Tampilkan postingan dengan label Abdi Negara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Abdi Negara. Tampilkan semua postingan

Rabu, September 11

Surat cinta untuk 18

Diposting oleh Orestilla di 08.20.00 0 komentar


Dear 18 tercinta,

Apa kabar saudara? Semoga Tuhan dan semesta-Nya selalu menghadiahkan kebahagiaan untuk kita. Aamiin.

Jika dengan menonton tayangan Pengukuhan Pamong Praja Muda Angkatan 20 kemaren saja mampu membuncahkan rindu mendalam kita akan kesatriaan, bagaimana mungkin tanggal sakral ini akan hilang dari ingatan? 4 tahun sudah. 10,11,12 September 2009 adalah puncak seluruh perjuangan dan pengorbanan kita semua. Evolet, wisuda dan pengukuhan pamong praja muda menjadi rangkaian peristiwa mengharu biru yang tak akan pernah punah dilahap sang waktu. Ya. Lagi-lagi bicara rindu.

Masih ada yang telat apel pagi ini? Tentunya di pelosok nusantara ini, tak lagi kita temui Pak Sukoi yang hanya dengan memandangnya dari kejauhan saja sudah menciutkan ratusan nyali untuk bertindak gegabah melanggar aturan.

Masih ada yang telat makan pagi? Kemudian memilih mie rebus instan yang dimasak sederhana dengan bantuan heater hasil iuran satu petak itu? Haha. Mungkin sudah tidak lagi. Karena hampir separuh jumlah angkatan kita sudah punya “tukang masak” pribadi dirumahnya sendiri.

Masih ada yang suka curi-curi pandang di kala apel pagi gabungan? Jangan. Ingat istri dan suami dirumah dong. Haha. Ada yang masih suka telponan di tengah malam? Bahkan kuntilanak saja bisa tidur nyaman, sementara sebagian besar dari kita malah memilih untuk berbisik-bisik di bawah selimut masing-masing.  Hihi. Udah nggak lagi lah ya. Udah pada punya “alarm” pribadi juga yang tiap malam bisa ngomong langsung tanpa perantara, “Met bobok sayang. Mimpi indah.” *kecup* sudah..sudah..sudah..paragraf ini harusnya disensor pemirsa :D

Ah. Bicara rindu hanya menambah kelu. Ayo yang kemaren semangat bikin reunian. Jangan sampai 2018 besok terlewatkan begitu saja. Biar tangan bisa saling menggenggam lagi dan derai tawa meningkahi kekonyolan kita nanti.

18-ku tercinta, salam rindu dan peluk cium untuk kalian semua.
Orestilla.


Jumat, Juni 7

Diklat Kepemimpinan

Diposting oleh Orestilla di 15.09.00 0 komentar


Oke. Apa yang terlintas pertama kali ketika membaca atau mendengar kata-kata ini?
Bosan.
Atau mengantuk?
Bisa dibayangkan kelas berukuran 6 x 13 meter yang tertutup rapat, deretan kursi cukup empuk untuk diduduki dan semilir hembus angin penyebar kantuk yang disampaikan oleh penyejuk ruangan.  


Sama. Hal seperti itu pula lah yang pertama kali melintas ketika mendapati sebuah surat tugas di meja kerja saya beberapa hari yang lalu. Sebuah kesempatan, kepercayaan dan tanggung jawab yang harus diemban sebagai seorang abdi negara untuk mengikuti sederetan kegiatan dalam pendidikan dan pelatihan kepemimpinan yang diadakan selama hampir dua bulan.
Namun nethink itu akhirnya terhapus setelah benar-benar berada di tempat ini. Mendapati teman-teman baru (walau sebagian besar dari mereka sudah seumuran dengan mama dan papa), pengalaman baru dan yang pasti tentunya pengetahuan baru dari bapak ibu widyaiswara yang sudah berkecimpung puluhan tahun dalam kegiatan-kegiatan seperti ini. Sungguh kesempatan langka yang saya yakin bila kemaren saya tolak, tak akan pernah lagi saya dapatkan.
Ada banyak cerita lucu yang saya temui di awal pendidikan ini. 3 hari pertama sebelum menerima materi di dalam ruangan kelas, kami disuguhkan pada sebuah kegiatan outbond yang mengundang ketertarikan cukup tinggi karena selain diadakan di luar ruangan (yang tentunya sedikit banyak akan menekan tingkat kebosanan), kegiatan ini lebih seperti acara bersenang-senang walaupun di dalam pelaksanaannya sendiri kami masih dihadapkan pada poin-poin penting terkait kepemimpinan.
Tak pernah sebelumnya terbayangkan akan bekerja sama dengan bapak-bapak dan ibu-ibu untuk mengisi sebuah botol air mineral dengan cara ekstrem seperti yang kemaren kami lakukan bersama. Botol tersebut ditempatkan di sebuah ketinggian, sementara sungai beraliran cukup deras tengah berlarian dibawahnya. Bapak widyaiswara hari itu memerintahkan kami untuk mengisi botol dengan air sungai yang dipisahkan jarak cukup jauh. Dan yang lebih parahnya, botol tersebut harus diisi tanpa menggunakan media bantuan. Hanya diperbolehkan memanfaatkan apa yang ada pada diri kami masing-masing. Pada awalnya kami berkonsentrasi dengan menadahkan tangan masing-masing, tapi setelah dirasa hal tersebut tidak banyak membantu, bapak-bapak pun berinisiatif untuk melepaskan baju kaosnya dan mulailah kami membentuk sebuah jembatan penghubung antara sungai dan botol tadi. Kerjasama dan kesabaran lah yang akhirnya membaawa kami pada juara kedua. Haha. Bila diingat lagi, saya akan tertawa terbahak-bahak. Bagaimana tidak? Bapak ibu yang umurnya sudah mencapai setengah abad, berlaku seperti anak kecil saat melebur bersama alam.
Semoga diklat ini akan berakhir dengan baik. Yaaa.. walaupun rasa kantuk ditengah pelajaran tak gampang untuk diusir begitu saja, setidaknya saya dan teman-teman semua sedang berusaha untuk merebut sebuah pencapaian terbaik dalam menapak jenjang karir kami kedepannya.
Oiya, setelah menghabiskan 13 hari di tempat karantina ini, saya baru bisa memanfaatkan internet dan membagikan cerita ini pada anda semua. Nanti jika tak disibukkan oleh kegiatan-kegiatan selama pendidikan, saya akan selalu mencoba untuk menyambungkan lagi kata demi kata agar banyak cerita yang membahana. See You :)

Rabu, April 10

Saya dan mereka, diantara hobi dan kewajiban

Diposting oleh Orestilla di 08.23.00 1 komentar

Apa sih gunanya nulis ini itu? Ga penting banget deh kayaknya buat seorang PNS seperti kamu? Udahlah. Nikmati saja apa yang ada. Syukuri. Toh kewajiban kamu itu mengabdi pada negara, bukannya menciptakan tulisan-tulisan seperti itu. Sudah ada penulis-penulis terkenal yang akan menyelesaikannya. Bukan amatiran seperti kamu.
Glek. Setiap kali mengingat kata-kata itu, saya hanya bisa mengurut dada, tersenyum, menggeleng-gelengkan kepala dan kembali berkonsentrasi pada setiap kalimat yang sedang saya rangkum menjadi sebuah bacaan. Bacaan untuk orang-orang yang tentunya masih menghargai saya sebagai seorang penulis, walau masih amatiran.


Ya. Saya memang sedang gencar-gencarnya menulis. Sekali lagi bukan untuk uang, prestise, apalagi kesombongan. Saya hanya sedang menyalurkan hobi yang saya nilai berkontribusi positif untuk hidup saya kedepannya. Saya juga sedang tidak merugikan orang lain dengan kegiatan ini. Yang saya butuhkan hanya laptop dan sebuah otak dengan kapasitas besar yang saya gunakan untuk menghasilkan ide-ide brilian demi lahirnya sebuah karya. Saya tak butuh mereka yang menghina, meremehkan.
Pernyataan tadi bukanlah kalimat pedas pertama yang saya dengar dari orang-orang tentang hobi aneh yang saya miliki. Bagaimana tidak aneh bila orang melihat background pendidikan dan profesi saya saat ini. Tapi bila diberi kesempatan untuk kembali ke masa lalu, maka saya akan menjadikan sastra sebagai pilihan jurusan pendidikan. Haha. Tapi itu hanyalah sebuah mimpi tanpa landasan. Mimpi yang tak akan pernah menjadi nyata bukan? Dan benar. Saat ini saya sedang dan akan bekerja selama puluhan tahun ke depan di kancah birokrasi. Kesempatan yang diberikan Allah kepada saya untuk mengecap pendidikan di lembah manglayang IPDN, memberikan saya tanggung jawab besar untuk bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Tugas penting inilah yang selalu menjadi momok bagi setiap orang untuk memberi penilaian buruk terhadap hobi saya dalam menulis. Mungkin sebagian besar dari mereka berpikir bahwa apa yang sedang saya lakukan merupakan salah satu bentuk ketidaksyukuran saya pada Sang Pencipta. Bahwa apa yang saya lakukan seakan-akan melenceng dari yang seharusnya. Padahal saya benar-benar memanfaatkan waktu yang ada, dengan tidak mengusik sedikitpun tanggung jawab saya sebagai seorang abdi negara. 

Hal yang sama mungkin juga dirasakan oleh saudara-saudara saya yang lain. Sebut saja Sutawijaya. Siapa yang tak kenal dengan beliau? Tangannya telah mengabadikan ratusan bahkan mungkin ribuan momen penting. Kakinya mungkin telah menjejak banyak kota di nusantara hanya untuk sebuah foto. Namun saya yakin dibalik itu semua, ada rasa kepuasan luar biasa didalam hatinya tatkala mampu menghidupkan cerita dari balik lembaran-lembaran foto yang ia hasilkan.

Begitu pula halnya dengan Tia, Devi, Yena, Kaka Epin. Sahabat-sahabat yang sama gilanya dengan saya bila sudah berhadapan dengan buku. Mungkin saja bagi beberapa orang yang tak pernah merasakan sensasi ratusan halaman itu, hanya akan berkomentar miring. Namun saya percaya, ada banyak hasrat yang terpenuhi kala menuntaskan satu per satu dari mereka. 

Dan itulah hobi. Bahagia yang saya rengkuh darinya mungkin tak berarti apa-apa bagi mereka yang tak meng”hobi”kan hal yang sama. Jadi saya pikir, selagi apa yang orang lain suka itu tak berpengaruh pada kehidupan kita secara langsung dan tidak langsung, apa gunanya mendikte mereka dengan ucapan-ucapan tak bermutu yang pada akhirnya hanya menampilkan sebuah sensasi kebodohan? Lebih baik diam bukan? Setidaknya diantara hobi dan kewajiban itu, masih ada saya yang berpikir dengan logika. Bahwa bagaimanapun kondisinya, saya tak akan pernah melanggar sumpah dan janji saya pada negara tercinta. Camkan itu..!!!

Senin, Februari 4

Lembur itu..

Diposting oleh Orestilla di 22.18.00 0 komentar

Jam menunjukkan pukul 22:10 WIB. Dan puluhan orang PNS yang tergabung dalam tim penulisan dan penyusunan LKPJ, LPPD dan ILPPD masih duduk di kursinya masing-masing dengan mata masih terpaku ke layar laptop. Jikalau ada yang berpendapat profesi sebagai abdi negara adalah pekerjaan yang mudah, mereka salah. Mungkin saja mereka belum mencoba dan hanya sedang menerka dari sudut pandang berbeda. Lihat saja para bapak, para ibu yang malam ini meninggalkan buah hati mereka di rumah hanya untuk memperlihatkan pada negeri ini bahwa mereka digaji bukan untuk bermalas-malasan dan tak berkinerja sama sekali.
Apapun itu, saya sebagai bagian dari Korps PNS merasa bangga dan bersyukur dengan apa yang saya miliki, apa yang saya lakukan dan apa yang dapat saya persembahan untuk bangsa negara Indonesia.
Masih ada 1 minggu lagi untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan ini. Semoga kami semua akan selalu dilimpahkan kesehatan agar tugas ini dapat terlaksana dengan baik, tepat waktu sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Amin.

Selasa, April 10

9 Program Percepatan Reformasi Birokrasi

Diposting oleh Orestilla di 15.13.00 1 komentar

9 Program Percepatan Reformasi Birokrasi – Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
1.     Penataan Struktur Birokrasi
a)     Evaluasi dan Penataan Organisasi K/L
b)    Evaluasi dan Penataan Jabatan Struktural
c)    Eselon III, IV dan V pada unsur pelaksana dan penunjang
d)    Evaluasi Lembaga Pemerintah Non Kementrian (LPNK)
e)     Evaluasi Lembaga Non Struktural (LNS) Lanjutan
f)     Evaluasi Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Eselon II
g)     Evaluasi Pemda
2.     Penataan Jumlah dan Distribusi PNS
a)     Analisis dan Pemetaan Jabatan di K/L dan Pemda
b)    Kebijakan Minus Growth (Penerimaan CPNS lebih kecil dari jumlah PNS yang pensiun setiap tahun)
c)    Kebijakan Pembatasan dan/atau Pengurangan Belanja Pegawai
d)    Monitoring dan Evaluasi Redistribusi /Realokasi PNS
e)     Kebijakan Pemberian Pensiun Dini secara Sukarela
3.     Sistem Seleksi CPNS dan Promosi PNS secara Terbuka
a)     Kebijakan Seleksi CPNS melalui :
1)     Kerjasama dengan Konsorsium PTN (Perguruan Tinggi Negeri) untuk seleksi CPNS
2)     Penggunaan Computer Assisted Test (CAT) untuk seleksi CPNS
b)    Kebijakan Promosi PNS
1)     Penguatan Assesment Center untuk Promosi Jabatan, Diklat Penjenjangan dan/atau Fungsional
c)    Kebijakan Pengisian Lowongan Jabatan secara Terbuka antar Instansi baik Tingkat Nasional maupun Regional
4.     Profesionalisasi PNS
a)     Penetapan Standar Kompetensi Jabatan
b)    Peningkatan Kemampuan PNS Berbasis Kompetensi
c)    Sistem Nasional Diklat PNS Berbasis Kompetensi
d)    Penegakan Etika dan Disiplin Pegawai Negeri
e)     Sertifikasi Kompetensi Profesi
f)     Mutasi dan Rotasi sesuai Kompetensi secara Periodik
g)     Pengukuran Kinerja Individu
h)    Penguatan Jabatan Fungsional
1)     Penambahan Jumlah Jabatan Fungsional
2)     Penetapan Pola Karier Jabatan Fungsional
3)     Peningkatan Kemampuan Jabatan Fungsional; dan Peningkatan Tunjangan Jabatan Fungsional
5.     Pengembangan Sistem Elektronik Pemerintah (E-Government)
a)     Kebijakan E-Office (Pengembangan Website, E-Administrasi Umum (Manajemen Dokumen Elektronik [E-Arsip], Administrasi Keuangan Elektronik (Sistem Pengelolaan Keuangan Elektronik), dan Administrasi Kepegawaian Elektronik (Simpeg) )
b)    Kebijakan E-Planning
c)    Kebijakan E-Budgeting
d)    Kebijakan E-Procurement
e)     Kebijakan E-Performance (SAKIP)
6.     Penyederhanaan Perizinan Usaha
a)     Deregulasi Perizinan Usaha
b)    Penguatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
c)    Pembatasan Waktu Pengurusan Izin
d)    Kejelasan Biaya dan Persyaratan Perizinan
e)     Penguatan Budaya Pelayanan Prima melalui :
1)     Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan Publik dan Maklumat Pelayanan
2)     Pemeringkatan Pelayanan Publik Seluruh K/L dan Pemda
3)     Survei IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat)
4)     Pengelolaan Pengadaan Masyarakat
7.     Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Aparatur
a)     Kebijakan tentang Pengaturan dan Kewajiban seluruh Pegawai Negeri
melaporkan Harta Kekayaan
b)    Kebijakan tentang Pengumuman Harta Kekayaan
c)    Kebijakan tentang Penggunaan Pelaporan Harta Kekayaan dalam Persyaratan Kenaikan Pangkat dan Promosi Jabatan
d)    Kebijakan Peningkatan Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja Aparatur K/L dan Pemda
e)     Evaluasi Kebijakan tentang Permintaan dan Penerbitan Anggaran Perubahan (APBN/D Perubahan)
f)     Kebijakan tentang Larangan Pemindahan Rekening Pemerintah/Pejabat ke Rekening Pribadi
g)     Pembentukan Rekening Penampungan Sementara (escrow account)
h)    Penegasan atas Kegiatan Pekerjaan yang Kemungkinan Tidak Selesai dalam Satu Tahun Anggaran diusulkan Penganggarannya dengan Multi Years
i)      Kebijakan tentang Implementasi Whistle Blower (Perlindungan Pelapor Dugaan Penyimpangan
j)      Penegakan Sanksi yang Tegas sesuai dengan PP 53/2011 terhadap Pelanggaran Disiplin PNS terkait dengan Transaksi Keuangan yang tidak wajar
k)     Peranan APIP dalam pengawasan, waskat dan pencegahan korupsi
8.     Peningkatan Kesejahteraan Pegawai Negeri
a)     Perbaikan Struktur Penggajian
b)    Pemberian Tunjangan Berbasis Kinerja secara Bertahap
c)    Penyempurnaan Sistem Pensiun
d)    Peningkatan Jaminan Kesehatan bagi Aparatur dan Pensiunan
9.     Efisiensi Penggunaan Fasilitas, Sarana dan Prasarana Kerja PNS
a)     Kebijakan Efisiensi Penggunaan Fasilitas Kedinasan
b)    Standardisasi Sarana dan Prasarana Kerja
Tampilkan postingan dengan label Abdi Negara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Abdi Negara. Tampilkan semua postingan

Rabu, September 11

Surat cinta untuk 18

Diposting oleh Orestilla di 08.20.00 0 komentar


Dear 18 tercinta,

Apa kabar saudara? Semoga Tuhan dan semesta-Nya selalu menghadiahkan kebahagiaan untuk kita. Aamiin.

Jika dengan menonton tayangan Pengukuhan Pamong Praja Muda Angkatan 20 kemaren saja mampu membuncahkan rindu mendalam kita akan kesatriaan, bagaimana mungkin tanggal sakral ini akan hilang dari ingatan? 4 tahun sudah. 10,11,12 September 2009 adalah puncak seluruh perjuangan dan pengorbanan kita semua. Evolet, wisuda dan pengukuhan pamong praja muda menjadi rangkaian peristiwa mengharu biru yang tak akan pernah punah dilahap sang waktu. Ya. Lagi-lagi bicara rindu.

Masih ada yang telat apel pagi ini? Tentunya di pelosok nusantara ini, tak lagi kita temui Pak Sukoi yang hanya dengan memandangnya dari kejauhan saja sudah menciutkan ratusan nyali untuk bertindak gegabah melanggar aturan.

Masih ada yang telat makan pagi? Kemudian memilih mie rebus instan yang dimasak sederhana dengan bantuan heater hasil iuran satu petak itu? Haha. Mungkin sudah tidak lagi. Karena hampir separuh jumlah angkatan kita sudah punya “tukang masak” pribadi dirumahnya sendiri.

Masih ada yang suka curi-curi pandang di kala apel pagi gabungan? Jangan. Ingat istri dan suami dirumah dong. Haha. Ada yang masih suka telponan di tengah malam? Bahkan kuntilanak saja bisa tidur nyaman, sementara sebagian besar dari kita malah memilih untuk berbisik-bisik di bawah selimut masing-masing.  Hihi. Udah nggak lagi lah ya. Udah pada punya “alarm” pribadi juga yang tiap malam bisa ngomong langsung tanpa perantara, “Met bobok sayang. Mimpi indah.” *kecup* sudah..sudah..sudah..paragraf ini harusnya disensor pemirsa :D

Ah. Bicara rindu hanya menambah kelu. Ayo yang kemaren semangat bikin reunian. Jangan sampai 2018 besok terlewatkan begitu saja. Biar tangan bisa saling menggenggam lagi dan derai tawa meningkahi kekonyolan kita nanti.

18-ku tercinta, salam rindu dan peluk cium untuk kalian semua.
Orestilla.


Jumat, Juni 7

Diklat Kepemimpinan

Diposting oleh Orestilla di 15.09.00 0 komentar


Oke. Apa yang terlintas pertama kali ketika membaca atau mendengar kata-kata ini?
Bosan.
Atau mengantuk?
Bisa dibayangkan kelas berukuran 6 x 13 meter yang tertutup rapat, deretan kursi cukup empuk untuk diduduki dan semilir hembus angin penyebar kantuk yang disampaikan oleh penyejuk ruangan.  


Sama. Hal seperti itu pula lah yang pertama kali melintas ketika mendapati sebuah surat tugas di meja kerja saya beberapa hari yang lalu. Sebuah kesempatan, kepercayaan dan tanggung jawab yang harus diemban sebagai seorang abdi negara untuk mengikuti sederetan kegiatan dalam pendidikan dan pelatihan kepemimpinan yang diadakan selama hampir dua bulan.
Namun nethink itu akhirnya terhapus setelah benar-benar berada di tempat ini. Mendapati teman-teman baru (walau sebagian besar dari mereka sudah seumuran dengan mama dan papa), pengalaman baru dan yang pasti tentunya pengetahuan baru dari bapak ibu widyaiswara yang sudah berkecimpung puluhan tahun dalam kegiatan-kegiatan seperti ini. Sungguh kesempatan langka yang saya yakin bila kemaren saya tolak, tak akan pernah lagi saya dapatkan.
Ada banyak cerita lucu yang saya temui di awal pendidikan ini. 3 hari pertama sebelum menerima materi di dalam ruangan kelas, kami disuguhkan pada sebuah kegiatan outbond yang mengundang ketertarikan cukup tinggi karena selain diadakan di luar ruangan (yang tentunya sedikit banyak akan menekan tingkat kebosanan), kegiatan ini lebih seperti acara bersenang-senang walaupun di dalam pelaksanaannya sendiri kami masih dihadapkan pada poin-poin penting terkait kepemimpinan.
Tak pernah sebelumnya terbayangkan akan bekerja sama dengan bapak-bapak dan ibu-ibu untuk mengisi sebuah botol air mineral dengan cara ekstrem seperti yang kemaren kami lakukan bersama. Botol tersebut ditempatkan di sebuah ketinggian, sementara sungai beraliran cukup deras tengah berlarian dibawahnya. Bapak widyaiswara hari itu memerintahkan kami untuk mengisi botol dengan air sungai yang dipisahkan jarak cukup jauh. Dan yang lebih parahnya, botol tersebut harus diisi tanpa menggunakan media bantuan. Hanya diperbolehkan memanfaatkan apa yang ada pada diri kami masing-masing. Pada awalnya kami berkonsentrasi dengan menadahkan tangan masing-masing, tapi setelah dirasa hal tersebut tidak banyak membantu, bapak-bapak pun berinisiatif untuk melepaskan baju kaosnya dan mulailah kami membentuk sebuah jembatan penghubung antara sungai dan botol tadi. Kerjasama dan kesabaran lah yang akhirnya membaawa kami pada juara kedua. Haha. Bila diingat lagi, saya akan tertawa terbahak-bahak. Bagaimana tidak? Bapak ibu yang umurnya sudah mencapai setengah abad, berlaku seperti anak kecil saat melebur bersama alam.
Semoga diklat ini akan berakhir dengan baik. Yaaa.. walaupun rasa kantuk ditengah pelajaran tak gampang untuk diusir begitu saja, setidaknya saya dan teman-teman semua sedang berusaha untuk merebut sebuah pencapaian terbaik dalam menapak jenjang karir kami kedepannya.
Oiya, setelah menghabiskan 13 hari di tempat karantina ini, saya baru bisa memanfaatkan internet dan membagikan cerita ini pada anda semua. Nanti jika tak disibukkan oleh kegiatan-kegiatan selama pendidikan, saya akan selalu mencoba untuk menyambungkan lagi kata demi kata agar banyak cerita yang membahana. See You :)

Rabu, April 10

Saya dan mereka, diantara hobi dan kewajiban

Diposting oleh Orestilla di 08.23.00 1 komentar

Apa sih gunanya nulis ini itu? Ga penting banget deh kayaknya buat seorang PNS seperti kamu? Udahlah. Nikmati saja apa yang ada. Syukuri. Toh kewajiban kamu itu mengabdi pada negara, bukannya menciptakan tulisan-tulisan seperti itu. Sudah ada penulis-penulis terkenal yang akan menyelesaikannya. Bukan amatiran seperti kamu.
Glek. Setiap kali mengingat kata-kata itu, saya hanya bisa mengurut dada, tersenyum, menggeleng-gelengkan kepala dan kembali berkonsentrasi pada setiap kalimat yang sedang saya rangkum menjadi sebuah bacaan. Bacaan untuk orang-orang yang tentunya masih menghargai saya sebagai seorang penulis, walau masih amatiran.


Ya. Saya memang sedang gencar-gencarnya menulis. Sekali lagi bukan untuk uang, prestise, apalagi kesombongan. Saya hanya sedang menyalurkan hobi yang saya nilai berkontribusi positif untuk hidup saya kedepannya. Saya juga sedang tidak merugikan orang lain dengan kegiatan ini. Yang saya butuhkan hanya laptop dan sebuah otak dengan kapasitas besar yang saya gunakan untuk menghasilkan ide-ide brilian demi lahirnya sebuah karya. Saya tak butuh mereka yang menghina, meremehkan.
Pernyataan tadi bukanlah kalimat pedas pertama yang saya dengar dari orang-orang tentang hobi aneh yang saya miliki. Bagaimana tidak aneh bila orang melihat background pendidikan dan profesi saya saat ini. Tapi bila diberi kesempatan untuk kembali ke masa lalu, maka saya akan menjadikan sastra sebagai pilihan jurusan pendidikan. Haha. Tapi itu hanyalah sebuah mimpi tanpa landasan. Mimpi yang tak akan pernah menjadi nyata bukan? Dan benar. Saat ini saya sedang dan akan bekerja selama puluhan tahun ke depan di kancah birokrasi. Kesempatan yang diberikan Allah kepada saya untuk mengecap pendidikan di lembah manglayang IPDN, memberikan saya tanggung jawab besar untuk bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Tugas penting inilah yang selalu menjadi momok bagi setiap orang untuk memberi penilaian buruk terhadap hobi saya dalam menulis. Mungkin sebagian besar dari mereka berpikir bahwa apa yang sedang saya lakukan merupakan salah satu bentuk ketidaksyukuran saya pada Sang Pencipta. Bahwa apa yang saya lakukan seakan-akan melenceng dari yang seharusnya. Padahal saya benar-benar memanfaatkan waktu yang ada, dengan tidak mengusik sedikitpun tanggung jawab saya sebagai seorang abdi negara. 

Hal yang sama mungkin juga dirasakan oleh saudara-saudara saya yang lain. Sebut saja Sutawijaya. Siapa yang tak kenal dengan beliau? Tangannya telah mengabadikan ratusan bahkan mungkin ribuan momen penting. Kakinya mungkin telah menjejak banyak kota di nusantara hanya untuk sebuah foto. Namun saya yakin dibalik itu semua, ada rasa kepuasan luar biasa didalam hatinya tatkala mampu menghidupkan cerita dari balik lembaran-lembaran foto yang ia hasilkan.

Begitu pula halnya dengan Tia, Devi, Yena, Kaka Epin. Sahabat-sahabat yang sama gilanya dengan saya bila sudah berhadapan dengan buku. Mungkin saja bagi beberapa orang yang tak pernah merasakan sensasi ratusan halaman itu, hanya akan berkomentar miring. Namun saya percaya, ada banyak hasrat yang terpenuhi kala menuntaskan satu per satu dari mereka. 

Dan itulah hobi. Bahagia yang saya rengkuh darinya mungkin tak berarti apa-apa bagi mereka yang tak meng”hobi”kan hal yang sama. Jadi saya pikir, selagi apa yang orang lain suka itu tak berpengaruh pada kehidupan kita secara langsung dan tidak langsung, apa gunanya mendikte mereka dengan ucapan-ucapan tak bermutu yang pada akhirnya hanya menampilkan sebuah sensasi kebodohan? Lebih baik diam bukan? Setidaknya diantara hobi dan kewajiban itu, masih ada saya yang berpikir dengan logika. Bahwa bagaimanapun kondisinya, saya tak akan pernah melanggar sumpah dan janji saya pada negara tercinta. Camkan itu..!!!

Senin, Februari 4

Lembur itu..

Diposting oleh Orestilla di 22.18.00 0 komentar

Jam menunjukkan pukul 22:10 WIB. Dan puluhan orang PNS yang tergabung dalam tim penulisan dan penyusunan LKPJ, LPPD dan ILPPD masih duduk di kursinya masing-masing dengan mata masih terpaku ke layar laptop. Jikalau ada yang berpendapat profesi sebagai abdi negara adalah pekerjaan yang mudah, mereka salah. Mungkin saja mereka belum mencoba dan hanya sedang menerka dari sudut pandang berbeda. Lihat saja para bapak, para ibu yang malam ini meninggalkan buah hati mereka di rumah hanya untuk memperlihatkan pada negeri ini bahwa mereka digaji bukan untuk bermalas-malasan dan tak berkinerja sama sekali.
Apapun itu, saya sebagai bagian dari Korps PNS merasa bangga dan bersyukur dengan apa yang saya miliki, apa yang saya lakukan dan apa yang dapat saya persembahan untuk bangsa negara Indonesia.
Masih ada 1 minggu lagi untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan ini. Semoga kami semua akan selalu dilimpahkan kesehatan agar tugas ini dapat terlaksana dengan baik, tepat waktu sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Amin.

Selasa, April 10

9 Program Percepatan Reformasi Birokrasi

Diposting oleh Orestilla di 15.13.00 1 komentar

9 Program Percepatan Reformasi Birokrasi – Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
1.     Penataan Struktur Birokrasi
a)     Evaluasi dan Penataan Organisasi K/L
b)    Evaluasi dan Penataan Jabatan Struktural
c)    Eselon III, IV dan V pada unsur pelaksana dan penunjang
d)    Evaluasi Lembaga Pemerintah Non Kementrian (LPNK)
e)     Evaluasi Lembaga Non Struktural (LNS) Lanjutan
f)     Evaluasi Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Eselon II
g)     Evaluasi Pemda
2.     Penataan Jumlah dan Distribusi PNS
a)     Analisis dan Pemetaan Jabatan di K/L dan Pemda
b)    Kebijakan Minus Growth (Penerimaan CPNS lebih kecil dari jumlah PNS yang pensiun setiap tahun)
c)    Kebijakan Pembatasan dan/atau Pengurangan Belanja Pegawai
d)    Monitoring dan Evaluasi Redistribusi /Realokasi PNS
e)     Kebijakan Pemberian Pensiun Dini secara Sukarela
3.     Sistem Seleksi CPNS dan Promosi PNS secara Terbuka
a)     Kebijakan Seleksi CPNS melalui :
1)     Kerjasama dengan Konsorsium PTN (Perguruan Tinggi Negeri) untuk seleksi CPNS
2)     Penggunaan Computer Assisted Test (CAT) untuk seleksi CPNS
b)    Kebijakan Promosi PNS
1)     Penguatan Assesment Center untuk Promosi Jabatan, Diklat Penjenjangan dan/atau Fungsional
c)    Kebijakan Pengisian Lowongan Jabatan secara Terbuka antar Instansi baik Tingkat Nasional maupun Regional
4.     Profesionalisasi PNS
a)     Penetapan Standar Kompetensi Jabatan
b)    Peningkatan Kemampuan PNS Berbasis Kompetensi
c)    Sistem Nasional Diklat PNS Berbasis Kompetensi
d)    Penegakan Etika dan Disiplin Pegawai Negeri
e)     Sertifikasi Kompetensi Profesi
f)     Mutasi dan Rotasi sesuai Kompetensi secara Periodik
g)     Pengukuran Kinerja Individu
h)    Penguatan Jabatan Fungsional
1)     Penambahan Jumlah Jabatan Fungsional
2)     Penetapan Pola Karier Jabatan Fungsional
3)     Peningkatan Kemampuan Jabatan Fungsional; dan Peningkatan Tunjangan Jabatan Fungsional
5.     Pengembangan Sistem Elektronik Pemerintah (E-Government)
a)     Kebijakan E-Office (Pengembangan Website, E-Administrasi Umum (Manajemen Dokumen Elektronik [E-Arsip], Administrasi Keuangan Elektronik (Sistem Pengelolaan Keuangan Elektronik), dan Administrasi Kepegawaian Elektronik (Simpeg) )
b)    Kebijakan E-Planning
c)    Kebijakan E-Budgeting
d)    Kebijakan E-Procurement
e)     Kebijakan E-Performance (SAKIP)
6.     Penyederhanaan Perizinan Usaha
a)     Deregulasi Perizinan Usaha
b)    Penguatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
c)    Pembatasan Waktu Pengurusan Izin
d)    Kejelasan Biaya dan Persyaratan Perizinan
e)     Penguatan Budaya Pelayanan Prima melalui :
1)     Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan Publik dan Maklumat Pelayanan
2)     Pemeringkatan Pelayanan Publik Seluruh K/L dan Pemda
3)     Survei IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat)
4)     Pengelolaan Pengadaan Masyarakat
7.     Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Aparatur
a)     Kebijakan tentang Pengaturan dan Kewajiban seluruh Pegawai Negeri
melaporkan Harta Kekayaan
b)    Kebijakan tentang Pengumuman Harta Kekayaan
c)    Kebijakan tentang Penggunaan Pelaporan Harta Kekayaan dalam Persyaratan Kenaikan Pangkat dan Promosi Jabatan
d)    Kebijakan Peningkatan Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja Aparatur K/L dan Pemda
e)     Evaluasi Kebijakan tentang Permintaan dan Penerbitan Anggaran Perubahan (APBN/D Perubahan)
f)     Kebijakan tentang Larangan Pemindahan Rekening Pemerintah/Pejabat ke Rekening Pribadi
g)     Pembentukan Rekening Penampungan Sementara (escrow account)
h)    Penegasan atas Kegiatan Pekerjaan yang Kemungkinan Tidak Selesai dalam Satu Tahun Anggaran diusulkan Penganggarannya dengan Multi Years
i)      Kebijakan tentang Implementasi Whistle Blower (Perlindungan Pelapor Dugaan Penyimpangan
j)      Penegakan Sanksi yang Tegas sesuai dengan PP 53/2011 terhadap Pelanggaran Disiplin PNS terkait dengan Transaksi Keuangan yang tidak wajar
k)     Peranan APIP dalam pengawasan, waskat dan pencegahan korupsi
8.     Peningkatan Kesejahteraan Pegawai Negeri
a)     Perbaikan Struktur Penggajian
b)    Pemberian Tunjangan Berbasis Kinerja secara Bertahap
c)    Penyempurnaan Sistem Pensiun
d)    Peningkatan Jaminan Kesehatan bagi Aparatur dan Pensiunan
9.     Efisiensi Penggunaan Fasilitas, Sarana dan Prasarana Kerja PNS
a)     Kebijakan Efisiensi Penggunaan Fasilitas Kedinasan
b)    Standardisasi Sarana dan Prasarana Kerja
 

ORESTILLA Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea