempuan cantik negeri ini. Termasuk saya (Kisahnya ya, bukan cantiknya. Hoho. Saya klarifikasi dulu sebelum manteman komplain). Boy lewat penokohon Bagas mengajarkan kita bahwa mencintai tak perlu meminta seseorang melupakan masa lalunya. Tarian narasi-nya Boy Candra cocok banget buat yang lagi galau, yang susah move on, yang lagi jatuh cinta, semuanya deh.
Dan The precious sentence dari novel ini adalaaaaahhh..eng ing eng. Cekidot..
Hidup ini pilihan. Jika kamu tak memperhitungkannya, kamu akan kalah [page 25 of 214]
Kadang mencintai bukan hanya sekedar bersama tapi juga tentang kesiapan untuk sebuah perpisahan. Sebuah perpindahan [page 31 of 214]
Tuhan tak pernah membiarkan kesendirian membunuh hamba-Nya [page 32 of 214]
Kenangan tak perlu kamu hilangkan, karena ia akan selalu pulang bersama ingatan [page 36 of 214]
Dia telah memeluk wanita lain, lalu kenapa kamu membuang airmata untuk pelukan mereka? [page 49 of 214]
Karena tak ada ingatan yang bisa dihapus kecuali disembunyikan di sudut hati. Di ruang gelap pikiran [page 61 og 214]
Kadang kita harus mencoba menikmati hal lain. Agar kita tahu, jika kebahagiaan tidak hanya ada pada satu titik [page 81 of 214]
Karena sesungguhnya luka, sembuh dan utuh adalah wewenang waktu. Biarlah ia bekerja untuk hatimu [page 189 of 214]
Yang mau kenal lebih dekat dengan penulis super ramah dan baik hati ini bisa stalking twitternya di @dsuperboy. Selamat membacaaaaaa.
Salam!

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)

Senin, November 4

#OrigamiHati

Diposting oleh Orestilla di 09.37.00


Penulis muda yang baru saja menyemarakkan dunia baca nasional ini menampilkan konflik cinta, persahabatan dan warna-warni kehidupan remaja yang diramu dengan sangat luar biasa di dalam novel bercover merah dengan sebuah botol kaca berisi kertas origami yang telah disulap menjadi hati.


Iya. Boy Candra. Lelaki muda kelahiran Padang ini membuktikan pada banyak orang bahwasanya Minangkabau, masih sama seperti dulu. Dalam hal apa? Dalam melahirkan penulis-penulis berbakat. Salah satunya Boy. Dan semoga saja kelak akan muncul penulis muda lainnya. Kita tunggu saja.
Origami hati sendiri bercerita tentang Aruna, yang sedari awal membuka halaman novel ini sudah mengalami yang namanya patah hati. Siapa sih yang nggak pernah hancur remuk redam karena cinta?
Kenapa?
Kamu belum?
Belom pernah pacaran sih. Haha. Atau cinta dan pacar pertama yang langsung berakhir di KUA? Selamat. Kamu berarti nggak punya kisah cinta seru, seseru kisahnya Aruna. Oke kembali ke keyboard.
Jadi ceritanya si Aruna ini dikhianati oleh pacar yang sudah 3 tahun terakhir menemani hari-harinya. Bisa dibayangkan betapa galaunya Aruna. Ya. Walaupun Aruna kalah banyak tahunnya dibandingkan 7 tahun yang pernah saya jalani. Eiittss. Jangan coba-coba curhat di laman ini. Maap maap. Kembalikan ke keyboard lagi.
Pengkhianatan Haga (pacarnya Aruna) mendatangkan kesedihan luar biasa yang membuat Aruna benar-benar kehilangan sandaran. Namun logikanya memenangkan pertarungan dengan rasa yang ia miliki. Aruna memutuskan untuk menjauhi Haga dan memberikannya kebebasan untuk dekat dengan perempuan yang ia pilih. Sakit pasti. Ditengah kegalauan itulah Aruna bertemu dengan Bagas. Berawal dari pertemuan yang tak mereka sengaja, namun telah direkayasa dengan sangat apik oleh Tuhan, Aruna dan Bagas semakin dekat dari hari ke hari. Memiliki cerita masing-masing dari masa lalu mereka, tak membuat Aruna dan Bagas menampik cinta yang mulai tumbuh. Aruna dengan pengkhianatan Haga dan Bagas dengan kepergian Anila. Anila, perempuan baik hati yang mencengkram hati Bagas bahkan setelah bertahun-tahun kepergiannya ke kehidupan abadi, menghadap Illahi Rabbi.
Sementara dalam kehidupan Bagas sendiri diperkenalkan Putri. Rekan satu organisasi yang telah jatuh cinta padanya sedari dulu. Jauh sebelum Aruna mengenal Bagas. Jauh sebelum Bagas menjalin hubungan spesial dengan Anila. Putri yang tak pernah memiliki kekuatan untuk mengungkapkan perasaannya hanya bisa menunggu untuk kemudian ikhlas dan rela mendapati Bagas mulai mendekati Aruna setelah kematian Anila. Baginya mungkin cinta sejati itu tak harus memiliki.
Haga kembali hadir ketika Aruna telah berusaha meyakinkan hatinya untuk menerima Bagas, untuk selamanya. Haga yang menyesal dengan keputusan bodohnya menginginkan Aruna kembali padanya. Aruna pun dilanda kegalauan yang lebih pelik dibandingkan sebelumnya. Ditengah kebingungan dan dilema tersebut, akankah Aruna memilih Haga yang sudah bertahun-tahun ia cintai? atau bertahan dengan Bagas? Lelaki yang awalnya ia anggap aneh, namun mampu mendatangkan kehangatan cinta untuknya.
Penasaran?
Baca (beli) dong novelnya. Penuturan Boy yang ringan terasa sangat membantu saya menemukan kembali kesegaran dalam menikmati narasi ketika otak saya terbebani novel beratnya William Dalrymple yang White Mughal itu. Konflik cinta Aruna dan Putri tentu saja banyak dialami oleh perempuan-perempuan cantik negeri ini. Termasuk saya (Kisahnya ya, bukan cantiknya. Hoho. Saya klarifikasi dulu sebelum manteman komplain). Boy lewat penokohon Bagas mengajarkan kita bahwa mencintai tak perlu meminta seseorang melupakan masa lalunya. Tarian narasi-nya Boy Candra cocok banget buat yang lagi galau, yang susah move on, yang lagi jatuh cinta, semuanya deh.
Dan The precious sentence dari novel ini adalaaaaahhh..eng ing eng. Cekidot..
Hidup ini pilihan. Jika kamu tak memperhitungkannya, kamu akan kalah [page 25 of 214]
Kadang mencintai bukan hanya sekedar bersama tapi juga tentang kesiapan untuk sebuah perpisahan. Sebuah perpindahan [page 31 of 214]
Tuhan tak pernah membiarkan kesendirian membunuh hamba-Nya [page 32 of 214]
Kenangan tak perlu kamu hilangkan, karena ia akan selalu pulang bersama ingatan [page 36 of 214]
Dia telah memeluk wanita lain, lalu kenapa kamu membuang airmata untuk pelukan mereka? [page 49 of 214]
Karena tak ada ingatan yang bisa dihapus kecuali disembunyikan di sudut hati. Di ruang gelap pikiran [page 61 og 214]
Kadang kita harus mencoba menikmati hal lain. Agar kita tahu, jika kebahagiaan tidak hanya ada pada satu titik [page 81 of 214]
Karena sesungguhnya luka, sembuh dan utuh adalah wewenang waktu. Biarlah ia bekerja untuk hatimu [page 189 of 214]
Yang mau kenal lebih dekat dengan penulis super ramah dan baik hati ini bisa stalking twitternya di @dsuperboy. Selamat membacaaaaaa.
Salam!

0 komentar on "#OrigamiHati"

Posting Komentar

Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)

 

ORESTILLA Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea