Ketika makin banyak tanya yang merongrong hari tentang sebuah
akad suci berjudul pernikahan, aku hanya bisa tersenyum sebagai jawaban.
Kenapa? Karena bagiku, menikah bukanlah sebuah hal sepele yang bisa diputuskan
dalam 1,2,3 hari. Butuh waktu untuk memastikan. Diakah orangnya? Diakah sang
pelindung yang dikirimkan Tuhan untuk hidupku? Diakah yang mampu menjadi sebuah
cahaya penerang bagiku yang masih tertatih melangkah dalam gelapnya kehidupan.
Menikah butuh komitmen. Tak hanya dengannya tempatku akan
berbagi suka dan duka. Tapi yang lebih penting lagi, komitmen dengan diriku
sendiri. Komitmen untuk bisa berubah menjadi sosok yang jauh lebih baik.
Komitmen yang nantinya akan menemaniku menjelajahi kehidupan dengan realita
yang mungkin saja belum terpikirkan olehku saat ini.
Jadi bagi mereka yang memandang pernikahan sebagai sebuah hal
sederhana tanpa beban, mereka berbeda denganku. Karena jika diperbolehkan
meminta, aku ingin memulainya dengan caraku sendiri, cara terbaik yang ku
punya, cara terindah yang bisa kupersembahkan nantinya.
Buat yang sebentar lagi menyelenggarakan pernikahan, doaku
semoga segalanya dilancarkan Yang Kuasa. Tak hanya untuk satu hari sakral itu
saja tapi untuk selamanya. Buat yang masih belum menemukan tulang rusuknya atau
belum ditemukan sang pemilik tulang rusuk, bersabarlah. Semua akan indah pada
waktunya. Nanti. Percayalah, kebahagiaan itu sudah ada. Hanya butuh waktu untuk
merengkuhnya dalam hidup.
1 komentar:
waaaahhhh laki-laki mesti kerja keras donk mencari wanita n mencicipi keindahan waktu...hihihihiii
Posting Komentar
Silahkan dikomentari. Kritikan pedas pun tetap saya terima sebagai ajang pembelajaran kedepannya. Terimakasih :)