Rabu, Februari 15

Surat cintaku (Aku mencintai caramu mencintaiku)

Diposting oleh Orestilla di 08.01.00
Ya Rabb..saatku bersedih, Kau hadirkan orang-orang terbaik tuk menghiburku. Kau hadirkan insan-insan berhati mulia yang senantiasa mengajarkanku tuk mencintai-Mu dan ku tahu Kau selalu ada di sampingku, tersenyum padaku..

Saatku mulai lelah dengan perjalanan panjang tak berujung, lelah mengejar cita dan cinta yang tak kunjung dapat ku gapai, Kau beri aku bingkisan indah, sebuah jalan terbaik yang tak pernah terpikir olehku. Dan saatku mulai bimbang dengan pilihanku, Kau bimbing aku menuju cahaya-Mu.

Saat ku mulai malas berinteraksi dengan surat cinta-Mu, saat novel terlihat lebih menggiurkan tuk dilahap, saat otak begitu menuntutku tuk diisi dengan agenda permasalahan dunia, saat itulah Kau tegur aku. Saat itulah hati mulai terasa hampa. Namun tak Kau biarkan aku terbuai dengan pesona indahnya dunia yang hanya sementara. Kini kusadari kekuatanku ada saat ku dekat dengan surat cinta-Mu, ketenangan hadir saat lantunan ayat-ayat-Mu kubaca, dan kusadari kebersihan hatiku hanya kudapat saat jiwa ini tak lepas dari Al-Quran surat cinta-Mu yang begitu agung nan syahdu.


Saat diri ini mulai malas menunaikan berbagai amanah, saat tubuh ini begitu ingin diistirahatkan, saat jiwa petualangku begitu menuntut tuk lari bersama angin meninggalkan semuanya, kembali Kau ingatkan aku bahwa kewajiban yang ada memang lebih banyak dari waktu yang tersedia. Kesenangan yang ku damba di dunia tak kan seberapa dibandingkan dengan kenikmatan abadi di akhirat nanti yang telah disediakan oleh-Mu atas setiap pengorbanan dari insan yang rela berjuang di jalan-Mu . Kau ingatkan aku akan azab melalaikan amanah. Hingga kesenanganku menikmati kebebasan sirna seketika karena dihantui rasa bersalah hingga mengajakku kembali kepada-Mu..kembali untuk mengemban segala amanah yang ada di pundakku..

Saat udara dingin mengurungkan niatku menemui-Mu di sepertiga malam, saat mataku terpejam terlalu dalam, saat tubuhku terlalu malas tuk bangkit, saat itulah teguran itu mulai kurasakan. Pagi yang cerah seolah kehilangan keceriaannya, setiap kata yang terucap seolah jadi tak bermakna dan begitu hambar. Jangankan bisa menyentuh hati lawan bicara, hati sendiri pun seolah kehilangan ruhnya.

Saat pikiranku mulai melayang dengan angan yang tak tentu arah, saat mengingat-Mu tak lagi sempurna, saat itulah Kau tegur segala kelalaianku. Kau buat aku menyadari betapa kecilnya anganku itu dan betapa besarnya cita-cita yang seharusnya layak ku gapai serta betapa banyaknya tugas yang membutuhkan uluran tangan dan tanggung jawabku. Bukankah kita semua menyadari akan harapan dan cita-cita besar kita? Sungguh, tak ada waktu tuk berleha-leha dan tak ada waktu tuk memikirkan hal-hal yang tak berkaitan dengan segala harapan dan cita-cita itu.

Saat waktuku terlalu sibuk mengejar kesenangan dunia dan terlalu sibuk mencari cinta manusia, Kau ingatkan aku betapa ruginya menukar cinta-Mu yang Maha Penyayang dengan itu semua. Padahal cinta-Mu pasti menundukkan kecintaan seisi langit dan bumi.

Ya Rabb.. Sungguh, cara-Mu menegurku begitu indah, begitu manis dan penuh cinta. Terkadang ku harus sakit, ku harus jatuh dan ku harus menangis. Namun dalam hatiku yang penuh noda ini tetap Kau sisipkan sebuah celah tuk memasukkan cahaya hidayah-Mu agar aku bisa memahami kasih sayang-Mu. Cahaya itulah yang menyadarkanku akan teguran-Mu dan mengembalikan jiwaku yang lalai agar kembali mengingat-Mu.

Sesungguhnya di kala kurenungkan selalu ada hikmah di balik setiap peristiwa namun hanya orang-orang berimanlah yang mampu memetik hikmah itu. Hanya hati yang bersih yang mampu menerima cahaya hidayah-Mu. Hanya hati yang terbuka yang mampu membaca cinta-Mu dan hanya orang-orang berakallah yang mampu belajar serta memahami teguran-Mu sehingga berubah menjadi pribadi yang lebih mulia. Dan aku ingin menjadi salah seorang dari mereka Rabb.

Ya Rabb..Aku mencintai cara-Mu mencintaiku. Aku mencintai cara-Mu menegurku maka ajari aku untuk terus mencintai-Mu dan tetapkan iman di dadaku hingga akhir waktu. Amin.

_Wanita Sholehah, Mutiara Muslimah Sejati_

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)

Rabu, Februari 15

Surat cintaku (Aku mencintai caramu mencintaiku)

Diposting oleh Orestilla di 08.01.00
Ya Rabb..saatku bersedih, Kau hadirkan orang-orang terbaik tuk menghiburku. Kau hadirkan insan-insan berhati mulia yang senantiasa mengajarkanku tuk mencintai-Mu dan ku tahu Kau selalu ada di sampingku, tersenyum padaku..

Saatku mulai lelah dengan perjalanan panjang tak berujung, lelah mengejar cita dan cinta yang tak kunjung dapat ku gapai, Kau beri aku bingkisan indah, sebuah jalan terbaik yang tak pernah terpikir olehku. Dan saatku mulai bimbang dengan pilihanku, Kau bimbing aku menuju cahaya-Mu.

Saat ku mulai malas berinteraksi dengan surat cinta-Mu, saat novel terlihat lebih menggiurkan tuk dilahap, saat otak begitu menuntutku tuk diisi dengan agenda permasalahan dunia, saat itulah Kau tegur aku. Saat itulah hati mulai terasa hampa. Namun tak Kau biarkan aku terbuai dengan pesona indahnya dunia yang hanya sementara. Kini kusadari kekuatanku ada saat ku dekat dengan surat cinta-Mu, ketenangan hadir saat lantunan ayat-ayat-Mu kubaca, dan kusadari kebersihan hatiku hanya kudapat saat jiwa ini tak lepas dari Al-Quran surat cinta-Mu yang begitu agung nan syahdu.


Saat diri ini mulai malas menunaikan berbagai amanah, saat tubuh ini begitu ingin diistirahatkan, saat jiwa petualangku begitu menuntut tuk lari bersama angin meninggalkan semuanya, kembali Kau ingatkan aku bahwa kewajiban yang ada memang lebih banyak dari waktu yang tersedia. Kesenangan yang ku damba di dunia tak kan seberapa dibandingkan dengan kenikmatan abadi di akhirat nanti yang telah disediakan oleh-Mu atas setiap pengorbanan dari insan yang rela berjuang di jalan-Mu . Kau ingatkan aku akan azab melalaikan amanah. Hingga kesenanganku menikmati kebebasan sirna seketika karena dihantui rasa bersalah hingga mengajakku kembali kepada-Mu..kembali untuk mengemban segala amanah yang ada di pundakku..

Saat udara dingin mengurungkan niatku menemui-Mu di sepertiga malam, saat mataku terpejam terlalu dalam, saat tubuhku terlalu malas tuk bangkit, saat itulah teguran itu mulai kurasakan. Pagi yang cerah seolah kehilangan keceriaannya, setiap kata yang terucap seolah jadi tak bermakna dan begitu hambar. Jangankan bisa menyentuh hati lawan bicara, hati sendiri pun seolah kehilangan ruhnya.

Saat pikiranku mulai melayang dengan angan yang tak tentu arah, saat mengingat-Mu tak lagi sempurna, saat itulah Kau tegur segala kelalaianku. Kau buat aku menyadari betapa kecilnya anganku itu dan betapa besarnya cita-cita yang seharusnya layak ku gapai serta betapa banyaknya tugas yang membutuhkan uluran tangan dan tanggung jawabku. Bukankah kita semua menyadari akan harapan dan cita-cita besar kita? Sungguh, tak ada waktu tuk berleha-leha dan tak ada waktu tuk memikirkan hal-hal yang tak berkaitan dengan segala harapan dan cita-cita itu.

Saat waktuku terlalu sibuk mengejar kesenangan dunia dan terlalu sibuk mencari cinta manusia, Kau ingatkan aku betapa ruginya menukar cinta-Mu yang Maha Penyayang dengan itu semua. Padahal cinta-Mu pasti menundukkan kecintaan seisi langit dan bumi.

Ya Rabb.. Sungguh, cara-Mu menegurku begitu indah, begitu manis dan penuh cinta. Terkadang ku harus sakit, ku harus jatuh dan ku harus menangis. Namun dalam hatiku yang penuh noda ini tetap Kau sisipkan sebuah celah tuk memasukkan cahaya hidayah-Mu agar aku bisa memahami kasih sayang-Mu. Cahaya itulah yang menyadarkanku akan teguran-Mu dan mengembalikan jiwaku yang lalai agar kembali mengingat-Mu.

Sesungguhnya di kala kurenungkan selalu ada hikmah di balik setiap peristiwa namun hanya orang-orang berimanlah yang mampu memetik hikmah itu. Hanya hati yang bersih yang mampu menerima cahaya hidayah-Mu. Hanya hati yang terbuka yang mampu membaca cinta-Mu dan hanya orang-orang berakallah yang mampu belajar serta memahami teguran-Mu sehingga berubah menjadi pribadi yang lebih mulia. Dan aku ingin menjadi salah seorang dari mereka Rabb.

Ya Rabb..Aku mencintai cara-Mu mencintaiku. Aku mencintai cara-Mu menegurku maka ajari aku untuk terus mencintai-Mu dan tetapkan iman di dadaku hingga akhir waktu. Amin.

_Wanita Sholehah, Mutiara Muslimah Sejati_

0 komentar on "Surat cintaku (Aku mencintai caramu mencintaiku)"

Posting Komentar

Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)

 

ORESTILLA Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea