Minggu, April 21

25 points in 25 years

Diposting oleh Orestilla di 11.41.00

April datang lagi. 21 tepatnya. 21 April. Hari yang selalu saja dipenuhi kebagiaan, senyuman tanpa henti dan gelak tawa. Pertanda hari ini memang sangatlah berharga. 21 April 2013, tahun ini, hitungan mencapai angka 25. Yap. 25 tahun. Sudah tidak muda lagi tentunya. Haha. Seperempat abad. Angka sempurna untuk menggapai segala mimpi dan asa. Bukan menghentikan target lo, tapi membangun jutaan mimpi-mimpi berikutnya. Bukankah dalam hidup, kita diharamkan untuk menyerah pada mimpi? Gantungkan ia setinggi mungkin, bekerja keras agar bisa meraihnya, dan jangan pernah ada kata “putus asa” untuk alasan apapun yang kita temui ketika sedang mati-matian berlari kearahnya.

Oke. Sebelumnya terimakasih untuk ribuan doa yang telah dihadiahkan hari ini untuk saya. Sungguh sebait doa saja mampu membuat saja bertekad untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya. Mama, papa, adik-adik tercinta, uci, indi, bang aris, sahabat-sahabat terbaik, rekan kerja, temen-temen di kampus dulu (yang walaupun ada di ujung Sabang dan Merauke sana tetap mengingat hari penting ini), senior-junior, dan semuanya. Semua dari anda yang telah memberikan nuansa indah nan berharga untuk saya, di 25 tahun hidup saya di dunia. Doa yang sama, saya kembalikan, saya mohonkan kembali pada Sang Pencipta untuk kita semua. Aamiin Rabb.
 Ada 25 poin pada 25 tahun saya kali ini. 25 hal utama yang telah saya jalani, saya raih, saya temukan, saya nikmati dan saya harapkan di kehidupan mendatang. Rangkuman kebahagiaan dan kesedihan yang akan saya kisahkan demi sebuah pembelajaran bagi kita semua, terkhusus untuk diri saya sendiri. 25 hal yang ingin saya bagikan pada anda semua, my baby blogies friends. Thanks buat yang udah nyempetin baca blog ini. Bahkan udah memfollow blog saya jauh-jauh hari walaupun saya jarang ngeposting disini. Hehe. But its okay. Nevermind. I’ll always try to be the best blogger. Hihihihi. I’m not sure but I wanna do it.
 
Lets check it out my 25 points:
1.     Dalam hitungan hari yang terlewati, saya merasa Allah semakin dekat. Ada di setiap langkah, di setiap keputusan, di setiap tindakan. Untuk yang satu ini, saya berharap akan menjadi yang terbaik sebagai hamba-Nya. Mengelola pribadi, hati dan pemikiran untuk semakin dekat, lagi dan lagi kepada Sang Khalik. Aamiin.
2.     Kebahagiaan mama dan papa adalah prioritas utama bagi saya dalam jangka waktu setahun ini. Tidak. Tidak hanya tahun ini tentunya. Namun selama saya hidup di dunia. Saya tak akan pernah lagi menggantikan kebahagiaan itu dengan apapun. Apapun itu. Lagi? Ya. Lagi. Karena dulu, dulu sekali, saya pernah mengecewakan mama dan papa. Meletakkan pribadi dan ambisi saya diatas kebahagiaan beliau berdua, dan saya berjanji mulai detik ini untuk tak lagi melakukannya. Tak akan pernah.
3.     Ketika banyak yang bertanya bagaimana saya bisa kuat dalam hidup, salah satu jawaban yang sering saya hadirkan adalah “saya ingin kuat untuk adik-adik yang saya miliki dengan cinta”. Saya ingin menjadi kuat setidaknya untuk mereka. Karena saya tau, begitu saya lemah, lelah dan jatuh, mereka tak lagi memiliki seseorang yang bisa mereka banggakan dan menguatkan mereka tentunya. Jadi saya selalu menanamkan satu kata dalam hidup, “Berjuang”. Berusahalah Tilla, berjuanglah selalu untuk memberikan yang terbaik bagi mereka.
4.     Keluarga adalah harga mati bagi saya untuk apapun itu. Karena tanpa mereka, saya bukanlah apa-apa. Tanpa mereka, saya tak akan punya kekuatan dan semangat yang tetap bergelora. Berharap apa saja yang saya lakukan, apa yang saja yang berhasil saya dapatkan, akan menjadi sumber kebahagiaan bagi mereka.
5.     Kecup sayang, pelukan hangat, senyum bahagia dan doa-doa yang mengalir dari mama, papa, dan adik-adik tercinta di pagi setiap tanggal 21 April adalah hadiah berharga yang selalu membuat saya terharu, sukar untuk tak meneteskan airmata. Kebahagiaan sempurna dari keluarga sempurna yang Allah berikan untuk saya.
6.     Saya tak pernah bisa menjalani apapun sendiri, bahkan saat saya ingin sekalipun. Kehadiran sahabat-sahabat terbaik memberikan kekuatan tersendiri dalam hidup saya. Ketika yang lain lengah dan menyepelekan kesakitan yang saya alami, merekalah yang selalu berada di garda terdepan. Menyemangati saya untuk tetap bertahan. Untuk kesempatan memiliki mereka semua, saya sangat bersyukur.
7.   Belum lagi 24 jam terlewati, sudah datang ratusan pesan yang menyampaikan banyak doa untuk kebaikan, kebahagiaan, kesuksesan, dan kemudahan bagi saya di masa mendatang. Bagaimana bahagia tak bersemayam ketika menyadari betapa banyaknya sahabat yang masih mengingat hari lahir saya, betapa banyak kasih sayang yang mereka hadiahkan di hari istimewa ini.
8.     Syukur yang tak akan pernah hilang adalah kesempatan yang diberikan Allah pada saya untuk mengecap pendidikan di lembah manglayang IPDN. Tempat yang pada mengajarkan banyak hal, mempertemukan saya dengan sahabat-sahabat terbaik dari seluruh pelosok nusantara. Sebuah kesempatan yang pada akhirnya menjadi titik balik hidup saya hingga detik ini.
9.     Saya telah berusaha mati-matian untuk tetap fokus pada pekerjaan saya sebagai abdi negara. Apapun kegiatan dan hobi yang saya miliki di luar garis komando ini, tak akan pernah membuat saya lengah dan meninggalkan kewajiban saya yang sesungguhnya. Ingat, saya dan jutaan rekan seperjuangan di luar sana, telah bersumpah untuk menjadi putra-putri terbaik negeri ini. Dan bekerja di bawah sumpah bukanlah hal sepele yang dengan mudah dipermainkan.
10.  Saya tetap dan harus selalu bertahan untuk konsisten dengan usaha saya dalam bidang “marketing” alias jualan kecil-kecilan. Haha. Walaupun harus memulai segala sesuatunya dengan cara merangkak, jika dilakukan dengan semangat dan niat yang ikhlas, saya yakin suatu hari nanti saya mampu berlari untuk meraih mimpi itu ke dalam realita sesungguhnya.
11.   Pendidikan pascasarjana telah selesai saya bereskan tepat pada waktunya dengan nilai terbaik yang telah saya upayakan semaksimal mungkin. Saya selalu berharap ilmu yang telah saya dapatkan, akan menjadi ilmu yang bermanfaat dan barokah selamanya. Aamiin.
12.   Pencapaian saya dalam tulis menulis mulai menampakkan hasil. Beberapa naskah yang saya kirim, telah banyak yang diterima. Walaupun yang diterbitkan baru beberapa diantaranya, saya cukup puas. Menulis itu hidup. Menulis itu melukis rasa untuk abadi nantinya. Menulis itu saya J
13.   Mimpi besar saya menjadi seorang penulis hebat (walau karier dan jenjang pendidikan yang saya miliki tak berhubungan sama sekali dengan hal ini) akan saya buktikan dengan melahirkan sebuah naskah novel perdana saya April ini. Ya. Saya sedang berusaha untuk menyelesaikannya. Walaupun menulis bukanlah hal gampang untuk dilakukan. Tak hanya niat memulai, namun lebih pada keinginan untuk menuntaskannya hingga akhir. Saya menyadari sepenuhnya, bahwa saya hanya seorang amatiran yang belajar secara ortodidak dalam bagian ini. Namun inilah mimpi, inilah resolusi terbesar yang ingin saya gapai. Dan untuk mendapatkannya, saya tak akan lelah mencoba yang terbaik. Keep spirit, keep fighting for me.
14.   Walau untuk menggapai mimpi besar tersebut, tak sedikit orang yang menyepelekan saya. Bukan hanya tak menerima, menghargai karya kecil saya pun tidak. Namun ini lah hidup dan bongkahan perjuangan didalamnya. Tanpa kerikil-kerikil seperti itu, mana mungkin cerita saya nantinya akan berwarna. Mereka, yang dengan gampangnya menyuarakan kesakitan dengan menghinakan dan merendahkan saya, sesungguhnya adalah salah satu motivator saya menuju kesuksesan.
15.   Masa lalu tak pernah menyurutkan langkah saya untuk maju. Masa lalu hanya bagian kecil dari keseluruhan hidup yang akan saya jadikan pelajaran berharga. Ingat. Hanya orang bodoh yang akan terjatuh di tempat yang sama. Dan saya sedang belajar keluar dari kebodohan. Tak ingin berlama-lama hidup dalam kekelaman masa lalu. Karena saya yakin kebahagiaan masa depan sedang menunggu saya di luar sana.
16. Dibalik kebahagiaan, ada duka, kesedihan, dan airmata. Dibalik kesuksesan, ada keterpurukan dan kegagalan tak terhingga. Belajar dari pengalaman orang-orang hebat yang  mampu menginspirasi dan memotivasi adalah pijakan bagi saya untuk menggantungkan mimpi. Ketika orang lain mampu dan bisa, saya yakin, berbekal niat baik dan kerja keras, saya juga akan bisa. Saya pasti bisa. Bisa. Bisa. Dan bisa. Semoga.
17.   Kuat itu tak selamanya ada. Acap kali saya lelah, saya lemah, saya menyerah. Namun setiap kali saya akan kalah dengan keadaan, akan ada tangan-tangan penyemangat yang mengulurkan kekuatan bagi saya. Mengingatkan kembali, bahwa apapun itu masalahnya, Allah sudah menyiapkan penyelesaian bagi setiap ujian yang diberikan.
18.   21 April tak lepas dari sosok puteri sejati Indonesia, Ibu Kartini. Perjuangan beliau dalam memerdekakan hak perempuan Indonesia dalam dunia pendidikan, membuat saya terpacu untuk berjuang di masa ini, setidaknya berjuang untuk diri saya sendiri, berjuang untuk keluarga yang saya cintai.
19.  Jiwa dan semangat Kartini muda tak boleh mati tergerus modernisasi dan globalisasi. Identitas wanita Indonesia harus tetap terpatri di dalam hati, sejauh apapun raga melangkah nantinya. Etika ketimuran yang kita punya, haruslah selalu menjadi landasan utama dalam berpijak dan bersikap. Ketika modernisasi mengecoh menjatuhkan yang lain, kita harus berjuang mengupayakannya semaksimal mungkin untuk bergerak menuju kemajuan, mengelolanya dengan baik.
20.  Ibu Kartini pasti akan bangga dan tak akan lagi bersedih hati ketika melihat wanita-wanita Indonesia masa kini berdistribusi bagi perkembangan bangsa. Betapa bangganya ketika wanita mampu berdiri sejajar dengan pria. Betapa bangganya ketika wanita-wanita hebat Indonesia berdiri tegak dengan prestasi luar biasa bahkan meluap ke mancanegara. Jika mereka semua bisa, kita yang biasa-biasa saja tentunya juga mampu mengukir sebuah prestasi membanggakan.
21.   Tak harus berpendidikan tinggi, tak harus berharta banyak, tak harus berparas cantik, tak harus berkarier cemerlang, tak harus memiliki segalanya untuk menjadi seorang Kartini muda. Cukup syukuri apa yang kita miliki, cukup berjuang untuk cita-cita yang kita gantungkan, cukup menjadi yang terbaik untuk orang-orang di sekeliling kita saat ini.
22.  Kartini terbaik yang saya miliki adalah mama. Mama yang hanya seorang ibu rumah tangga biasa namun mampu menjadi wanita luar biasa di mata saya secara pribadi. Mama lah wanita kuat yang menguatkan saya dengan kekuatannya. Perjuangan beliau untuk membawa saya pada kehidupan saat ini adalah sebuah pengorbanan yang tak akan pernah mampu saya balas dengan apapun juga.
23.   Karena mama lah saya juga mencoba berjuang untuk menjadi seorang kartini sejati. Kartini bagi hidup saya di kemudian hari, Kartini bagi kedua gadis cantik yang saya miliki, uci dan indi.
24.   Jodoh. Doa terbanyak yang saya temui tahun ini, hari ini. Jodoh adalah sebuah teka-teki yang belum saya temukan jawabannya hingga saat ini. Namun siapapun dia, dimana pun saat ini dia berasa, semoga dialah hadiah yang sedang Allah persiapkan untuk kehidupan terbaik saya di masa depan nanti. Aamiin.
25. Seperempat abad yang sangat membahagian, seperempat abad yang begitu berharga. Terimakasih Rabb. Terimakasih untuk hal-hal indah yang Engkau hadiahkan hari ini lewat orang-orang hebat yang ada di sekitar saya. Semoga Engkau menambahkan umur ibadah pada saya, menguatkan saya kembali untuk melanjutkan perjuangan berikutnya, memberikan saya waktu lebih banyak lagi untuk mengabdi pada kedua orang tua yang saya cintai, menjadi contoh dan teladan yang baik untuk adik-adik yang saya miliki. Hormat dan terimakasih tak terhingga pada semua orang yang telah mengingat hari ini dengan cinta sesungguhnya.

Doa yang sama saya kembalikan kepada semuanya. Semoga Allah selalu memberikan rahmatNya, menaungi kita dalam cintaNya, mendekap kita dalam lindunganNya. Aamiin.

 Rilakkuma di usia 25 tahun. Kado ter-cute dari keluarga tercinta. Jeongmal Gomawooooooo :')

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)

Minggu, April 21

25 points in 25 years

Diposting oleh Orestilla di 11.41.00

April datang lagi. 21 tepatnya. 21 April. Hari yang selalu saja dipenuhi kebagiaan, senyuman tanpa henti dan gelak tawa. Pertanda hari ini memang sangatlah berharga. 21 April 2013, tahun ini, hitungan mencapai angka 25. Yap. 25 tahun. Sudah tidak muda lagi tentunya. Haha. Seperempat abad. Angka sempurna untuk menggapai segala mimpi dan asa. Bukan menghentikan target lo, tapi membangun jutaan mimpi-mimpi berikutnya. Bukankah dalam hidup, kita diharamkan untuk menyerah pada mimpi? Gantungkan ia setinggi mungkin, bekerja keras agar bisa meraihnya, dan jangan pernah ada kata “putus asa” untuk alasan apapun yang kita temui ketika sedang mati-matian berlari kearahnya.

Oke. Sebelumnya terimakasih untuk ribuan doa yang telah dihadiahkan hari ini untuk saya. Sungguh sebait doa saja mampu membuat saja bertekad untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya. Mama, papa, adik-adik tercinta, uci, indi, bang aris, sahabat-sahabat terbaik, rekan kerja, temen-temen di kampus dulu (yang walaupun ada di ujung Sabang dan Merauke sana tetap mengingat hari penting ini), senior-junior, dan semuanya. Semua dari anda yang telah memberikan nuansa indah nan berharga untuk saya, di 25 tahun hidup saya di dunia. Doa yang sama, saya kembalikan, saya mohonkan kembali pada Sang Pencipta untuk kita semua. Aamiin Rabb.
 Ada 25 poin pada 25 tahun saya kali ini. 25 hal utama yang telah saya jalani, saya raih, saya temukan, saya nikmati dan saya harapkan di kehidupan mendatang. Rangkuman kebahagiaan dan kesedihan yang akan saya kisahkan demi sebuah pembelajaran bagi kita semua, terkhusus untuk diri saya sendiri. 25 hal yang ingin saya bagikan pada anda semua, my baby blogies friends. Thanks buat yang udah nyempetin baca blog ini. Bahkan udah memfollow blog saya jauh-jauh hari walaupun saya jarang ngeposting disini. Hehe. But its okay. Nevermind. I’ll always try to be the best blogger. Hihihihi. I’m not sure but I wanna do it.
 
Lets check it out my 25 points:
1.     Dalam hitungan hari yang terlewati, saya merasa Allah semakin dekat. Ada di setiap langkah, di setiap keputusan, di setiap tindakan. Untuk yang satu ini, saya berharap akan menjadi yang terbaik sebagai hamba-Nya. Mengelola pribadi, hati dan pemikiran untuk semakin dekat, lagi dan lagi kepada Sang Khalik. Aamiin.
2.     Kebahagiaan mama dan papa adalah prioritas utama bagi saya dalam jangka waktu setahun ini. Tidak. Tidak hanya tahun ini tentunya. Namun selama saya hidup di dunia. Saya tak akan pernah lagi menggantikan kebahagiaan itu dengan apapun. Apapun itu. Lagi? Ya. Lagi. Karena dulu, dulu sekali, saya pernah mengecewakan mama dan papa. Meletakkan pribadi dan ambisi saya diatas kebahagiaan beliau berdua, dan saya berjanji mulai detik ini untuk tak lagi melakukannya. Tak akan pernah.
3.     Ketika banyak yang bertanya bagaimana saya bisa kuat dalam hidup, salah satu jawaban yang sering saya hadirkan adalah “saya ingin kuat untuk adik-adik yang saya miliki dengan cinta”. Saya ingin menjadi kuat setidaknya untuk mereka. Karena saya tau, begitu saya lemah, lelah dan jatuh, mereka tak lagi memiliki seseorang yang bisa mereka banggakan dan menguatkan mereka tentunya. Jadi saya selalu menanamkan satu kata dalam hidup, “Berjuang”. Berusahalah Tilla, berjuanglah selalu untuk memberikan yang terbaik bagi mereka.
4.     Keluarga adalah harga mati bagi saya untuk apapun itu. Karena tanpa mereka, saya bukanlah apa-apa. Tanpa mereka, saya tak akan punya kekuatan dan semangat yang tetap bergelora. Berharap apa saja yang saya lakukan, apa yang saja yang berhasil saya dapatkan, akan menjadi sumber kebahagiaan bagi mereka.
5.     Kecup sayang, pelukan hangat, senyum bahagia dan doa-doa yang mengalir dari mama, papa, dan adik-adik tercinta di pagi setiap tanggal 21 April adalah hadiah berharga yang selalu membuat saya terharu, sukar untuk tak meneteskan airmata. Kebahagiaan sempurna dari keluarga sempurna yang Allah berikan untuk saya.
6.     Saya tak pernah bisa menjalani apapun sendiri, bahkan saat saya ingin sekalipun. Kehadiran sahabat-sahabat terbaik memberikan kekuatan tersendiri dalam hidup saya. Ketika yang lain lengah dan menyepelekan kesakitan yang saya alami, merekalah yang selalu berada di garda terdepan. Menyemangati saya untuk tetap bertahan. Untuk kesempatan memiliki mereka semua, saya sangat bersyukur.
7.   Belum lagi 24 jam terlewati, sudah datang ratusan pesan yang menyampaikan banyak doa untuk kebaikan, kebahagiaan, kesuksesan, dan kemudahan bagi saya di masa mendatang. Bagaimana bahagia tak bersemayam ketika menyadari betapa banyaknya sahabat yang masih mengingat hari lahir saya, betapa banyak kasih sayang yang mereka hadiahkan di hari istimewa ini.
8.     Syukur yang tak akan pernah hilang adalah kesempatan yang diberikan Allah pada saya untuk mengecap pendidikan di lembah manglayang IPDN. Tempat yang pada mengajarkan banyak hal, mempertemukan saya dengan sahabat-sahabat terbaik dari seluruh pelosok nusantara. Sebuah kesempatan yang pada akhirnya menjadi titik balik hidup saya hingga detik ini.
9.     Saya telah berusaha mati-matian untuk tetap fokus pada pekerjaan saya sebagai abdi negara. Apapun kegiatan dan hobi yang saya miliki di luar garis komando ini, tak akan pernah membuat saya lengah dan meninggalkan kewajiban saya yang sesungguhnya. Ingat, saya dan jutaan rekan seperjuangan di luar sana, telah bersumpah untuk menjadi putra-putri terbaik negeri ini. Dan bekerja di bawah sumpah bukanlah hal sepele yang dengan mudah dipermainkan.
10.  Saya tetap dan harus selalu bertahan untuk konsisten dengan usaha saya dalam bidang “marketing” alias jualan kecil-kecilan. Haha. Walaupun harus memulai segala sesuatunya dengan cara merangkak, jika dilakukan dengan semangat dan niat yang ikhlas, saya yakin suatu hari nanti saya mampu berlari untuk meraih mimpi itu ke dalam realita sesungguhnya.
11.   Pendidikan pascasarjana telah selesai saya bereskan tepat pada waktunya dengan nilai terbaik yang telah saya upayakan semaksimal mungkin. Saya selalu berharap ilmu yang telah saya dapatkan, akan menjadi ilmu yang bermanfaat dan barokah selamanya. Aamiin.
12.   Pencapaian saya dalam tulis menulis mulai menampakkan hasil. Beberapa naskah yang saya kirim, telah banyak yang diterima. Walaupun yang diterbitkan baru beberapa diantaranya, saya cukup puas. Menulis itu hidup. Menulis itu melukis rasa untuk abadi nantinya. Menulis itu saya J
13.   Mimpi besar saya menjadi seorang penulis hebat (walau karier dan jenjang pendidikan yang saya miliki tak berhubungan sama sekali dengan hal ini) akan saya buktikan dengan melahirkan sebuah naskah novel perdana saya April ini. Ya. Saya sedang berusaha untuk menyelesaikannya. Walaupun menulis bukanlah hal gampang untuk dilakukan. Tak hanya niat memulai, namun lebih pada keinginan untuk menuntaskannya hingga akhir. Saya menyadari sepenuhnya, bahwa saya hanya seorang amatiran yang belajar secara ortodidak dalam bagian ini. Namun inilah mimpi, inilah resolusi terbesar yang ingin saya gapai. Dan untuk mendapatkannya, saya tak akan lelah mencoba yang terbaik. Keep spirit, keep fighting for me.
14.   Walau untuk menggapai mimpi besar tersebut, tak sedikit orang yang menyepelekan saya. Bukan hanya tak menerima, menghargai karya kecil saya pun tidak. Namun ini lah hidup dan bongkahan perjuangan didalamnya. Tanpa kerikil-kerikil seperti itu, mana mungkin cerita saya nantinya akan berwarna. Mereka, yang dengan gampangnya menyuarakan kesakitan dengan menghinakan dan merendahkan saya, sesungguhnya adalah salah satu motivator saya menuju kesuksesan.
15.   Masa lalu tak pernah menyurutkan langkah saya untuk maju. Masa lalu hanya bagian kecil dari keseluruhan hidup yang akan saya jadikan pelajaran berharga. Ingat. Hanya orang bodoh yang akan terjatuh di tempat yang sama. Dan saya sedang belajar keluar dari kebodohan. Tak ingin berlama-lama hidup dalam kekelaman masa lalu. Karena saya yakin kebahagiaan masa depan sedang menunggu saya di luar sana.
16. Dibalik kebahagiaan, ada duka, kesedihan, dan airmata. Dibalik kesuksesan, ada keterpurukan dan kegagalan tak terhingga. Belajar dari pengalaman orang-orang hebat yang  mampu menginspirasi dan memotivasi adalah pijakan bagi saya untuk menggantungkan mimpi. Ketika orang lain mampu dan bisa, saya yakin, berbekal niat baik dan kerja keras, saya juga akan bisa. Saya pasti bisa. Bisa. Bisa. Dan bisa. Semoga.
17.   Kuat itu tak selamanya ada. Acap kali saya lelah, saya lemah, saya menyerah. Namun setiap kali saya akan kalah dengan keadaan, akan ada tangan-tangan penyemangat yang mengulurkan kekuatan bagi saya. Mengingatkan kembali, bahwa apapun itu masalahnya, Allah sudah menyiapkan penyelesaian bagi setiap ujian yang diberikan.
18.   21 April tak lepas dari sosok puteri sejati Indonesia, Ibu Kartini. Perjuangan beliau dalam memerdekakan hak perempuan Indonesia dalam dunia pendidikan, membuat saya terpacu untuk berjuang di masa ini, setidaknya berjuang untuk diri saya sendiri, berjuang untuk keluarga yang saya cintai.
19.  Jiwa dan semangat Kartini muda tak boleh mati tergerus modernisasi dan globalisasi. Identitas wanita Indonesia harus tetap terpatri di dalam hati, sejauh apapun raga melangkah nantinya. Etika ketimuran yang kita punya, haruslah selalu menjadi landasan utama dalam berpijak dan bersikap. Ketika modernisasi mengecoh menjatuhkan yang lain, kita harus berjuang mengupayakannya semaksimal mungkin untuk bergerak menuju kemajuan, mengelolanya dengan baik.
20.  Ibu Kartini pasti akan bangga dan tak akan lagi bersedih hati ketika melihat wanita-wanita Indonesia masa kini berdistribusi bagi perkembangan bangsa. Betapa bangganya ketika wanita mampu berdiri sejajar dengan pria. Betapa bangganya ketika wanita-wanita hebat Indonesia berdiri tegak dengan prestasi luar biasa bahkan meluap ke mancanegara. Jika mereka semua bisa, kita yang biasa-biasa saja tentunya juga mampu mengukir sebuah prestasi membanggakan.
21.   Tak harus berpendidikan tinggi, tak harus berharta banyak, tak harus berparas cantik, tak harus berkarier cemerlang, tak harus memiliki segalanya untuk menjadi seorang Kartini muda. Cukup syukuri apa yang kita miliki, cukup berjuang untuk cita-cita yang kita gantungkan, cukup menjadi yang terbaik untuk orang-orang di sekeliling kita saat ini.
22.  Kartini terbaik yang saya miliki adalah mama. Mama yang hanya seorang ibu rumah tangga biasa namun mampu menjadi wanita luar biasa di mata saya secara pribadi. Mama lah wanita kuat yang menguatkan saya dengan kekuatannya. Perjuangan beliau untuk membawa saya pada kehidupan saat ini adalah sebuah pengorbanan yang tak akan pernah mampu saya balas dengan apapun juga.
23.   Karena mama lah saya juga mencoba berjuang untuk menjadi seorang kartini sejati. Kartini bagi hidup saya di kemudian hari, Kartini bagi kedua gadis cantik yang saya miliki, uci dan indi.
24.   Jodoh. Doa terbanyak yang saya temui tahun ini, hari ini. Jodoh adalah sebuah teka-teki yang belum saya temukan jawabannya hingga saat ini. Namun siapapun dia, dimana pun saat ini dia berasa, semoga dialah hadiah yang sedang Allah persiapkan untuk kehidupan terbaik saya di masa depan nanti. Aamiin.
25. Seperempat abad yang sangat membahagian, seperempat abad yang begitu berharga. Terimakasih Rabb. Terimakasih untuk hal-hal indah yang Engkau hadiahkan hari ini lewat orang-orang hebat yang ada di sekitar saya. Semoga Engkau menambahkan umur ibadah pada saya, menguatkan saya kembali untuk melanjutkan perjuangan berikutnya, memberikan saya waktu lebih banyak lagi untuk mengabdi pada kedua orang tua yang saya cintai, menjadi contoh dan teladan yang baik untuk adik-adik yang saya miliki. Hormat dan terimakasih tak terhingga pada semua orang yang telah mengingat hari ini dengan cinta sesungguhnya.

Doa yang sama saya kembalikan kepada semuanya. Semoga Allah selalu memberikan rahmatNya, menaungi kita dalam cintaNya, mendekap kita dalam lindunganNya. Aamiin.

 Rilakkuma di usia 25 tahun. Kado ter-cute dari keluarga tercinta. Jeongmal Gomawooooooo :')

0 komentar on "25 points in 25 years"

Posting Komentar

Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)

 

ORESTILLA Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea