Pagiku diawali dengan berita duka dari sana. Salah seorang Purna Praja STPDN angkatan XVI, uda M. Haris Nasution, S.STP telah menemukan tempatnya yang abadi, jauh, tak terjangkau lagi indra manusia seperti kita. Berdoa untukmu, semoga menjadi perjalanan akhir yang membahagiakan, Amin Ya Rabbal'alamin.
Kematian..
Ada rasa takut ketika membayangkan akan seperti apakah aku ketika mendapatinya sendiri tanpa siapapun lagi bersamaku. Tak ada yang bisa memprediksikan kapan ia datang, pada siapa, dimana dan bagaimana caranya merenggut nikmat dunia yang kita punya. Apakah pada saat itu, kita telah menjadi hamba yang masuk dalam hitungan "aman" dimata Tuhan? Tak ada yang tau, aku pun tidak. Walaupun dalam mengarungi hidup, kita tentunya telah berusaha sekuat tenaga untuk selalu menjadi kekasih sejati bagi-Nya.
Siapkah aku ketika dia datang?
Saat ini belum tapi,
Apakah aku punya daya untuk menolak persinggahannya?
Tidak..sama sekali tidak. Yang akan kulakukan sama dengan meraka yang telah mendahului keberangkatannya, hanya satu, mempersilahkan ia datang, mengikuti keinginannya membawaku pada Sang Pencipta. Berbekal amalku di dunia, berbekal hasil panen atas semua perbuatan yang telah ku semai selama hidupku.
Surga atau neraka kah yang sedang menunggu kita? Cuma Dia yang tahu..bersyukurlah ketika kita masih diberi kesempatan untuk memperbaiki segalanya. Karena bila dia telah datang, tak akan ada lagi waktu. Tak akan berarti lagi sebuah penyesalan.
Sadari satu hal bahwasanya kematian itu akan jadi milikku, kamu dan kita. Semoga Allah selalu menjaga langkah kita. Menuntun kita untuk selalu berjalan di jalan yang Ia ridhoi, amin Rabb.
My Fav Blogies
Followers
Yang udah pernah singgah
Kamis, Januari 19
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kamis, Januari 19
Kematian itu akan jadi milikku, kamu dan kita
Pagiku diawali dengan berita duka dari sana. Salah seorang Purna Praja STPDN angkatan XVI, uda M. Haris Nasution, S.STP telah menemukan tempatnya yang abadi, jauh, tak terjangkau lagi indra manusia seperti kita. Berdoa untukmu, semoga menjadi perjalanan akhir yang membahagiakan, Amin Ya Rabbal'alamin.
Kematian..
Ada rasa takut ketika membayangkan akan seperti apakah aku ketika mendapatinya sendiri tanpa siapapun lagi bersamaku. Tak ada yang bisa memprediksikan kapan ia datang, pada siapa, dimana dan bagaimana caranya merenggut nikmat dunia yang kita punya. Apakah pada saat itu, kita telah menjadi hamba yang masuk dalam hitungan "aman" dimata Tuhan? Tak ada yang tau, aku pun tidak. Walaupun dalam mengarungi hidup, kita tentunya telah berusaha sekuat tenaga untuk selalu menjadi kekasih sejati bagi-Nya.
Siapkah aku ketika dia datang?
Saat ini belum tapi,
Apakah aku punya daya untuk menolak persinggahannya?
Tidak..sama sekali tidak. Yang akan kulakukan sama dengan meraka yang telah mendahului keberangkatannya, hanya satu, mempersilahkan ia datang, mengikuti keinginannya membawaku pada Sang Pencipta. Berbekal amalku di dunia, berbekal hasil panen atas semua perbuatan yang telah ku semai selama hidupku.
Surga atau neraka kah yang sedang menunggu kita? Cuma Dia yang tahu..bersyukurlah ketika kita masih diberi kesempatan untuk memperbaiki segalanya. Karena bila dia telah datang, tak akan ada lagi waktu. Tak akan berarti lagi sebuah penyesalan.
Sadari satu hal bahwasanya kematian itu akan jadi milikku, kamu dan kita. Semoga Allah selalu menjaga langkah kita. Menuntun kita untuk selalu berjalan di jalan yang Ia ridhoi, amin Rabb.
Kematian..
Ada rasa takut ketika membayangkan akan seperti apakah aku ketika mendapatinya sendiri tanpa siapapun lagi bersamaku. Tak ada yang bisa memprediksikan kapan ia datang, pada siapa, dimana dan bagaimana caranya merenggut nikmat dunia yang kita punya. Apakah pada saat itu, kita telah menjadi hamba yang masuk dalam hitungan "aman" dimata Tuhan? Tak ada yang tau, aku pun tidak. Walaupun dalam mengarungi hidup, kita tentunya telah berusaha sekuat tenaga untuk selalu menjadi kekasih sejati bagi-Nya.
Siapkah aku ketika dia datang?
Saat ini belum tapi,
Apakah aku punya daya untuk menolak persinggahannya?
Tidak..sama sekali tidak. Yang akan kulakukan sama dengan meraka yang telah mendahului keberangkatannya, hanya satu, mempersilahkan ia datang, mengikuti keinginannya membawaku pada Sang Pencipta. Berbekal amalku di dunia, berbekal hasil panen atas semua perbuatan yang telah ku semai selama hidupku.
Surga atau neraka kah yang sedang menunggu kita? Cuma Dia yang tahu..bersyukurlah ketika kita masih diberi kesempatan untuk memperbaiki segalanya. Karena bila dia telah datang, tak akan ada lagi waktu. Tak akan berarti lagi sebuah penyesalan.
Sadari satu hal bahwasanya kematian itu akan jadi milikku, kamu dan kita. Semoga Allah selalu menjaga langkah kita. Menuntun kita untuk selalu berjalan di jalan yang Ia ridhoi, amin Rabb.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)