Ada satu dua tiga empat
langkah-langkah kecil ikut menyeruak dalam kegembiraan suka cita dan obrolan
tak berpenghujung malam itu. Celotehan dari mulut-mulut kecil mereka tak pelak
mengundang gelak tawa. Ya. 18 Sumbar sudah banyak cukup banyak ponaan yang
seharusnya tahun depan betambah lebih banyak lagi. Tanya kenapa. Karena dengan
begitu pasti akan lebih banyak lagi gelak tawa yang menampar udara.
IPDN. Sekali lagi terimakasih
karena telah menyatukan kami dalam sebuah ikatan kental yang tak akan pernah
mencair sepanas apapun mentari membakar. Yakinlah. Persaudaraan ini tak akan
punah dimakan waktu. Hingga kelak keriput menaungi wajah-wajah kita yang saat
ini masih tampak cantik tampan berseri. Uhuk. Maaf. Terkadang pujian untuk diri
sendiri itu penting demi mekarnya kepercayaan diri. Asal jangan tumbang saja ya
teman. Hahaha.
Makan malam “buko basamo” kali ini
agak sedikit “kacau” karena kedatangan makhluk-makhluk mungil yang tentu saja
menjadi bahan mainan om-om dan tante-tantenya yang blom merit. Hihihi. Ini dia
satu lagi penyebab galau masal malam itu. Mengapa? Karena ada janji yang
terikrar dari beberapa hati bahwa gelar buko basamo berikutnya harus membawa
tambahan anggota keluarga besar IPDN 18 yang baru. Haha. Semoga ya teman-teman
single :)
Ini Naya. Buah cintanya Arosa
Apriyani “cuniang”. Naya yang super sibuk malam itu. Coba lihat tangan
mungilnya yang merajalela kemana-mana. Tingkahnya yang cuek dan tak mau tau
dengan keadaan sekitar malah semakin membuatnya tampak begitu menggemaskan.
Naya jadi sorotan tajam mata-mata penuh harap dari teman-teman single angkatan
18. Haha. Mungkin banyak yang berpikir bagaimana jadinya bila nanti aku punya
anak cantik dan lucu seperti Naya? Pasti akan sangat membahagiakan. Eeiits.
Jangan ribut dulu. Pemikiran yang sama tentu juga singgah di hati dan pikiran
saya.
Lelaki kecil bernama Dipha.
Jagoannya Ika Septia Maulana. Dipha yang sebentar lagi berulang tahun yang
kedua sangat aktif dan tidak mau diam. Korban keganasannya adalah uda Hensam
dan uda Pefi. Lihat bagaimana tuan Dipha memerintahkan uda Hensam untuk
menggendongnya terus-terusan, membantunya melihat berbagai ikan hias yang ada
di kolam. Dan dengan senang hati uda Hensam menuruti keinginan bos kecil ini.
Jika nanti itu datang, sebuah pinta terucap, semoga kelak kita akan selalu seperti ini. Dan tentunya tak ada ada lagi kegalauan massal besar seperti tahun ini. Haha. Always love you, IPDN 18 Sumatera Barat.
Coba liat Flo yang selalu "sadar" kamera. Lucuuuu.. |
Partai single yang entah kenapa, secara tidak sadar keliatan seperti sedang membentuk sebuah perkumpulan. Semoga tahun depan, kelompok ini BUBAR....!!!! Haha. |
Ada yang tau apa bahan pembicaraan Pak Lurah???? |
My Besties :) |
Harusnya yang datang lebih dan lebih dan lebih banyak lagi dari ini sodara-sodara :) |
Nengokin jam gadang dulu. Ga afdol kalo ga nangkring disini. Eciyeeee..nangkringnya partai single..uhuk..uhuk.. |
Nah, foto-foto yang dibawah ini 100% fotonya para single 18. Karena percayalah, yang nampang disini adalah orang-orang yang bisa pulang ke rumah sesuka hati [and after that] digebukin mak bapak ampe pagi. Hahaha.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)