Senin, Oktober 20

Honeymoon Trip; Road to Sumatera # 7

Diposting oleh Orestilla di 08.51.00
DUA HATI SATU CINTA, SATU UNIT BANYAK CERITA

Selasa/ 26 Agustus 2014, Bireun – Aceh

Helo. Kaka lala baru saja sarapan mie ramen di mobil bareng mas suami. Hahaha. Kita juga masak nutrijell rasa melon, teman di perjalanan nanti. Target kota berikutnya adalah Kuala Simpang. Kebetulan pamannya mama ada yang menetap disana. Bireun menuju Kuala Simpang diperkirakan memakan waktu perjalanan kurang lebih 6 jam. Berarti diperkirakan nanti kami sampai sekitar pukul 3 atau 4 sore.

Lintas timur tak seindah lintas barat, namun jalanan yang kami lewati masih terbilang baik. Mungkin karena kontraktor untuk daerah lintas barat berasal dari Amerika Serikat, sementara untuk lintas timur menggunakan kontraktor lokal. Hahahaha. Bukannya menyepelekan ya. Fakta ini yang berbicara. Daerah sepanjang lintas barat selatan memang daerah yang paling hancur ketika terjadi tsunami. Bantuan-bantuan luar negeri sepertinya difokuskan di area tersebut.

Sepanjang jalan menuju Lhokseumawe tampak berjejer kios-kios yang menjual berbagai macam kerupuk. Sempat kami mengira masyarakat disini menjual keripik balado karena memang displaynya ditata seperti kios-kios yang ada di Sumatera Barat sana. Namun setelah diperhatikan lagi, jenis keripiknya berbeda. Hahaha. Tentu saja.

Jepret! Ini daerah Lhokseumawe

02:05 siang. 2 jam lagi kami sampai di Kuala Simpang. Musti rehat dulu disana karena akan mengunjungi antan (red-kakek) yang sudah menghubungi saya berkali-kali sejak keberangkatan kami dari Banda Aceh kemaren sore. Saya saat ini tengah beristirahat di sebuah SPBU, menemani suami yang tampak tertidur lelah di bawah rindangnya pohon-pohon peneduh di area SPBU ini. Mas suami mungkin sedang capek jadi saya ambil kesempatan ini untuk mengurai kisah perjalanan kami lagi.

Yang selalu membuat saya kagum selama berada di Aceh adalah kebersihan tempat umumnya. Dimana pun kami berhenti untuk rehat, selalu tersedia SPBU yang bersih dan nyaman. Selain itu, kebanyakan arsitektur masjid disini dibuat tanpa dinding. Hanya ada atap dan tiang. Mungkin saja karena beberapa daerah yang kami lalui adalah pesisir pantai yang panas. Tidak hanya itu, mulai dari Sabang hingga sekarang hampir meninggalkan daerah Aceh, kami selalu dibuat takjub dengan keamanan sekitar. Mobil ditinggalkan tanpa dikunci pun aman. Sangat jauh dari perkiraan kami sebelumnya yang menaksir bahwa Aceh adalah negeri yang membutuhkan kewaspadaan tinggi jika berada didalamnya. Masyarakat Aceh juga ramah. Bahkan ketika barang berharga saya ketinggalan di Iboih – Sabang, mereka mau mengantarkan barang tersebut ke pelabuhan yang membutuhkan waktu perjalanan lebih dari 1 jam. Saya sungguh sangat kagum.

Kami sampai di Kuala Simpang pukul 04:30 sore. Antan sudah menunggu kami di pinggir jalan untuk diboyong ke rumah beliau. Disana, saya dan mas suami bertemu dengan nenek, abang, kakak dan anak-anaknya yang lucu. Ingin sekali menginap di rumah Antan tapi waktu membatasi. Antan pun sedih karena harus melepas kami berangkat malam hari ditengah situasi hujan yang sangat deras. Sebelum pulang, kami dijamu makan malam yang sederhana namun menggugah selera. Ada gulai aceh ikan yang segar sekali. Nikmat. Alhamdulillah.

Cucunya antan yang lucu bingiiitt..

Perjalanan kami lanjutkan pada pukul 9 malam. Ada kemungkinan kami sampai dini hari di Kota Medan. Jalan lintas Kuala Simpang – Medan lagi-lagi bobrok. Jika melewati daerah ini pada malam hari, harus berhati-hati dan fokus dengan jalanan yang berlubang disana-sini. Ditambah lagi dengan hujan yang derasnya tanpa henti, kami tak bisa melaju dengan kencang merambah jalan. Pukul 1 dini hari kami memasuki Kota Medan. Setelah bertanya pada teman seangkatan asal Kota Binjai Sumatera Utara, kami mendapatkan hotel yang berada di pusat kota dengan harga miring. Putra Mulia Hotel. Fasilitas yang disediakan sudah lebih dari cukup untuk kami berdua. Dan yang terpenting lagi, ada Wi-Fi yang bisa kami gunakan untuk berseluncur di dunia maya, mengabarkan perjalanan kami.

Episode selanjutnya segera datang. Kaka lala mau istirahat dulu. Selamat malam Medan. Horaaas.

Rabu/ 27 Agustus 2014, Medan – Sumatera Utara

Selamat pagi bumi Sumatera Utara, selamat pagi Medaaann..

Pagi ini saya tengah sibuk menyiapkan postingan laporan perjalanan bulan madu penuh cinta saya dan mas suami. Sementara suami saya baru saja kembali menjelma menjadi anak autis karena bertemu lagi dengan blackberry messanger yang sudah hampir setengah tahun ditinggalkannya. Salam pagi penuh cinta saya sampaikan dari kamar 211 Putra Mulia Hotel yang terletak di Jalan Gatot Subroto Kota Medan. Bagi pendatang baru seperti kami, hotel ini mudah untuk ditemukan. Cari saja Brastagi Swalayan, maka hotel ini akan segera ditemukan. Pelayanan yang diberikan sudah baik, harga sewa miring dan yang terpenting bisa mengakses internet.

Sebentar lagi kami akan dijemput Bang Ari untuk dibawa mengelilingi Kota Medan. Hahaha. Pelancong dalam negeri ini ceritanya. Bang Ari terpaksa meninggalkan pekerjaannya untuk sementara waktu demi menemani dan memfasilitasi kunjungan kami ke daerahnya. Ah. Terima kasih banyak ya bang. Karena masih pagi, kami diajak sarapan ke daerah Jalan Sultan Hasanuddin, tepatnya nomor 19. Kedai bubur Mbak Ning. Disini tersedia berbagai macam bubur. Kebetulan. Ketika sarapan di hotel tadi, saya sempat bilang pada mas suami kalau saya pengen sekali makan bubur ayam. Gayung bersambut. Bang Ari mengajak kami ke tempat yang timingnya pas sekali dengan keinginan saya. Horeeee. Disini saya tentu saja langsung memesan bubur ayam tanpa pikir panjang. Rasanya enaaakk. Bumbunya pas. Rawitnya pedaaass.

Puas makan, kami diantar kembali menuju hotel. Mas suami sudah mematangkan rencana untuk bertemu dengan keluarga besar VOF (Volkswagen Owner Family) Medan. Kami dijemput oleh Pak Haryanto tepat ketika waktu check out. Saya pikir kami akan dibawa ke bengkel VW lagi seperti ketika sampai di Banda Aceh kemaren. Tapi Pak Yanto langsung membawa kami ke rumahnya, beliau bilang bahwa mekanik VW sudah stand by dirumahnya. Alhamdulillah..

Keluarga Pak Yanto ramah sekali. Oiya, rumah beliau terletak di kawasan Tanjung Mulia Medan. Istri Pak Yanto bahkan menyiapkan makan siang untuk kami. Tidak hanya ada saya dan mas suami, tetapi juga beberapa orang anggota VOF. Kami juga kedatangan Pak Bambang Guritno. Beliau adalah ketua regional Volkswagen Club di tanah Sumatera. Pak Bambang ini asli Jogyakarta, namun kelihaian beliau mengendarai VW, menyebabkan beliau sering di cap sebagai sopir Medan. Hahaha. Bapak-bapak yang bersahaja ini dengan senang hati membagi pengalaman-pengalaman mereka sebagai pecinta Volkswagen. Bahkan Pak Bambang setiap tahunnya selalu menyempatkan diri untuk melaksanakan touring tunggal dari Sumatera menuju Jawa. Saya kagum.

Di kediaman Pak Yanto. Keluarga besar Volkswagen Medan ramahnya tak tertandingi deh :)

Ini unitnya Pak Bambang. Cikodok putih nan menawan hati kaka lala. Pengeeeen jugaaaakkk. Hahahaha

Jam 5 sore, kami bertolak menuju Gatot Subroto kembali. Saya sudah berjanji pada sahabat saya semasa sekolah dulu, Nina, untuk bertemu di kota ini. Nina saat ini bekerja di Jasa Raharja Medan. Karena saya dan mas suami masih bingung-bingung membelah Kota Medan yang padat merayap seperti ini, Bang Budi dengan senang hati mengawal perjalanan kami. Sebelumnya Nina dan Bang Budi juga sudah berbicara lewat telepon, mengatur tempat pertemuan yang pas untuk kami. Setelah bertemu dengan Nina di lintas Gatot Subroto, tepatnya di depan Bank Mandiri Syariah, Bang Budi pamit pulang.
Nina kemudian memboyong kami menuju Tip Top. Tempat makan unik ini berada di daerah Kesawan. Mengapa saya katakan unik? Karena bangunan ini masih tetap bertahan dengan semakin maraknya modernisasi. Toko roti ini berdiri pada tahun 1929. Dulunya hanya took roti, tapi sekarang Tip Top sudah menyediakan makanan-makanan berat seperti nasi goreng, ice cream, western food, Chinese food, dan banyak yang lainnya. Pengunjung tempat ini mayoritas tionghoa. Ini terlihat sekali dari paras Asia Timur mereka. Saya dan Nina ngobrol puas malam ini. Mulai dari mengingat masa lalu yang penuh haru biru, sampai membicarakan rencana masa depan yang penuh akan harapan kebahagiaan.

Nina JR. JR itu lahir karena nina adalah putri kesayangan papa yang dulu pas masa SMA kita, adalah kepala cabang Jasa Raharja di Solok. Hihihihi.

Mesin kasir jaman dahulu kala ini bisa kamu temukan di Tip Top.

Karena tak ingin mengganggu waktu istirahatnya, kami mengantarkan Nina kembali ke kos. Tujuan kami berikutnya adalah daerah Tembung Medan. Malam ini kami berencana untuk menginap di rumah Etek (tante) Dewi nya Mas Agung. Susahnya menjadi new comer di kota besar ini adalah perihal mencari alamat tentunya. Saya dan mas suami sempat nyasar sana sini. Bahkan dengan bantuan GPS pun kami masih juga belum berhasil menemukan rumah etek. Akhirnya setelah bertanya di banyak tempat, selalu menghubungi Tek Dewi, kami sampai juga di rumah beliau yang terletak di daerah Jalan Pengabdian Pasar 13 Tembung. Legaaaa..

Malam ini mas suami harus banyak istrirahat karena besok kami akan melanjutkan perjalanan menuju Propinsi Riau. See you. Good Night. Emmuah.

2 komentar:

Dee - HDR mengatakan...

Ceritanya lengkap sekali kak :)

Btw, seru ya satu komunitas bisa ketemuan jd nyambung silahturahim lagi deh...

Cheers,
Dee - heydeerahma.com

Yose Suparto mengatakan...

BROKER TERPERCAYA
TRADING ONLINE INDONESIA
PILIHAN TRADER #1
- Tanpa Komisi dan Bebas Biaya Admin.
- Sistem Edukasi Professional
- Trading di peralatan apa pun
- Ada banyak alat analisis
- Sistem penarikan yang mudah dan dipercaya
- Transaksi Deposit dan Withdrawal TERCEPAT
Yukk!!! Segera bergabung di Hashtag Option trading lebih mudah dan rasakan pengalaman trading yang light.
Nikmati payout hingga 80% dan Bonus Depo pertama 10%** T&C Applied dengan minimal depo 50.000,- bebas biaya admin
Proses deposit via transfer bank lokal yang cepat dan withdrawal dengan metode yang sama
Anda juga dapat bonus Referral 1% dari profit investasi tanpa turnover......

Kunjungi website kami di www.hashtagoption.com Rasakan pengalaman trading yang luar biasa!!!

Posting Komentar

Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)

Senin, Oktober 20

Honeymoon Trip; Road to Sumatera # 7

Diposting oleh Orestilla di 08.51.00
DUA HATI SATU CINTA, SATU UNIT BANYAK CERITA

Selasa/ 26 Agustus 2014, Bireun – Aceh

Helo. Kaka lala baru saja sarapan mie ramen di mobil bareng mas suami. Hahaha. Kita juga masak nutrijell rasa melon, teman di perjalanan nanti. Target kota berikutnya adalah Kuala Simpang. Kebetulan pamannya mama ada yang menetap disana. Bireun menuju Kuala Simpang diperkirakan memakan waktu perjalanan kurang lebih 6 jam. Berarti diperkirakan nanti kami sampai sekitar pukul 3 atau 4 sore.

Lintas timur tak seindah lintas barat, namun jalanan yang kami lewati masih terbilang baik. Mungkin karena kontraktor untuk daerah lintas barat berasal dari Amerika Serikat, sementara untuk lintas timur menggunakan kontraktor lokal. Hahahaha. Bukannya menyepelekan ya. Fakta ini yang berbicara. Daerah sepanjang lintas barat selatan memang daerah yang paling hancur ketika terjadi tsunami. Bantuan-bantuan luar negeri sepertinya difokuskan di area tersebut.

Sepanjang jalan menuju Lhokseumawe tampak berjejer kios-kios yang menjual berbagai macam kerupuk. Sempat kami mengira masyarakat disini menjual keripik balado karena memang displaynya ditata seperti kios-kios yang ada di Sumatera Barat sana. Namun setelah diperhatikan lagi, jenis keripiknya berbeda. Hahaha. Tentu saja.

Jepret! Ini daerah Lhokseumawe

02:05 siang. 2 jam lagi kami sampai di Kuala Simpang. Musti rehat dulu disana karena akan mengunjungi antan (red-kakek) yang sudah menghubungi saya berkali-kali sejak keberangkatan kami dari Banda Aceh kemaren sore. Saya saat ini tengah beristirahat di sebuah SPBU, menemani suami yang tampak tertidur lelah di bawah rindangnya pohon-pohon peneduh di area SPBU ini. Mas suami mungkin sedang capek jadi saya ambil kesempatan ini untuk mengurai kisah perjalanan kami lagi.

Yang selalu membuat saya kagum selama berada di Aceh adalah kebersihan tempat umumnya. Dimana pun kami berhenti untuk rehat, selalu tersedia SPBU yang bersih dan nyaman. Selain itu, kebanyakan arsitektur masjid disini dibuat tanpa dinding. Hanya ada atap dan tiang. Mungkin saja karena beberapa daerah yang kami lalui adalah pesisir pantai yang panas. Tidak hanya itu, mulai dari Sabang hingga sekarang hampir meninggalkan daerah Aceh, kami selalu dibuat takjub dengan keamanan sekitar. Mobil ditinggalkan tanpa dikunci pun aman. Sangat jauh dari perkiraan kami sebelumnya yang menaksir bahwa Aceh adalah negeri yang membutuhkan kewaspadaan tinggi jika berada didalamnya. Masyarakat Aceh juga ramah. Bahkan ketika barang berharga saya ketinggalan di Iboih – Sabang, mereka mau mengantarkan barang tersebut ke pelabuhan yang membutuhkan waktu perjalanan lebih dari 1 jam. Saya sungguh sangat kagum.

Kami sampai di Kuala Simpang pukul 04:30 sore. Antan sudah menunggu kami di pinggir jalan untuk diboyong ke rumah beliau. Disana, saya dan mas suami bertemu dengan nenek, abang, kakak dan anak-anaknya yang lucu. Ingin sekali menginap di rumah Antan tapi waktu membatasi. Antan pun sedih karena harus melepas kami berangkat malam hari ditengah situasi hujan yang sangat deras. Sebelum pulang, kami dijamu makan malam yang sederhana namun menggugah selera. Ada gulai aceh ikan yang segar sekali. Nikmat. Alhamdulillah.

Cucunya antan yang lucu bingiiitt..

Perjalanan kami lanjutkan pada pukul 9 malam. Ada kemungkinan kami sampai dini hari di Kota Medan. Jalan lintas Kuala Simpang – Medan lagi-lagi bobrok. Jika melewati daerah ini pada malam hari, harus berhati-hati dan fokus dengan jalanan yang berlubang disana-sini. Ditambah lagi dengan hujan yang derasnya tanpa henti, kami tak bisa melaju dengan kencang merambah jalan. Pukul 1 dini hari kami memasuki Kota Medan. Setelah bertanya pada teman seangkatan asal Kota Binjai Sumatera Utara, kami mendapatkan hotel yang berada di pusat kota dengan harga miring. Putra Mulia Hotel. Fasilitas yang disediakan sudah lebih dari cukup untuk kami berdua. Dan yang terpenting lagi, ada Wi-Fi yang bisa kami gunakan untuk berseluncur di dunia maya, mengabarkan perjalanan kami.

Episode selanjutnya segera datang. Kaka lala mau istirahat dulu. Selamat malam Medan. Horaaas.

Rabu/ 27 Agustus 2014, Medan – Sumatera Utara

Selamat pagi bumi Sumatera Utara, selamat pagi Medaaann..

Pagi ini saya tengah sibuk menyiapkan postingan laporan perjalanan bulan madu penuh cinta saya dan mas suami. Sementara suami saya baru saja kembali menjelma menjadi anak autis karena bertemu lagi dengan blackberry messanger yang sudah hampir setengah tahun ditinggalkannya. Salam pagi penuh cinta saya sampaikan dari kamar 211 Putra Mulia Hotel yang terletak di Jalan Gatot Subroto Kota Medan. Bagi pendatang baru seperti kami, hotel ini mudah untuk ditemukan. Cari saja Brastagi Swalayan, maka hotel ini akan segera ditemukan. Pelayanan yang diberikan sudah baik, harga sewa miring dan yang terpenting bisa mengakses internet.

Sebentar lagi kami akan dijemput Bang Ari untuk dibawa mengelilingi Kota Medan. Hahaha. Pelancong dalam negeri ini ceritanya. Bang Ari terpaksa meninggalkan pekerjaannya untuk sementara waktu demi menemani dan memfasilitasi kunjungan kami ke daerahnya. Ah. Terima kasih banyak ya bang. Karena masih pagi, kami diajak sarapan ke daerah Jalan Sultan Hasanuddin, tepatnya nomor 19. Kedai bubur Mbak Ning. Disini tersedia berbagai macam bubur. Kebetulan. Ketika sarapan di hotel tadi, saya sempat bilang pada mas suami kalau saya pengen sekali makan bubur ayam. Gayung bersambut. Bang Ari mengajak kami ke tempat yang timingnya pas sekali dengan keinginan saya. Horeeee. Disini saya tentu saja langsung memesan bubur ayam tanpa pikir panjang. Rasanya enaaakk. Bumbunya pas. Rawitnya pedaaass.

Puas makan, kami diantar kembali menuju hotel. Mas suami sudah mematangkan rencana untuk bertemu dengan keluarga besar VOF (Volkswagen Owner Family) Medan. Kami dijemput oleh Pak Haryanto tepat ketika waktu check out. Saya pikir kami akan dibawa ke bengkel VW lagi seperti ketika sampai di Banda Aceh kemaren. Tapi Pak Yanto langsung membawa kami ke rumahnya, beliau bilang bahwa mekanik VW sudah stand by dirumahnya. Alhamdulillah..

Keluarga Pak Yanto ramah sekali. Oiya, rumah beliau terletak di kawasan Tanjung Mulia Medan. Istri Pak Yanto bahkan menyiapkan makan siang untuk kami. Tidak hanya ada saya dan mas suami, tetapi juga beberapa orang anggota VOF. Kami juga kedatangan Pak Bambang Guritno. Beliau adalah ketua regional Volkswagen Club di tanah Sumatera. Pak Bambang ini asli Jogyakarta, namun kelihaian beliau mengendarai VW, menyebabkan beliau sering di cap sebagai sopir Medan. Hahaha. Bapak-bapak yang bersahaja ini dengan senang hati membagi pengalaman-pengalaman mereka sebagai pecinta Volkswagen. Bahkan Pak Bambang setiap tahunnya selalu menyempatkan diri untuk melaksanakan touring tunggal dari Sumatera menuju Jawa. Saya kagum.

Di kediaman Pak Yanto. Keluarga besar Volkswagen Medan ramahnya tak tertandingi deh :)

Ini unitnya Pak Bambang. Cikodok putih nan menawan hati kaka lala. Pengeeeen jugaaaakkk. Hahahaha

Jam 5 sore, kami bertolak menuju Gatot Subroto kembali. Saya sudah berjanji pada sahabat saya semasa sekolah dulu, Nina, untuk bertemu di kota ini. Nina saat ini bekerja di Jasa Raharja Medan. Karena saya dan mas suami masih bingung-bingung membelah Kota Medan yang padat merayap seperti ini, Bang Budi dengan senang hati mengawal perjalanan kami. Sebelumnya Nina dan Bang Budi juga sudah berbicara lewat telepon, mengatur tempat pertemuan yang pas untuk kami. Setelah bertemu dengan Nina di lintas Gatot Subroto, tepatnya di depan Bank Mandiri Syariah, Bang Budi pamit pulang.
Nina kemudian memboyong kami menuju Tip Top. Tempat makan unik ini berada di daerah Kesawan. Mengapa saya katakan unik? Karena bangunan ini masih tetap bertahan dengan semakin maraknya modernisasi. Toko roti ini berdiri pada tahun 1929. Dulunya hanya took roti, tapi sekarang Tip Top sudah menyediakan makanan-makanan berat seperti nasi goreng, ice cream, western food, Chinese food, dan banyak yang lainnya. Pengunjung tempat ini mayoritas tionghoa. Ini terlihat sekali dari paras Asia Timur mereka. Saya dan Nina ngobrol puas malam ini. Mulai dari mengingat masa lalu yang penuh haru biru, sampai membicarakan rencana masa depan yang penuh akan harapan kebahagiaan.

Nina JR. JR itu lahir karena nina adalah putri kesayangan papa yang dulu pas masa SMA kita, adalah kepala cabang Jasa Raharja di Solok. Hihihihi.

Mesin kasir jaman dahulu kala ini bisa kamu temukan di Tip Top.

Karena tak ingin mengganggu waktu istirahatnya, kami mengantarkan Nina kembali ke kos. Tujuan kami berikutnya adalah daerah Tembung Medan. Malam ini kami berencana untuk menginap di rumah Etek (tante) Dewi nya Mas Agung. Susahnya menjadi new comer di kota besar ini adalah perihal mencari alamat tentunya. Saya dan mas suami sempat nyasar sana sini. Bahkan dengan bantuan GPS pun kami masih juga belum berhasil menemukan rumah etek. Akhirnya setelah bertanya di banyak tempat, selalu menghubungi Tek Dewi, kami sampai juga di rumah beliau yang terletak di daerah Jalan Pengabdian Pasar 13 Tembung. Legaaaa..

Malam ini mas suami harus banyak istrirahat karena besok kami akan melanjutkan perjalanan menuju Propinsi Riau. See you. Good Night. Emmuah.

2 komentar on "Honeymoon Trip; Road to Sumatera # 7 "

Dee - HDR on 26 Desember 2017 pukul 21.12 mengatakan...

Ceritanya lengkap sekali kak :)

Btw, seru ya satu komunitas bisa ketemuan jd nyambung silahturahim lagi deh...

Cheers,
Dee - heydeerahma.com

Yose Suparto on 6 November 2018 pukul 14.31 mengatakan...

BROKER TERPERCAYA
TRADING ONLINE INDONESIA
PILIHAN TRADER #1
- Tanpa Komisi dan Bebas Biaya Admin.
- Sistem Edukasi Professional
- Trading di peralatan apa pun
- Ada banyak alat analisis
- Sistem penarikan yang mudah dan dipercaya
- Transaksi Deposit dan Withdrawal TERCEPAT
Yukk!!! Segera bergabung di Hashtag Option trading lebih mudah dan rasakan pengalaman trading yang light.
Nikmati payout hingga 80% dan Bonus Depo pertama 10%** T&C Applied dengan minimal depo 50.000,- bebas biaya admin
Proses deposit via transfer bank lokal yang cepat dan withdrawal dengan metode yang sama
Anda juga dapat bonus Referral 1% dari profit investasi tanpa turnover......

Kunjungi website kami di www.hashtagoption.com Rasakan pengalaman trading yang luar biasa!!!

Posting Komentar

Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)

 

ORESTILLA Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea