Asa yang telah pergi, terimakasih untukmu. Kepergianmu melahirkan jutaan kebahagiaan untukku, hari ini. Laksana pelangi yang merekah ketika hantaman hujan berlalu. Meninggalkan keindahan tiada tara yang tak akan ada tanpa kedatanganmu.
Asa yang telah hilang, tersenyumlah disana. Tanpa hadiah kesakitan darimu, aku tak akan pernah menjadi manusia seperti hari ini. Manusia yang dengan kekuatannya mampu berdiri dengan kepala tegak dan mengembangkan kedua sayapku untuk kemudian terbang, berusaha menjangkau asa yang lebih tinggi lagi.
Wahai asa yang pernah ada..
Sentakanmu menjadi cambuk bagiku untuk berlari menerjang kerasnya dunia.
Cacianmu menjadi doa bagiku untuk menjamah likuan jalan hidup berikutnya.
Tamparanmu menjadi dorongan bagiku untuk melangkah maju tanpa ada lagi guratan hampa.
Asa yang kini telah benar-benar lenyap dalam detakan duniaku, tanpamu tak akan ada cerita ini. Tanpamu, tak akan ada aku yang saat ini sanggup menengadah dengan semburat senyum di wajahku. Tanpamu, kebahagiaanku hari ini tak akan lengkap. Tanpamu, aku tak akan pernah tahu, apa dan bagaimana sesungguhnya aku.
My Fav Blogies
Followers
Yang udah pernah singgah
Rabu, Februari 15
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Rabu, Februari 15
Asa yang telah pergi
Asa yang telah pergi, terimakasih untukmu. Kepergianmu melahirkan jutaan kebahagiaan untukku, hari ini. Laksana pelangi yang merekah ketika hantaman hujan berlalu. Meninggalkan keindahan tiada tara yang tak akan ada tanpa kedatanganmu.
Asa yang telah hilang, tersenyumlah disana. Tanpa hadiah kesakitan darimu, aku tak akan pernah menjadi manusia seperti hari ini. Manusia yang dengan kekuatannya mampu berdiri dengan kepala tegak dan mengembangkan kedua sayapku untuk kemudian terbang, berusaha menjangkau asa yang lebih tinggi lagi.
Wahai asa yang pernah ada..
Sentakanmu menjadi cambuk bagiku untuk berlari menerjang kerasnya dunia.
Cacianmu menjadi doa bagiku untuk menjamah likuan jalan hidup berikutnya.
Tamparanmu menjadi dorongan bagiku untuk melangkah maju tanpa ada lagi guratan hampa.
Asa yang kini telah benar-benar lenyap dalam detakan duniaku, tanpamu tak akan ada cerita ini. Tanpamu, tak akan ada aku yang saat ini sanggup menengadah dengan semburat senyum di wajahku. Tanpamu, kebahagiaanku hari ini tak akan lengkap. Tanpamu, aku tak akan pernah tahu, apa dan bagaimana sesungguhnya aku.
Asa yang telah hilang, tersenyumlah disana. Tanpa hadiah kesakitan darimu, aku tak akan pernah menjadi manusia seperti hari ini. Manusia yang dengan kekuatannya mampu berdiri dengan kepala tegak dan mengembangkan kedua sayapku untuk kemudian terbang, berusaha menjangkau asa yang lebih tinggi lagi.
Wahai asa yang pernah ada..
Sentakanmu menjadi cambuk bagiku untuk berlari menerjang kerasnya dunia.
Cacianmu menjadi doa bagiku untuk menjamah likuan jalan hidup berikutnya.
Tamparanmu menjadi dorongan bagiku untuk melangkah maju tanpa ada lagi guratan hampa.
Asa yang kini telah benar-benar lenyap dalam detakan duniaku, tanpamu tak akan ada cerita ini. Tanpamu, tak akan ada aku yang saat ini sanggup menengadah dengan semburat senyum di wajahku. Tanpamu, kebahagiaanku hari ini tak akan lengkap. Tanpamu, aku tak akan pernah tahu, apa dan bagaimana sesungguhnya aku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)