Lagu pertama yang akan saya
bahas di laman ini. Mengapa Sarasvati? Karena dengannya saya menemukan satu
dunia yang tak hanya melahirkan tanda tanya besar namun juga kepuasan batin
tersendiri. Entah itu karena liriknya yang memang keren laksana tengah
dihadapkan pada baris puisi nan memikat hati, atau alunan musiknya yang jujur saja,
memang membuat saya terhanyut sedari awal. Musik tradisional yang dihadirkan dalam lagu ini membuat saya merinding. Terpesona.
Dan mengapa Bilur diantara
banyak karya besar Sarasvati yang lain?
Karena saya suka. Itu saja.
Apalagi setelah membaca “behind the scene” terciptanya lagu ini. Sungguh. Saya
semakin cinta.
Selendang
bersulam sutra, biduri
lembayung jingga
Saksi mati tuk
bersaksi, gelimang pesona diri
Belia usia
dulu, ruap cinta tlah menggebu
Samar kulihat
dunia, tak sadar semua fana
Semerbak dupa iringi kumelangkah
Cungkupku
hanya tanah
Bilur hati
merambah
Dan akan
datangkah bagiku kesempatan
Bila tak ada
titian diri yang rupawan
Sekilas lihatlah mega, anugerah tiada tara
Ini tak adil
untukku, halimun hitam merasuk
Ceracau getir
ibunda, gemertak sengap hatinya
Firasat tak pernah
salah, hanya kuberbuat ulah
Gimana? Keren kan liriknya?
Nah. Sebagai orang yang suka berbagi, maka akan saya ceritakan kembali
bagaimana lagu ini bisa tercipta dan dinyanyikan dengan sangat apik oleh Risa
Saraswati (vokalisnya Sarasvati).
Ini dia liriknya:
"Duh,
teungteuingeun...tuntung lengkah...geuning...bet peurih......"
Artinya ini benar-benar
menyakitkan....akhir langkahku ternyata tetap perih...dan selalu perih.
Penasaran juga? Harusnya anda segera mencari tahu lagu keren ini secepatnya. Segera!
4 komentar:
Lagu teranyar dong teh, Cerita Kertas dan Pena. Emang selalu bikin merinding lagu-lagu teh Risa mah.
Weleh-weleh ... bahasanya indah nan memikat. Ihi. berat.
Arif: Iya. Nanti Insyaallah aku review. ini lagu Sarasvati yang pertama kali bikin aku jatuh cinta :)
Fahrizal: dan musiknya juga jadi faktor yang menambah kerennya lagu ini :)
Terima kasih atas sharingnya. Bilur jadi salah satu favorit saya dari Teh Risa Saraswati
Posting Komentar
Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)