Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Memiliki segudang kriteria untuk calon pasangan halal kita tidaklah
salah. Namun perlu diingat bahwa di dunia ini tak ada manusia yang
sempurna. Bersikap realistis itu perlu, seperti pepatah “ gantungkan
cita-citamu setinggi langit namun kaki tetaplah berpijak di bumi”.
Sesungguhnya cinta tidak datang dari kualifikasi yang kita buat. Karena
kita tidak pernah tahu kapan, di mana dan dengan siapa kita akan jatuh
cinta lantas mengambil keputusan untuk menikah. Oleh karena itu
berilah kesempatan kepada cinta untuk menyapa dengan menyederhanakan
kriteria. Sesungguhnya orang yang berbahagia itu bukanlah orang yang
mendapatkan apa yang dia inginkan, tapi orang yang bisa
mensyukuri,merawat dan menjaga apa yang sudah diraih.Demikian juga jika
ada seseorang yang diyakini agama dan akhlaqnya baik dengan tulus
menyayangi dan serius ingin membangun maghligai rumah tangga dengan
kita bersyukurlah dan ambillah kesempatan itu, jangan sia-siakan karena
kita tak tahu kapan kesempatan itu akan datang lagi.
“ Apabila
ada yang datang meminang anak gadismu, dan kamu senang pada agama dan
akhlaqnya maka kawinkanlah” ( HR. At-Tirmidzi dari abu Hurairah )
Dalam menentukan calon pendamping hidup bagi wanita
sama seperti anjuran Rasulullah yakni bentuk rupanya, keturunan, harta
dan yang paling penting memiliki akhlaq mulia. Dalam menjalani kehidupan
rumah tangga tidaklah terbatas oleh hitungan detik, menit , jam atau
hari namun puluhan tahun hingga berharap ikatan yang abadi di dunia
maupun akhirat. Untuk itu pilihlah calon suami yang baik yang bisa
mengantarkan kita kepada kebahagiaan yang hakiki. Lantas calon suami
yang baik itu seperti apa?
1. Muslim, taat beragama dan baik akhlaqnya.
Seorang laki-laki bertanya kepada Hasan bin Ali : Saya punya seorang
putri,siapakah kiranya yang patut jadi suaminya? Hasan bin Ali menjawab
;" Seorang laki-laki yang bertaqwa kepada Allah,sebab jika ia senang ia
akan menghormatinya, dan jika ia sedang marah tidak mendzaliminya."
2. Bukan dari golongan orang fasiq, yaitu orang yang rusak agama dan akhlaknya dan suka berbuat dosa/kemaksiatan.
3. Suka bergaul dengan orang-orang yang sholeh
Tak dapat dipungkiri bahwa teman bergaul bisa membentuk karakter
seseorang. Jika ia bergaul dengan orang yang sholeh maka ia pun akan
terbawa ke arah yang lebih baik karena salah satu karakter orang yang
sholeh adalah saling mengingatkan jika berbuat kesalahan.
4. Bertanggung jawab, rajin bekerja dan berusaha,optimis, tidak suka mengobral janji dan berandai-andai
Tipe pria seperti ini jika sudah menikah akan bertangggung jawab terhadap anak dan istri.
5. Dari keluarga yang baik, patuh dan menghormati orang tuanya
Bila pria itu orang yang durhaka kepada orang tuanya kemungkinan besar
bila ia menikah akan berlaku durhaka pula kepada istrinya.
6. Sehat jasmani dan rohani
Suami adalah pemimpin rumah tangga oleh karena itu kesehatan jasmani dan rohani harus mendapatkan perhatian.
7. Rajin memperbaiki diri
Orang yang baik bukanlah orang yang sempurna tanpa kesalahan namun ia
adalah orang yang menyadari kesalahannya lantas bersegera
memperbaikinya.
8. Memperhatikan penampilan
Bukan
hanya wajah rupawan yang bisa menarik hati, namun penampilan yang rapi
dan serasi bisa menimbulkan kesan yang baik sehingga dengan sendirinya
akan memiliki daya tarik.
Satu hal yang perlu diingat, jangan pernah membayangkan bahwa pria yang sholeh itu
tidak punya cacat dan kekurangan. Mereka juga manusia biasa yang tak
luput dari kesalahan. Namun seiring perjalanan waktu dengan belajar
yang sungguh-sungguh akan bisa meningkatkan kualitas diri. Dari sinilah
kita belajar untuk memahami kekurangan dan belajar untuk saling
melengkapi.
From: Wanita Sholehah, Mutiara Muslimah Sejati
My Fav Blogies
Followers
Yang udah pernah singgah
Selasa, Januari 10
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Selasa, Januari 10
Calon Suami kiriman Allah
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Memiliki segudang kriteria untuk calon pasangan halal kita tidaklah salah. Namun perlu diingat bahwa di dunia ini tak ada manusia yang sempurna. Bersikap realistis itu perlu, seperti pepatah “ gantungkan cita-citamu setinggi langit namun kaki tetaplah berpijak di bumi”. Sesungguhnya cinta tidak datang dari kualifikasi yang kita buat. Karena kita tidak pernah tahu kapan, di mana dan dengan siapa kita akan jatuh cinta lantas mengambil keputusan untuk menikah. Oleh karena itu berilah kesempatan kepada cinta untuk menyapa dengan menyederhanakan kriteria. Sesungguhnya orang yang berbahagia itu bukanlah orang yang mendapatkan apa yang dia inginkan, tapi orang yang bisa mensyukuri,merawat dan menjaga apa yang sudah diraih.Demikian juga jika ada seseorang yang diyakini agama dan akhlaqnya baik dengan tulus menyayangi dan serius ingin membangun maghligai rumah tangga dengan kita bersyukurlah dan ambillah kesempatan itu, jangan sia-siakan karena kita tak tahu kapan kesempatan itu akan datang lagi.
“ Apabila ada yang datang meminang anak gadismu, dan kamu senang pada agama dan akhlaqnya maka kawinkanlah” ( HR. At-Tirmidzi dari abu Hurairah )
Dalam menentukan calon pendamping hidup bagi wanita sama seperti anjuran Rasulullah yakni bentuk rupanya, keturunan, harta dan yang paling penting memiliki akhlaq mulia. Dalam menjalani kehidupan rumah tangga tidaklah terbatas oleh hitungan detik, menit , jam atau hari namun puluhan tahun hingga berharap ikatan yang abadi di dunia maupun akhirat. Untuk itu pilihlah calon suami yang baik yang bisa mengantarkan kita kepada kebahagiaan yang hakiki. Lantas calon suami yang baik itu seperti apa?
1. Muslim, taat beragama dan baik akhlaqnya.
Seorang laki-laki bertanya kepada Hasan bin Ali : Saya punya seorang putri,siapakah kiranya yang patut jadi suaminya? Hasan bin Ali menjawab ;" Seorang laki-laki yang bertaqwa kepada Allah,sebab jika ia senang ia akan menghormatinya, dan jika ia sedang marah tidak mendzaliminya."
2. Bukan dari golongan orang fasiq, yaitu orang yang rusak agama dan akhlaknya dan suka berbuat dosa/kemaksiatan.
3. Suka bergaul dengan orang-orang yang sholeh
Tak dapat dipungkiri bahwa teman bergaul bisa membentuk karakter seseorang. Jika ia bergaul dengan orang yang sholeh maka ia pun akan terbawa ke arah yang lebih baik karena salah satu karakter orang yang sholeh adalah saling mengingatkan jika berbuat kesalahan.
4. Bertanggung jawab, rajin bekerja dan berusaha,optimis, tidak suka mengobral janji dan berandai-andai
Tipe pria seperti ini jika sudah menikah akan bertangggung jawab terhadap anak dan istri.
5. Dari keluarga yang baik, patuh dan menghormati orang tuanya
Bila pria itu orang yang durhaka kepada orang tuanya kemungkinan besar bila ia menikah akan berlaku durhaka pula kepada istrinya.
6. Sehat jasmani dan rohani
Suami adalah pemimpin rumah tangga oleh karena itu kesehatan jasmani dan rohani harus mendapatkan perhatian.
7. Rajin memperbaiki diri
Orang yang baik bukanlah orang yang sempurna tanpa kesalahan namun ia adalah orang yang menyadari kesalahannya lantas bersegera memperbaikinya.
8. Memperhatikan penampilan
Bukan hanya wajah rupawan yang bisa menarik hati, namun penampilan yang rapi dan serasi bisa menimbulkan kesan yang baik sehingga dengan sendirinya akan memiliki daya tarik.
Satu hal yang perlu diingat, jangan pernah membayangkan bahwa pria yang sholeh itu tidak punya cacat dan kekurangan. Mereka juga manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Namun seiring perjalanan waktu dengan belajar yang sungguh-sungguh akan bisa meningkatkan kualitas diri. Dari sinilah kita belajar untuk memahami kekurangan dan belajar untuk saling melengkapi.
From: Wanita Sholehah, Mutiara Muslimah Sejati
Memiliki segudang kriteria untuk calon pasangan halal kita tidaklah salah. Namun perlu diingat bahwa di dunia ini tak ada manusia yang sempurna. Bersikap realistis itu perlu, seperti pepatah “ gantungkan cita-citamu setinggi langit namun kaki tetaplah berpijak di bumi”. Sesungguhnya cinta tidak datang dari kualifikasi yang kita buat. Karena kita tidak pernah tahu kapan, di mana dan dengan siapa kita akan jatuh cinta lantas mengambil keputusan untuk menikah. Oleh karena itu berilah kesempatan kepada cinta untuk menyapa dengan menyederhanakan kriteria. Sesungguhnya orang yang berbahagia itu bukanlah orang yang mendapatkan apa yang dia inginkan, tapi orang yang bisa mensyukuri,merawat dan menjaga apa yang sudah diraih.Demikian juga jika ada seseorang yang diyakini agama dan akhlaqnya baik dengan tulus menyayangi dan serius ingin membangun maghligai rumah tangga dengan kita bersyukurlah dan ambillah kesempatan itu, jangan sia-siakan karena kita tak tahu kapan kesempatan itu akan datang lagi.
“ Apabila ada yang datang meminang anak gadismu, dan kamu senang pada agama dan akhlaqnya maka kawinkanlah” ( HR. At-Tirmidzi dari abu Hurairah )
Dalam menentukan calon pendamping hidup bagi wanita sama seperti anjuran Rasulullah yakni bentuk rupanya, keturunan, harta dan yang paling penting memiliki akhlaq mulia. Dalam menjalani kehidupan rumah tangga tidaklah terbatas oleh hitungan detik, menit , jam atau hari namun puluhan tahun hingga berharap ikatan yang abadi di dunia maupun akhirat. Untuk itu pilihlah calon suami yang baik yang bisa mengantarkan kita kepada kebahagiaan yang hakiki. Lantas calon suami yang baik itu seperti apa?
1. Muslim, taat beragama dan baik akhlaqnya.
Seorang laki-laki bertanya kepada Hasan bin Ali : Saya punya seorang putri,siapakah kiranya yang patut jadi suaminya? Hasan bin Ali menjawab ;" Seorang laki-laki yang bertaqwa kepada Allah,sebab jika ia senang ia akan menghormatinya, dan jika ia sedang marah tidak mendzaliminya."
2. Bukan dari golongan orang fasiq, yaitu orang yang rusak agama dan akhlaknya dan suka berbuat dosa/kemaksiatan.
3. Suka bergaul dengan orang-orang yang sholeh
Tak dapat dipungkiri bahwa teman bergaul bisa membentuk karakter seseorang. Jika ia bergaul dengan orang yang sholeh maka ia pun akan terbawa ke arah yang lebih baik karena salah satu karakter orang yang sholeh adalah saling mengingatkan jika berbuat kesalahan.
4. Bertanggung jawab, rajin bekerja dan berusaha,optimis, tidak suka mengobral janji dan berandai-andai
Tipe pria seperti ini jika sudah menikah akan bertangggung jawab terhadap anak dan istri.
5. Dari keluarga yang baik, patuh dan menghormati orang tuanya
Bila pria itu orang yang durhaka kepada orang tuanya kemungkinan besar bila ia menikah akan berlaku durhaka pula kepada istrinya.
6. Sehat jasmani dan rohani
Suami adalah pemimpin rumah tangga oleh karena itu kesehatan jasmani dan rohani harus mendapatkan perhatian.
7. Rajin memperbaiki diri
Orang yang baik bukanlah orang yang sempurna tanpa kesalahan namun ia adalah orang yang menyadari kesalahannya lantas bersegera memperbaikinya.
8. Memperhatikan penampilan
Bukan hanya wajah rupawan yang bisa menarik hati, namun penampilan yang rapi dan serasi bisa menimbulkan kesan yang baik sehingga dengan sendirinya akan memiliki daya tarik.
Satu hal yang perlu diingat, jangan pernah membayangkan bahwa pria yang sholeh itu tidak punya cacat dan kekurangan. Mereka juga manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Namun seiring perjalanan waktu dengan belajar yang sungguh-sungguh akan bisa meningkatkan kualitas diri. Dari sinilah kita belajar untuk memahami kekurangan dan belajar untuk saling melengkapi.
From: Wanita Sholehah, Mutiara Muslimah Sejati
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)