Rabu, April 10

Saya dan mereka, diantara hobi dan kewajiban

Diposting oleh Orestilla di 08.23.00

Apa sih gunanya nulis ini itu? Ga penting banget deh kayaknya buat seorang PNS seperti kamu? Udahlah. Nikmati saja apa yang ada. Syukuri. Toh kewajiban kamu itu mengabdi pada negara, bukannya menciptakan tulisan-tulisan seperti itu. Sudah ada penulis-penulis terkenal yang akan menyelesaikannya. Bukan amatiran seperti kamu.
Glek. Setiap kali mengingat kata-kata itu, saya hanya bisa mengurut dada, tersenyum, menggeleng-gelengkan kepala dan kembali berkonsentrasi pada setiap kalimat yang sedang saya rangkum menjadi sebuah bacaan. Bacaan untuk orang-orang yang tentunya masih menghargai saya sebagai seorang penulis, walau masih amatiran.


Ya. Saya memang sedang gencar-gencarnya menulis. Sekali lagi bukan untuk uang, prestise, apalagi kesombongan. Saya hanya sedang menyalurkan hobi yang saya nilai berkontribusi positif untuk hidup saya kedepannya. Saya juga sedang tidak merugikan orang lain dengan kegiatan ini. Yang saya butuhkan hanya laptop dan sebuah otak dengan kapasitas besar yang saya gunakan untuk menghasilkan ide-ide brilian demi lahirnya sebuah karya. Saya tak butuh mereka yang menghina, meremehkan.
Pernyataan tadi bukanlah kalimat pedas pertama yang saya dengar dari orang-orang tentang hobi aneh yang saya miliki. Bagaimana tidak aneh bila orang melihat background pendidikan dan profesi saya saat ini. Tapi bila diberi kesempatan untuk kembali ke masa lalu, maka saya akan menjadikan sastra sebagai pilihan jurusan pendidikan. Haha. Tapi itu hanyalah sebuah mimpi tanpa landasan. Mimpi yang tak akan pernah menjadi nyata bukan? Dan benar. Saat ini saya sedang dan akan bekerja selama puluhan tahun ke depan di kancah birokrasi. Kesempatan yang diberikan Allah kepada saya untuk mengecap pendidikan di lembah manglayang IPDN, memberikan saya tanggung jawab besar untuk bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Tugas penting inilah yang selalu menjadi momok bagi setiap orang untuk memberi penilaian buruk terhadap hobi saya dalam menulis. Mungkin sebagian besar dari mereka berpikir bahwa apa yang sedang saya lakukan merupakan salah satu bentuk ketidaksyukuran saya pada Sang Pencipta. Bahwa apa yang saya lakukan seakan-akan melenceng dari yang seharusnya. Padahal saya benar-benar memanfaatkan waktu yang ada, dengan tidak mengusik sedikitpun tanggung jawab saya sebagai seorang abdi negara. 

Hal yang sama mungkin juga dirasakan oleh saudara-saudara saya yang lain. Sebut saja Sutawijaya. Siapa yang tak kenal dengan beliau? Tangannya telah mengabadikan ratusan bahkan mungkin ribuan momen penting. Kakinya mungkin telah menjejak banyak kota di nusantara hanya untuk sebuah foto. Namun saya yakin dibalik itu semua, ada rasa kepuasan luar biasa didalam hatinya tatkala mampu menghidupkan cerita dari balik lembaran-lembaran foto yang ia hasilkan.

Begitu pula halnya dengan Tia, Devi, Yena, Kaka Epin. Sahabat-sahabat yang sama gilanya dengan saya bila sudah berhadapan dengan buku. Mungkin saja bagi beberapa orang yang tak pernah merasakan sensasi ratusan halaman itu, hanya akan berkomentar miring. Namun saya percaya, ada banyak hasrat yang terpenuhi kala menuntaskan satu per satu dari mereka. 

Dan itulah hobi. Bahagia yang saya rengkuh darinya mungkin tak berarti apa-apa bagi mereka yang tak meng”hobi”kan hal yang sama. Jadi saya pikir, selagi apa yang orang lain suka itu tak berpengaruh pada kehidupan kita secara langsung dan tidak langsung, apa gunanya mendikte mereka dengan ucapan-ucapan tak bermutu yang pada akhirnya hanya menampilkan sebuah sensasi kebodohan? Lebih baik diam bukan? Setidaknya diantara hobi dan kewajiban itu, masih ada saya yang berpikir dengan logika. Bahwa bagaimanapun kondisinya, saya tak akan pernah melanggar sumpah dan janji saya pada negara tercinta. Camkan itu..!!!

1 komentar:

Moryns mengatakan...

Never stop writing sista... Sesungguhnya hanya orang2 merugi yang berpikir sempit kayak gitu...Hwaiting..!!!

Posting Komentar

Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)

Rabu, April 10

Saya dan mereka, diantara hobi dan kewajiban

Diposting oleh Orestilla di 08.23.00

Apa sih gunanya nulis ini itu? Ga penting banget deh kayaknya buat seorang PNS seperti kamu? Udahlah. Nikmati saja apa yang ada. Syukuri. Toh kewajiban kamu itu mengabdi pada negara, bukannya menciptakan tulisan-tulisan seperti itu. Sudah ada penulis-penulis terkenal yang akan menyelesaikannya. Bukan amatiran seperti kamu.
Glek. Setiap kali mengingat kata-kata itu, saya hanya bisa mengurut dada, tersenyum, menggeleng-gelengkan kepala dan kembali berkonsentrasi pada setiap kalimat yang sedang saya rangkum menjadi sebuah bacaan. Bacaan untuk orang-orang yang tentunya masih menghargai saya sebagai seorang penulis, walau masih amatiran.


Ya. Saya memang sedang gencar-gencarnya menulis. Sekali lagi bukan untuk uang, prestise, apalagi kesombongan. Saya hanya sedang menyalurkan hobi yang saya nilai berkontribusi positif untuk hidup saya kedepannya. Saya juga sedang tidak merugikan orang lain dengan kegiatan ini. Yang saya butuhkan hanya laptop dan sebuah otak dengan kapasitas besar yang saya gunakan untuk menghasilkan ide-ide brilian demi lahirnya sebuah karya. Saya tak butuh mereka yang menghina, meremehkan.
Pernyataan tadi bukanlah kalimat pedas pertama yang saya dengar dari orang-orang tentang hobi aneh yang saya miliki. Bagaimana tidak aneh bila orang melihat background pendidikan dan profesi saya saat ini. Tapi bila diberi kesempatan untuk kembali ke masa lalu, maka saya akan menjadikan sastra sebagai pilihan jurusan pendidikan. Haha. Tapi itu hanyalah sebuah mimpi tanpa landasan. Mimpi yang tak akan pernah menjadi nyata bukan? Dan benar. Saat ini saya sedang dan akan bekerja selama puluhan tahun ke depan di kancah birokrasi. Kesempatan yang diberikan Allah kepada saya untuk mengecap pendidikan di lembah manglayang IPDN, memberikan saya tanggung jawab besar untuk bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Tugas penting inilah yang selalu menjadi momok bagi setiap orang untuk memberi penilaian buruk terhadap hobi saya dalam menulis. Mungkin sebagian besar dari mereka berpikir bahwa apa yang sedang saya lakukan merupakan salah satu bentuk ketidaksyukuran saya pada Sang Pencipta. Bahwa apa yang saya lakukan seakan-akan melenceng dari yang seharusnya. Padahal saya benar-benar memanfaatkan waktu yang ada, dengan tidak mengusik sedikitpun tanggung jawab saya sebagai seorang abdi negara. 

Hal yang sama mungkin juga dirasakan oleh saudara-saudara saya yang lain. Sebut saja Sutawijaya. Siapa yang tak kenal dengan beliau? Tangannya telah mengabadikan ratusan bahkan mungkin ribuan momen penting. Kakinya mungkin telah menjejak banyak kota di nusantara hanya untuk sebuah foto. Namun saya yakin dibalik itu semua, ada rasa kepuasan luar biasa didalam hatinya tatkala mampu menghidupkan cerita dari balik lembaran-lembaran foto yang ia hasilkan.

Begitu pula halnya dengan Tia, Devi, Yena, Kaka Epin. Sahabat-sahabat yang sama gilanya dengan saya bila sudah berhadapan dengan buku. Mungkin saja bagi beberapa orang yang tak pernah merasakan sensasi ratusan halaman itu, hanya akan berkomentar miring. Namun saya percaya, ada banyak hasrat yang terpenuhi kala menuntaskan satu per satu dari mereka. 

Dan itulah hobi. Bahagia yang saya rengkuh darinya mungkin tak berarti apa-apa bagi mereka yang tak meng”hobi”kan hal yang sama. Jadi saya pikir, selagi apa yang orang lain suka itu tak berpengaruh pada kehidupan kita secara langsung dan tidak langsung, apa gunanya mendikte mereka dengan ucapan-ucapan tak bermutu yang pada akhirnya hanya menampilkan sebuah sensasi kebodohan? Lebih baik diam bukan? Setidaknya diantara hobi dan kewajiban itu, masih ada saya yang berpikir dengan logika. Bahwa bagaimanapun kondisinya, saya tak akan pernah melanggar sumpah dan janji saya pada negara tercinta. Camkan itu..!!!

1 komentar on "Saya dan mereka, diantara hobi dan kewajiban"

Moryns on 11 April 2013 pukul 10.20 mengatakan...

Never stop writing sista... Sesungguhnya hanya orang2 merugi yang berpikir sempit kayak gitu...Hwaiting..!!!

Posting Komentar

Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)

 

ORESTILLA Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea