Selasa, Januari 31

Terimakasih untuk cintamu yang tak berbatas

Diposting oleh Orestilla di 16.23.00
Ada nyeri di sudut hatiku ketika mencoba merangkai kata-kata ini menjadi tautan kalimat untuk bisa ku sampaikan padamu. Tak tau harus ku mulai darimana awalnya. Namun ingin sekali kuutarakan agar rintihan ini tak hanya membias dimakan waktu.

Raga tuanya yang tertatih mencoba abaikan kerasnya dunia. Dengan beban berat yang mungkin akupun tak mampu memikulnya, ibu tua itu berjalan setegap yang ia bisa. Menjajakan dagangannya sembari berharap agar nanti ketika ia pulang, semuanya telah habis terjual. Dia bukanlah wanita dengan tubuh tambun yang kuat fisiknya, tidak. Dia hanya seorang perempuan tua renta yang masih menggantungkan ribuan asa dalam sisa hidupnya. Ada rasa sakit saat melihat langkahnya yang terseok. Ada tangis yang tak mampu terbendung ketika kulihat dia terduduk, dan mulai menidurkan raganya yang terlalu letih ketika puluhan kilometer telah dilewatinya hanya dengan berjalan kaki. Rabb, dimanakah saat ini putera puterinya berada? Tau kah mereka apa yang sedang dijalani sang bunda? Apakah saat ini mereka sedang melakukan hal yang sama untuk bisa tetap bertahan hidup didunia yang Engkau pinjamkan sementara waktu untuk kami?

Tiba-tiba muncul kerinduan yang teramat besar pada mama. Terbersit doa untuknya agar selalu dilimpahkan kebahagiaan dan kesehatan. Ada perasaan bersalah yang sangat menusuk, mengingat belum banyak kebahagiaan yang mampu kupersembahkan untuknya, untuk seorang perempuan yang telah memperjuangkan hidup dan matinya ketika membawaku ke dunia ini. Betapa mulianya hati seorang ibu. Betapa tak berbatasnya cinta yang mereka berikan pada kita anak-anaknya. Walaupun mungkin sekelumit waktu telah menghamparkan kesakitan, kesakitan yang sadar ataupun tidak pernah kita titipkan dihatinya. Namun dengan cintanya yang tulus, ada ribuan maaf yang tak pernah habis. Betapa hanya dipelukannya kita menemukan ketenangan, betapa hanya dalam rengkuhannya selalu ada kehangatan dan kasih sayang. Betapa hanya dengan menggenggam tangannya, kita mendapatkan banyak kekuatan untuk tetap bisa tegak menantang kerasnya hidup. Betapa tanpanya kerapuhan akan tampak begitu nyata.

Ma, terimakasih untuk segala yang pernah ada. Untuk cinta, kasih sayang dan kekuatan yang selalu engkau berikan. Maaf jika saat ini aku belum mampu membahagiakanmu, sebanyak engkau memberikanku bahagia. Terimakasih karena selalu ada untukku dalam tawa dan airmata. Terimakasih Ma. Tak tau kata-kata seperti apa yang harus kuucapkan padamu untuk menyampaikan segala cinta yang ada dihatiku.”

Peluklah ibumu selagi kamu masih memiliki banyak waktu bersamanya. Hiasi harinya dengan senyuman, lakukan itu sekuat yang kamu bisa. Jangan biarkan senyumannya berganti dengan airmata kesedihan. Katakan, betapa beruntungnya kamu memiliki perempuan berharga sepertinya. Dan jika saat ini dia tak lagi bersamamu, temuilah Rabb mu dalam sepertiga malam-Nya yang suci. Mohonlah pada-Nya agar mau menyampaikan ribuan hadiah doa darimu untuk bunda tercinta. Mintalah pada Sang Khalik agar menjaganya sampai waktunya nanti dirimu bisa mendekapnya lagi , disurga-Nya kelak. Amin.

LOVE YOU MOM, ALWAYS AND FOREVER


0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)

Selasa, Januari 31

Terimakasih untuk cintamu yang tak berbatas

Diposting oleh Orestilla di 16.23.00
Ada nyeri di sudut hatiku ketika mencoba merangkai kata-kata ini menjadi tautan kalimat untuk bisa ku sampaikan padamu. Tak tau harus ku mulai darimana awalnya. Namun ingin sekali kuutarakan agar rintihan ini tak hanya membias dimakan waktu.

Raga tuanya yang tertatih mencoba abaikan kerasnya dunia. Dengan beban berat yang mungkin akupun tak mampu memikulnya, ibu tua itu berjalan setegap yang ia bisa. Menjajakan dagangannya sembari berharap agar nanti ketika ia pulang, semuanya telah habis terjual. Dia bukanlah wanita dengan tubuh tambun yang kuat fisiknya, tidak. Dia hanya seorang perempuan tua renta yang masih menggantungkan ribuan asa dalam sisa hidupnya. Ada rasa sakit saat melihat langkahnya yang terseok. Ada tangis yang tak mampu terbendung ketika kulihat dia terduduk, dan mulai menidurkan raganya yang terlalu letih ketika puluhan kilometer telah dilewatinya hanya dengan berjalan kaki. Rabb, dimanakah saat ini putera puterinya berada? Tau kah mereka apa yang sedang dijalani sang bunda? Apakah saat ini mereka sedang melakukan hal yang sama untuk bisa tetap bertahan hidup didunia yang Engkau pinjamkan sementara waktu untuk kami?

Tiba-tiba muncul kerinduan yang teramat besar pada mama. Terbersit doa untuknya agar selalu dilimpahkan kebahagiaan dan kesehatan. Ada perasaan bersalah yang sangat menusuk, mengingat belum banyak kebahagiaan yang mampu kupersembahkan untuknya, untuk seorang perempuan yang telah memperjuangkan hidup dan matinya ketika membawaku ke dunia ini. Betapa mulianya hati seorang ibu. Betapa tak berbatasnya cinta yang mereka berikan pada kita anak-anaknya. Walaupun mungkin sekelumit waktu telah menghamparkan kesakitan, kesakitan yang sadar ataupun tidak pernah kita titipkan dihatinya. Namun dengan cintanya yang tulus, ada ribuan maaf yang tak pernah habis. Betapa hanya dipelukannya kita menemukan ketenangan, betapa hanya dalam rengkuhannya selalu ada kehangatan dan kasih sayang. Betapa hanya dengan menggenggam tangannya, kita mendapatkan banyak kekuatan untuk tetap bisa tegak menantang kerasnya hidup. Betapa tanpanya kerapuhan akan tampak begitu nyata.

Ma, terimakasih untuk segala yang pernah ada. Untuk cinta, kasih sayang dan kekuatan yang selalu engkau berikan. Maaf jika saat ini aku belum mampu membahagiakanmu, sebanyak engkau memberikanku bahagia. Terimakasih karena selalu ada untukku dalam tawa dan airmata. Terimakasih Ma. Tak tau kata-kata seperti apa yang harus kuucapkan padamu untuk menyampaikan segala cinta yang ada dihatiku.”

Peluklah ibumu selagi kamu masih memiliki banyak waktu bersamanya. Hiasi harinya dengan senyuman, lakukan itu sekuat yang kamu bisa. Jangan biarkan senyumannya berganti dengan airmata kesedihan. Katakan, betapa beruntungnya kamu memiliki perempuan berharga sepertinya. Dan jika saat ini dia tak lagi bersamamu, temuilah Rabb mu dalam sepertiga malam-Nya yang suci. Mohonlah pada-Nya agar mau menyampaikan ribuan hadiah doa darimu untuk bunda tercinta. Mintalah pada Sang Khalik agar menjaganya sampai waktunya nanti dirimu bisa mendekapnya lagi , disurga-Nya kelak. Amin.

LOVE YOU MOM, ALWAYS AND FOREVER


0 komentar on "Terimakasih untuk cintamu yang tak berbatas"

Posting Komentar

Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)

 

ORESTILLA Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea