Ingin rasanya berteriak sekeras yang aku bisa
Menghujamkan teriakanku pada tingginya angkasa
Mengirimkan ribuan cerca dan amarah
Menghunus jantung dan otakmu
Menikammu jauh lebih dalam lagi
Tapi disini aku hanya bisa diam dan membisu, terasing dengan pergumulan rasaku
Lelah menidurkanku dalam dinginnya hari
Kerapuhan membunuhku perlahan
Meluluhlantakkan asaku
Tak kusadari masih ada cahaya nun jauh disana
Cahaya terang yang selama ini tak terjamah pandanganku
Inikah Dia?
Sumber kekuatan abadi yang bersedia menemani kesakitanku
Kini, inilah aku
Berdiri tegak diatas kakiku, kuat tak kan lagi terkalahkan olehmu
Kesakitan, kekecewaan dan kesedihan membimbingku melangkah ke kedewasaan sesungguhnya
Syukurku pada Sang Khalik, terimakasihku untukmu
Karenamu semua ini bukan lagi sebuah kebodohan, tapi kemenanganku
My Fav Blogies
Followers
Yang udah pernah singgah
Rabu, Januari 11
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Rabu, Januari 11
Bukan kebodohan, tapi kemenanganku
Ingin rasanya berteriak sekeras yang aku bisa
Menghujamkan teriakanku pada tingginya angkasa
Mengirimkan ribuan cerca dan amarah
Menghunus jantung dan otakmu
Menikammu jauh lebih dalam lagi
Tapi disini aku hanya bisa diam dan membisu, terasing dengan pergumulan rasaku
Lelah menidurkanku dalam dinginnya hari
Kerapuhan membunuhku perlahan
Meluluhlantakkan asaku
Tak kusadari masih ada cahaya nun jauh disana
Cahaya terang yang selama ini tak terjamah pandanganku
Inikah Dia?
Sumber kekuatan abadi yang bersedia menemani kesakitanku
Kini, inilah aku
Berdiri tegak diatas kakiku, kuat tak kan lagi terkalahkan olehmu
Kesakitan, kekecewaan dan kesedihan membimbingku melangkah ke kedewasaan sesungguhnya
Syukurku pada Sang Khalik, terimakasihku untukmu
Karenamu semua ini bukan lagi sebuah kebodohan, tapi kemenanganku
Menghujamkan teriakanku pada tingginya angkasa
Mengirimkan ribuan cerca dan amarah
Menghunus jantung dan otakmu
Menikammu jauh lebih dalam lagi
Tapi disini aku hanya bisa diam dan membisu, terasing dengan pergumulan rasaku
Lelah menidurkanku dalam dinginnya hari
Kerapuhan membunuhku perlahan
Meluluhlantakkan asaku
Tak kusadari masih ada cahaya nun jauh disana
Cahaya terang yang selama ini tak terjamah pandanganku
Inikah Dia?
Sumber kekuatan abadi yang bersedia menemani kesakitanku
Kini, inilah aku
Berdiri tegak diatas kakiku, kuat tak kan lagi terkalahkan olehmu
Kesakitan, kekecewaan dan kesedihan membimbingku melangkah ke kedewasaan sesungguhnya
Syukurku pada Sang Khalik, terimakasihku untukmu
Karenamu semua ini bukan lagi sebuah kebodohan, tapi kemenanganku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)