Jumat, Desember 13

Sayap-Sayap Patah - Kahlil Gibran

Diposting oleh Orestilla di 08.30.00


Kahlil Gibran, penulis yang mampu menyihir hati pembacanya hingga larut dalam alunan rangkaian kata-kata cinta tanpa ujung. Yang ingin belajar mendeskripsikan cinta, tentulah menjadikan Kahlil Gibran sebagai maha guru. Siapa coba yang tidak terhanyut dengan pilihan katanya yang mendayu-dayu? Kebahagiaan dan kegetiran disampaikannya dengan begitu menggugah. Sayap-sayap patah, salah satu maha karyanya yang membuat banyak mata jatuh hati pada halaman pertama.
***
Buku ini bercerita tentang tokoh “aku” dan kisah cintanya yang pilu bersama seorang jelita bernama Salma Karamy. Cinta yang lahir pada pandang pertama, dibantu oleh kedekatan ayah mereka yang bersahabat puluhan tahun yang lalu. Perjumpaan tanpa rencana antara “aku” dan Faris Affandi Karamy (ayahanda Salma), menghadiahkannya sesuatu yang sangat istimewa, cinta sejati Salma.
Namun cinta yang mereka punya harus berakhir tatkala Salma dinikahkan ayahnya dengan keponakan seorang pendeta yang dihormati di kota tersebut. Adalah Pendeta Ghalib yang menyembunyikan kejahatannya dibalik doa-doa suci, memiliki seorang keponakan yang tingkah polahnya tak jauh berbeda dari sang paman, ia bernama Mansur Bek. Faris Affandi terpaksa menikahkan Salma dengan lelaki tersebut guna menjauhkan putrinya dari fitnah dan pandangan buruk masyarakat, sementara Salma tak menampik pernikahan tersebut demi menghormati ayah yang ia sayangi sepenuh hati. Pergulatan batin yang pada akhirnya membawa mereka ke kematian yang mengenaskan.
Di tengah pernikahannya yang tak sedikitpun mendatangkan kebahagiaan, Salma harus melepaskan kepergian ayahanda ke pangkuan Tuhan. Dibalik kesedihan mendalam, Salma hanya memiliki “aku” sebagai tempatnya mengadu. Dalam pertemuan rahasia mereka setiap satu bulan sekali di kuil tua yang menghubungkan Kota Beirut dan Lebanon, Salam dan “aku” bertemu untuk saling berbagi. Menumpahkan lara sekaligus mereguk suka. Namun, pada satu hari Salma memutuskan untuk tidak lagi menemui “aku”. Ia takut Pendeta Ghalib akan mengetahui segalanya dan merusak hidup kekasih yang ia cintai. Maka berpisahlah mereka dalam perpisahan yang sama sekali tak mereka inginkan satu sama lain.
5 tahun berlalu. Dalam kesabaran dan penantiannya, Salma diberi kesempatan oleh Tuhan untuk melahirkan seorang bayi laki-laki. Bayi yang lahir di ujung malam dan meninggal di awal pagi. Bayi laki-laki yang kemudian ikut membawa ibunya pergi ke dunia abadi, jauh dari penindasan hati. Salma meninggal dunia dengan merengkuh bayi merahnya yang kaku di dadanya yang juga telah dingin membeku.
Bagaimana dengan “aku”?
Ia menjadi salah seorang pengantar jenazah ke peristirahatan Salma yang terakhir. Salma ditidurkan didada ayahnya, dan bayi lelakinya tertidur lelap didadanya. Dan “aku” hanya mampu mengantarkan mereka dengan airmata tiada akhir. Nasib merenggut orang-orang yang ia kasihi. Sayapnya patah dan tak mampu lagi mengantarkannya pada kebahagiaan di atas langit sana.
***
Dalam kisah ini, berdasarkan pengamatan mata hati saya, sosok Faris Affandi merupakan figur lelaki yang sangat baik, sehingga karena baiknya ia, muncul manusia-manusia tamak dan rakus yang memanfaatkan kebaikannya tersebut. Salma, saya nilai jauh lebih dewasa dibandingkan tokoh “aku”. Mengapa? Karena dibalik kekecewaan dan kesedihannya yang harus menikah dengan lelaki yang sama sekali tak ia kenal, Salma masih berusaha keras untuk menjadi istri yang baik. Walaupun ia tak sedikitpun membunuh cinta yang sudah tumbuh mekar untuk “aku”. Sementara “aku” sendiri bagai lelaki goyah yang susah untuk berdiri tegar karena hatinya telah terluka dalam, ia kehilangan sosok sahabat dalam diri Faris Affandi dan harus merelakan kekasih hatinya untuk menjadi milik lelaki lain. Setelahnya, ia harus merelakan mereka berdua ditelan gerbang kematian. 


and the precious sentences for this story is..
Alangkah bodohnya orang-orang yang mengira bahwa cinta datang dari persahabatan yang lama dan rayuan yang tak henti-hentinya (page 40 of 115)
Cinta yang dipenuhi nafsu hanya akan menampakkan hasrat memiliki pada kekasihnya. Namun cinta yang suci hanya menginginkan cinta itu sendiri. Cinta yang berasal dari kenaifan dan gelora masa muda akan terpuaskan dengan cara memiliki, dan tumbuh dengan peluk dan ciuman. Tapi cintadilahirkan dipangkuan cakrawala dan diperanakan oleh rahasia-rahasia sang malam, tidak akan memuaskan dirinya dengan apapun, kecuali kekekalan dan keabadian (page 101 of 115)
Saran saya, jika sedang haus akan kata cinta, carilah karya Kahlil Gibran dan segera penuhi dahagamu.

Salam!




2 komentar:

Fahrizal Mukhdar mengatakan...

khalil gibran ... saya pertama kali tahu karya dan tokoh sastra ini saat SMA ... pas ada mata pelajaran Sastra Indonesia ... sejak itu juga jadi sering membaca karya-karya sastra ... salah satunya AKU ... itu puisi yg paling kusuka ...

Orestilla mengatakan...

Aku, karyanya Chairil Anwar ya mas? :)

Posting Komentar

Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)

Jumat, Desember 13

Sayap-Sayap Patah - Kahlil Gibran

Diposting oleh Orestilla di 08.30.00


Kahlil Gibran, penulis yang mampu menyihir hati pembacanya hingga larut dalam alunan rangkaian kata-kata cinta tanpa ujung. Yang ingin belajar mendeskripsikan cinta, tentulah menjadikan Kahlil Gibran sebagai maha guru. Siapa coba yang tidak terhanyut dengan pilihan katanya yang mendayu-dayu? Kebahagiaan dan kegetiran disampaikannya dengan begitu menggugah. Sayap-sayap patah, salah satu maha karyanya yang membuat banyak mata jatuh hati pada halaman pertama.
***
Buku ini bercerita tentang tokoh “aku” dan kisah cintanya yang pilu bersama seorang jelita bernama Salma Karamy. Cinta yang lahir pada pandang pertama, dibantu oleh kedekatan ayah mereka yang bersahabat puluhan tahun yang lalu. Perjumpaan tanpa rencana antara “aku” dan Faris Affandi Karamy (ayahanda Salma), menghadiahkannya sesuatu yang sangat istimewa, cinta sejati Salma.
Namun cinta yang mereka punya harus berakhir tatkala Salma dinikahkan ayahnya dengan keponakan seorang pendeta yang dihormati di kota tersebut. Adalah Pendeta Ghalib yang menyembunyikan kejahatannya dibalik doa-doa suci, memiliki seorang keponakan yang tingkah polahnya tak jauh berbeda dari sang paman, ia bernama Mansur Bek. Faris Affandi terpaksa menikahkan Salma dengan lelaki tersebut guna menjauhkan putrinya dari fitnah dan pandangan buruk masyarakat, sementara Salma tak menampik pernikahan tersebut demi menghormati ayah yang ia sayangi sepenuh hati. Pergulatan batin yang pada akhirnya membawa mereka ke kematian yang mengenaskan.
Di tengah pernikahannya yang tak sedikitpun mendatangkan kebahagiaan, Salma harus melepaskan kepergian ayahanda ke pangkuan Tuhan. Dibalik kesedihan mendalam, Salma hanya memiliki “aku” sebagai tempatnya mengadu. Dalam pertemuan rahasia mereka setiap satu bulan sekali di kuil tua yang menghubungkan Kota Beirut dan Lebanon, Salam dan “aku” bertemu untuk saling berbagi. Menumpahkan lara sekaligus mereguk suka. Namun, pada satu hari Salma memutuskan untuk tidak lagi menemui “aku”. Ia takut Pendeta Ghalib akan mengetahui segalanya dan merusak hidup kekasih yang ia cintai. Maka berpisahlah mereka dalam perpisahan yang sama sekali tak mereka inginkan satu sama lain.
5 tahun berlalu. Dalam kesabaran dan penantiannya, Salma diberi kesempatan oleh Tuhan untuk melahirkan seorang bayi laki-laki. Bayi yang lahir di ujung malam dan meninggal di awal pagi. Bayi laki-laki yang kemudian ikut membawa ibunya pergi ke dunia abadi, jauh dari penindasan hati. Salma meninggal dunia dengan merengkuh bayi merahnya yang kaku di dadanya yang juga telah dingin membeku.
Bagaimana dengan “aku”?
Ia menjadi salah seorang pengantar jenazah ke peristirahatan Salma yang terakhir. Salma ditidurkan didada ayahnya, dan bayi lelakinya tertidur lelap didadanya. Dan “aku” hanya mampu mengantarkan mereka dengan airmata tiada akhir. Nasib merenggut orang-orang yang ia kasihi. Sayapnya patah dan tak mampu lagi mengantarkannya pada kebahagiaan di atas langit sana.
***
Dalam kisah ini, berdasarkan pengamatan mata hati saya, sosok Faris Affandi merupakan figur lelaki yang sangat baik, sehingga karena baiknya ia, muncul manusia-manusia tamak dan rakus yang memanfaatkan kebaikannya tersebut. Salma, saya nilai jauh lebih dewasa dibandingkan tokoh “aku”. Mengapa? Karena dibalik kekecewaan dan kesedihannya yang harus menikah dengan lelaki yang sama sekali tak ia kenal, Salma masih berusaha keras untuk menjadi istri yang baik. Walaupun ia tak sedikitpun membunuh cinta yang sudah tumbuh mekar untuk “aku”. Sementara “aku” sendiri bagai lelaki goyah yang susah untuk berdiri tegar karena hatinya telah terluka dalam, ia kehilangan sosok sahabat dalam diri Faris Affandi dan harus merelakan kekasih hatinya untuk menjadi milik lelaki lain. Setelahnya, ia harus merelakan mereka berdua ditelan gerbang kematian. 


and the precious sentences for this story is..
Alangkah bodohnya orang-orang yang mengira bahwa cinta datang dari persahabatan yang lama dan rayuan yang tak henti-hentinya (page 40 of 115)
Cinta yang dipenuhi nafsu hanya akan menampakkan hasrat memiliki pada kekasihnya. Namun cinta yang suci hanya menginginkan cinta itu sendiri. Cinta yang berasal dari kenaifan dan gelora masa muda akan terpuaskan dengan cara memiliki, dan tumbuh dengan peluk dan ciuman. Tapi cintadilahirkan dipangkuan cakrawala dan diperanakan oleh rahasia-rahasia sang malam, tidak akan memuaskan dirinya dengan apapun, kecuali kekekalan dan keabadian (page 101 of 115)
Saran saya, jika sedang haus akan kata cinta, carilah karya Kahlil Gibran dan segera penuhi dahagamu.

Salam!




2 komentar on "Sayap-Sayap Patah - Kahlil Gibran"

Fahrizal Mukhdar on 13 Desember 2013 pukul 18.25 mengatakan...

khalil gibran ... saya pertama kali tahu karya dan tokoh sastra ini saat SMA ... pas ada mata pelajaran Sastra Indonesia ... sejak itu juga jadi sering membaca karya-karya sastra ... salah satunya AKU ... itu puisi yg paling kusuka ...

Orestilla on 16 Desember 2013 pukul 08.22 mengatakan...

Aku, karyanya Chairil Anwar ya mas? :)

Posting Komentar

Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)

 

ORESTILLA Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea