April datang lagi. 21 tepatnya. 21
April. Hari yang selalu saja dipenuhi kebagiaan, senyuman tanpa henti dan gelak
tawa. Pertanda hari ini memang sangatlah berharga. 21 April 2013, tahun ini,
hitungan mencapai angka 25. Yap. 25 tahun. Sudah tidak muda lagi tentunya.
Haha. Seperempat abad. Angka sempurna untuk menggapai segala mimpi dan asa.
Bukan menghentikan target lo, tapi membangun jutaan mimpi-mimpi berikutnya.
Bukankah dalam hidup, kita diharamkan untuk menyerah pada mimpi? Gantungkan ia
setinggi mungkin, bekerja keras agar bisa meraihnya, dan jangan pernah ada kata
“putus asa” untuk alasan apapun yang kita temui ketika sedang mati-matian
berlari kearahnya.
Oke. Sebelumnya terimakasih untuk ribuan
doa yang telah dihadiahkan hari ini untuk saya. Sungguh sebait doa saja mampu
membuat saja bertekad untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya. Mama, papa,
adik-adik tercinta, uci, indi, bang aris, sahabat-sahabat terbaik, rekan kerja,
temen-temen di kampus dulu (yang walaupun ada di ujung Sabang dan Merauke sana
tetap mengingat hari penting ini), senior-junior, dan semuanya. Semua dari anda
yang telah memberikan nuansa indah nan berharga untuk saya, di 25 tahun hidup
saya di dunia. Doa yang sama, saya kembalikan, saya mohonkan kembali pada Sang
Pencipta untuk kita semua. Aamiin Rabb.
Ada 25 poin pada 25 tahun saya kali ini.
25 hal utama yang telah saya jalani, saya raih, saya temukan, saya nikmati dan
saya harapkan di kehidupan mendatang. Rangkuman kebahagiaan dan kesedihan yang
akan saya kisahkan demi sebuah pembelajaran bagi kita semua, terkhusus untuk
diri saya sendiri. 25 hal yang ingin saya bagikan pada anda semua, my baby
blogies friends. Thanks buat yang udah nyempetin baca blog ini. Bahkan udah
memfollow blog saya jauh-jauh hari walaupun saya jarang ngeposting disini.
Hehe. But its okay. Nevermind. I’ll always try to be the best blogger.
Hihihihi. I’m not sure but I wanna do it.
Lets check it out my 25 points:
1. Dalam
hitungan hari yang terlewati, saya merasa Allah semakin dekat. Ada di setiap
langkah, di setiap keputusan, di setiap tindakan. Untuk yang satu ini, saya
berharap akan menjadi yang terbaik sebagai hamba-Nya. Mengelola pribadi, hati
dan pemikiran untuk semakin dekat, lagi dan lagi kepada Sang Khalik. Aamiin.
2. Kebahagiaan
mama dan papa adalah prioritas utama bagi saya dalam jangka waktu setahun ini.
Tidak. Tidak hanya tahun ini tentunya. Namun selama saya hidup di dunia. Saya
tak akan pernah lagi menggantikan kebahagiaan itu dengan apapun. Apapun itu.
Lagi? Ya. Lagi. Karena dulu, dulu sekali, saya pernah mengecewakan mama dan
papa. Meletakkan pribadi dan ambisi saya diatas kebahagiaan beliau berdua, dan
saya berjanji mulai detik ini untuk tak lagi melakukannya. Tak akan pernah.
3. Ketika
banyak yang bertanya bagaimana saya bisa kuat dalam hidup, salah satu jawaban
yang sering saya hadirkan adalah “saya ingin kuat untuk adik-adik yang saya
miliki dengan cinta”. Saya ingin menjadi kuat setidaknya untuk mereka. Karena
saya tau, begitu saya lemah, lelah dan jatuh, mereka tak lagi memiliki
seseorang yang bisa mereka banggakan dan menguatkan mereka tentunya. Jadi saya
selalu menanamkan satu kata dalam hidup, “Berjuang”. Berusahalah Tilla,
berjuanglah selalu untuk memberikan yang terbaik bagi mereka.
4. Keluarga
adalah harga mati bagi saya untuk apapun itu. Karena tanpa mereka, saya
bukanlah apa-apa. Tanpa mereka, saya tak akan punya kekuatan dan semangat yang
tetap bergelora. Berharap apa saja yang saya lakukan, apa yang saja yang
berhasil saya dapatkan, akan menjadi sumber kebahagiaan bagi mereka.
5. Kecup
sayang, pelukan hangat, senyum bahagia dan doa-doa yang mengalir dari mama,
papa, dan adik-adik tercinta di pagi setiap tanggal 21 April adalah hadiah
berharga yang selalu membuat saya terharu, sukar untuk tak meneteskan airmata.
Kebahagiaan sempurna dari keluarga sempurna yang Allah berikan untuk saya.
6. Saya
tak pernah bisa menjalani apapun sendiri, bahkan saat saya ingin sekalipun.
Kehadiran sahabat-sahabat terbaik memberikan kekuatan tersendiri dalam hidup
saya. Ketika yang lain lengah dan menyepelekan kesakitan yang saya alami,
merekalah yang selalu berada di garda terdepan. Menyemangati saya untuk tetap
bertahan. Untuk kesempatan memiliki mereka semua, saya sangat bersyukur.
7. Belum
lagi 24 jam terlewati, sudah datang ratusan pesan yang menyampaikan banyak doa
untuk kebaikan, kebahagiaan, kesuksesan, dan kemudahan bagi saya di masa
mendatang. Bagaimana bahagia tak bersemayam ketika menyadari betapa banyaknya
sahabat yang masih mengingat hari lahir saya, betapa banyak kasih sayang yang
mereka hadiahkan di hari istimewa ini.
8. Syukur
yang tak akan pernah hilang adalah kesempatan yang diberikan Allah pada saya
untuk mengecap pendidikan di lembah manglayang IPDN. Tempat yang pada mengajarkan
banyak hal, mempertemukan saya dengan sahabat-sahabat terbaik dari seluruh pelosok
nusantara. Sebuah kesempatan yang pada akhirnya menjadi titik balik hidup saya
hingga detik ini.
9. Saya
telah berusaha mati-matian untuk tetap fokus pada pekerjaan saya sebagai abdi
negara. Apapun kegiatan dan hobi yang saya miliki di luar garis komando ini,
tak akan pernah membuat saya lengah dan meninggalkan kewajiban saya yang
sesungguhnya. Ingat, saya dan jutaan rekan seperjuangan di luar sana, telah
bersumpah untuk menjadi putra-putri terbaik negeri ini. Dan bekerja di bawah
sumpah bukanlah hal sepele yang dengan mudah dipermainkan.
10. Saya
tetap dan harus selalu bertahan untuk konsisten dengan usaha saya dalam bidang
“marketing” alias jualan kecil-kecilan. Haha. Walaupun harus memulai segala
sesuatunya dengan cara merangkak, jika dilakukan dengan semangat dan niat yang
ikhlas, saya yakin suatu hari nanti saya mampu berlari untuk meraih mimpi itu
ke dalam realita sesungguhnya.
11. Pendidikan
pascasarjana telah selesai saya bereskan tepat pada waktunya dengan nilai
terbaik yang telah saya upayakan semaksimal mungkin. Saya selalu berharap ilmu
yang telah saya dapatkan, akan menjadi ilmu yang bermanfaat dan barokah
selamanya. Aamiin.
12. Pencapaian
saya dalam tulis menulis mulai menampakkan hasil. Beberapa naskah yang saya
kirim, telah banyak yang diterima. Walaupun yang diterbitkan baru beberapa
diantaranya, saya cukup puas. Menulis itu hidup. Menulis itu melukis rasa untuk
abadi nantinya. Menulis itu saya J
13. Mimpi
besar saya menjadi seorang penulis hebat (walau karier dan jenjang pendidikan
yang saya miliki tak berhubungan sama sekali dengan hal ini) akan saya buktikan
dengan melahirkan sebuah naskah novel perdana saya April ini. Ya. Saya sedang
berusaha untuk menyelesaikannya. Walaupun menulis bukanlah hal gampang untuk
dilakukan. Tak hanya niat memulai, namun lebih pada keinginan untuk
menuntaskannya hingga akhir. Saya menyadari sepenuhnya, bahwa saya hanya
seorang amatiran yang belajar secara ortodidak dalam bagian ini. Namun inilah
mimpi, inilah resolusi terbesar yang ingin saya gapai. Dan untuk
mendapatkannya, saya tak akan lelah mencoba yang terbaik. Keep spirit, keep fighting for me.
14. Walau
untuk menggapai mimpi besar tersebut, tak sedikit orang yang menyepelekan saya.
Bukan hanya tak menerima, menghargai karya kecil saya pun tidak. Namun ini lah
hidup dan bongkahan perjuangan didalamnya. Tanpa kerikil-kerikil seperti itu,
mana mungkin cerita saya nantinya akan berwarna. Mereka, yang dengan gampangnya
menyuarakan kesakitan dengan menghinakan dan merendahkan saya, sesungguhnya
adalah salah satu motivator saya menuju kesuksesan.
15. Masa
lalu tak pernah menyurutkan langkah saya untuk maju. Masa lalu hanya bagian
kecil dari keseluruhan hidup yang akan saya jadikan pelajaran berharga. Ingat.
Hanya orang bodoh yang akan terjatuh di tempat yang sama. Dan saya sedang
belajar keluar dari kebodohan. Tak ingin berlama-lama hidup dalam kekelaman
masa lalu. Karena saya yakin kebahagiaan masa depan sedang menunggu saya di
luar sana.
16. Dibalik
kebahagiaan, ada duka, kesedihan, dan airmata. Dibalik kesuksesan, ada
keterpurukan dan kegagalan tak terhingga. Belajar dari pengalaman orang-orang
hebat yang mampu menginspirasi dan
memotivasi adalah pijakan bagi saya untuk menggantungkan mimpi. Ketika orang
lain mampu dan bisa, saya yakin, berbekal niat baik dan kerja keras, saya juga
akan bisa. Saya pasti bisa. Bisa. Bisa. Dan bisa. Semoga.
17. Kuat
itu tak selamanya ada. Acap kali saya lelah, saya lemah, saya menyerah. Namun
setiap kali saya akan kalah dengan keadaan, akan ada tangan-tangan penyemangat
yang mengulurkan kekuatan bagi saya. Mengingatkan kembali, bahwa apapun itu
masalahnya, Allah sudah menyiapkan penyelesaian bagi setiap ujian yang
diberikan.
18.
21 April tak lepas dari sosok puteri sejati Indonesia,
Ibu Kartini. Perjuangan beliau dalam memerdekakan hak perempuan Indonesia dalam
dunia pendidikan, membuat saya terpacu untuk berjuang di masa ini, setidaknya
berjuang untuk diri saya sendiri, berjuang untuk keluarga yang saya cintai.
19. Jiwa dan semangat Kartini muda tak boleh mati tergerus
modernisasi dan globalisasi. Identitas wanita Indonesia harus tetap terpatri di
dalam hati, sejauh apapun raga melangkah nantinya. Etika ketimuran yang kita
punya, haruslah selalu menjadi landasan utama dalam berpijak dan bersikap.
Ketika modernisasi mengecoh menjatuhkan yang lain, kita harus berjuang
mengupayakannya semaksimal mungkin untuk bergerak menuju kemajuan, mengelolanya
dengan baik.
20. Ibu
Kartini pasti akan bangga dan tak akan lagi bersedih hati ketika melihat
wanita-wanita Indonesia masa kini berdistribusi bagi perkembangan bangsa.
Betapa bangganya ketika wanita mampu berdiri sejajar dengan pria. Betapa
bangganya ketika wanita-wanita hebat Indonesia berdiri tegak dengan prestasi
luar biasa bahkan meluap ke mancanegara. Jika mereka semua bisa, kita yang
biasa-biasa saja tentunya juga mampu mengukir sebuah prestasi membanggakan.
21.
Tak harus berpendidikan tinggi, tak harus berharta
banyak, tak harus berparas cantik, tak harus berkarier cemerlang, tak harus
memiliki segalanya untuk menjadi seorang Kartini muda. Cukup syukuri apa yang
kita miliki, cukup berjuang untuk cita-cita yang kita gantungkan, cukup menjadi
yang terbaik untuk orang-orang di sekeliling kita saat ini.
22. Kartini
terbaik yang saya miliki adalah mama. Mama yang hanya seorang ibu rumah tangga
biasa namun mampu menjadi wanita luar biasa di mata saya secara pribadi. Mama
lah wanita kuat yang menguatkan saya dengan kekuatannya. Perjuangan beliau
untuk membawa saya pada kehidupan saat ini adalah sebuah pengorbanan yang tak
akan pernah mampu saya balas dengan apapun juga.
23.
Karena mama lah saya juga mencoba berjuang untuk
menjadi seorang kartini sejati. Kartini bagi hidup saya di kemudian hari,
Kartini bagi kedua gadis cantik yang saya miliki, uci dan indi.
24.
Jodoh. Doa terbanyak yang saya temui tahun ini, hari
ini. Jodoh adalah sebuah teka-teki yang belum saya temukan jawabannya hingga
saat ini. Namun siapapun dia, dimana pun saat ini dia berasa, semoga dialah
hadiah yang sedang Allah persiapkan untuk kehidupan terbaik saya di masa depan
nanti. Aamiin.
25. Seperempat abad yang sangat membahagian, seperempat
abad yang begitu berharga. Terimakasih Rabb. Terimakasih untuk hal-hal indah
yang Engkau hadiahkan hari ini lewat orang-orang hebat yang ada di sekitar
saya. Semoga Engkau menambahkan umur ibadah pada saya, menguatkan saya kembali
untuk melanjutkan perjuangan berikutnya, memberikan saya waktu lebih banyak
lagi untuk mengabdi pada kedua orang tua yang saya cintai, menjadi contoh dan
teladan yang baik untuk adik-adik yang saya miliki. Hormat dan terimakasih tak
terhingga pada semua orang yang telah mengingat hari ini dengan cinta
sesungguhnya.
Rilakkuma di usia 25 tahun. Kado ter-cute dari keluarga tercinta. Jeongmal Gomawooooooo :')
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)