Matamu
menjadi candu yang tak pernah kalah oleh putaran waktu
Tawamu
menjadi lagu yang mendayu di setiap lelap tidurku
Tapi
itu dulu
Dulu
yang padanya kini hatiku teriris kelu
Dulu
yang akhirnya kini memaksa hatiku untuk membisu
Kamu
hilang bak awan hitam yang lenyap ketika hujan datang
Kamu
tiada seperti serpihan kertas dalam kobaran api yang nyala
Ada
satu, dua, tiga pesan kata yang belum sempat kusampaikan
Ada
satu cinta yang bodohnya dengan sangat rapi kusimpan dari penglihatan
Ya.
Penglihatanmu
Ketika
denyut cinta itu merekah lagi
Aku
harus kuat untuk berjuang sendiri menghadang sepi
Karena
kini kamu sudah tak berbayang lagi di sini
Ada
hampa ku rasa tanpa jeda
Ada
ingin bersua denganmu yang tak kan lagi pernah menjadi nyata
Namun
aku sadar aku memang kalah
Aku
salah karena mencintamu tanpa tahu arah
Maafkan aku, mohon dengarkan pengakuanku.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)