Kamis, Maret 29

Sekelumit Cerita tentang Kenaikan Harga BBM

Diposting oleh Orestilla di 08.48.00 0 komentar
Indonesia bergejolak, rentan teriakan dan amarah disana-sini. Pasalnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sifatnya urgent belakangan ini, tiba-tiba melambung setinggi langit. Tak hanya 1 atau 2 persen saja tapi mencapai angka 33 persen..!!! Fantastis untuk rakyat kecil yang menumpukan hidupnya pada hal ini. Tak dipungkiri, wacana kenaikan harga BBM mengumbar kemarahan seluruh rakyat sampai ke pelosok negeri.
Mari baca kutipan status facebook salah seorang teman saya yang diposting Selasa, 14:15 WIB.
Statistik penjualan bensin di berbagai dunia (Rupiah) :
·         Indonesia – Rp. 4.500,-
·         Malaysia – Rp. 7.000,-
·         Vietnam – Rp. 10.000,-
·         Thailand dan India – Rp. 12.000,-
·         Singapore – Rp. 15.000,-
·         Korea – Rp. 16.000,-

Indonesia rencana naik ke Rp. 6.000,- apakah wajar? Sungguh sangat wajar. Kalau tidak pemerintah harus menanggung rugi. Bayangkan berapa juta jumlah mobil dan motor yang ada di Indonesia? Dibandingkan dengan negara lain seperti Vietnam, Thailand dan India, taraf kehidupan di Indonesia lebih tinggi. Malu pada dunia kalau rakyat sendiri tidak supportif dengan pemerintah. Sebelum ikut demo, pikirkan baik-baik, apakah anda demo untuk rakyat atau demo demi uang harian yang diberikan oleh para politiker kotor.
BEBAS BERPENDAPAT TAPI JANGAN HANCURKAN NEGERIKU...!!!!
Saya juga hanya seorang rakyat kecil tak berpunya. Mengandalkan penghasilan pas-pasan setiap bulannya, saya juga berkeberatan dengan kenaikan harga BBM kali ini. Namun, bukan berarti pimpinan disinggasananya sedang tertawa terbahak-bahak. Saya percaya dan yakin, pemimpin mengambil keputusan penting ini dengan pertimbangan matang dan siap menghadapi segala resiko, seburuk apapun itu. Termasuk gugatan dari masyarakat banyak. Saya hanya berharap semoga kondisi “panas” beberapa hari belakangan ini akan segera meredam. Tak gampang menjadi seorang pemimpin. Jangankan memimpin Nusantara dengan jutaan rakyat beragam watak dan pola pandang, memimpin diri sendiri saja tak semudah teori yang tertera di banyak buku. Apapun yang akan terjadi nanti, mari lapangkan dada dan bersiap menghadapinya dengan mengerahkan segenap kekuatan yang ada. Mengumpat dan menghina dengan kata-kata kasar hanya akan menghabiskan waktu dan membuat kita tampak buruk di mata Tuhan.
Topik kenaikan harga BBM yang sedang marak-maraknya di seluruh media cetak dan elektronik, mengingatkan saya akan sepeda tua yang semakin tua dimakan waktu nun di sudut belakang rumah. Sepeda tua itu akan menjadi penyelamat bila nantinya saya tak sanggup lagi membeli BBM sebagai makanan utama sebagian besar kendaraan di bumi Indonesia kita. Saya percaya, seburuk apapun kondisi dan situasi saat ini, akan ada banyak hikmah dibelakangnya. Mari kita lihat. Cukup menjadi penonton dan ikuti arus, itu saja. Ada banyak hal yang masih bisa kita gapai. Cita-cita pun tak akan berhenti hanya karena kenaikan harga BBM.

Senin, Maret 26

Duka itu menyelimuti kita, kembali. #IPDN part 3

Diposting oleh Orestilla di 13.30.00 2 komentar

Awan gelap kembali berarak, memutari kawah candradimuka Institut Pemerintahan Dalam Negeri. Almamaterku tercinta. Kabar duka kembali menyeruak. Membuka mata hatiku dan ribuan purna praja di seluruh pelosok nusantara. Ikatan itu menguat, membuat tetesan airmata jatuh dan meninggalkan kesedihan mendalam. Untukmu, adik-adik kami tercinta yang telah berpulang ke Rahmatullah. Madya Praja Arief Rahman Hakim dan Muda Wanita Praja Fenny Arista asal pendaftaran Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Timur. Bagi kami yang mungkin belum pernah bertatapan mata langsung denganmu atau hanya sekedar berjabat tangan, ada sayatan di sudut hati tatkala mendengar kabar kepergianmu di jarak ratusan kilometer dari sana. Persembahan doa akan menjadi hadiah terakhir yang semoga saja membawamu ke tempat terbaik disisi-Nya. Memang hanya Tuhanlah, Sang pemegang  rahasia kematian yang telah mencatat waktu akhirmu, akhirku dan akhir kita semua. Hanya masalah waktu. Dan saat ini waktumulah yang terlebih dahulu datang. Mohonku pada Sang Khalik, semoga dirimu tenang disana. Amin.


Kabar duka ini mengantarkanku pada kerinduan mendalam. Ya. Kerinduan yang teramat sangat untuk bisa berkumpul lagi ditempat itu. Bersamamu. Bersama ribuan saudaraku yang sekarang telah mengabdi di seluruh pelosok negeri, melaksanakan sumpah janji yang dulu kita ucapkan bersama. Tapi ku yakin tak hanya aku. Ada begitu banyak darimu menginginkan hal yang sama. Hasrat untuk kembali menapaki jejak-jejak kita di sana. Walau mengulang kembali waktu yang lalu, tak akan pernah mungkin terjadi. Namun melihat betapa besar kepedulian, betapa masih banyaknya kasih sayang dan rasa memiliki, betapa bangganya kita menjadi bagian dari almamater ini, aku bahagia. 

Sehina apapun kita dimata dunia, sekejam apapun kata yang terlontar dan sekuat apapun angin yang datang untuk merobohkan pertahanan kita, yakinku satu bahwasanya kita memiliki kekuatan luar biasa yang tak akan pernah lenyap dimakan waktu. Rasa kekeluargaan yang tak terputus hingga puluhan atau bahkan mungkin ratusan generasi di masa mendatang. Kepedulian dan kasih sayang yang selalu terpupuk dan tak ada habisnya. Berulang kali terucap dan akan selalu kusampaikan, betapa bangganya aku menjadi bagian dari keluarga besar ini. Keluarga yang walaupun tak seluruhnya mampu kuhafalkan satu persatu tetapi selalu ada dan akan selalu mendukung walau dalam keadaan paling buruk sekalipun.

Pesan untuk adik-adikku yang tengah menjalani pendidikan di kampus IPDN tercinta. Berusahalah untuk memberikan yang terbaik. Mulailah dengan mengucap syukur pada Tuhanmu. Bersungguh-sungguhlah menggapai cita agar kelak kamu bisa mempersembahkan keberhasilan itu kepada kedua orangtuamu. Berniatlah dalam hatimu untuk benar-benar mengabdi pada ibu pertiwi. Lakukan itu semua untuk membuktikan bahwasanya kamu berhak mendapatkan kesempatan menjadi bagian darinya. Dan nikmatilah setiap detikmu disana.

Jayalah selalu almamaterku. Jayalah selalu negeriku. Bhinneka Nara Eka Bhakti.

Salam.

Kamis, Maret 8

Meninggalkan sebuah tanda tanya

Diposting oleh Orestilla di 10.58.00 0 komentar
Hidup memang tak selalu berpihak pada kita, pada keinginan dan harapan yang tumbuh mekar setiap harinya. Harapan akan kebahagiaan, harapan akan pengakuan dan banyak harapan lainnya. Namun ada luka menganga tatkala terungkap semburat lisan dari seorang yang tak sedikitpun terlintas akan memberikan sebuah kesakitan dalam perjalanan hidup yang kita punya.

Dan inilah yang akan kukisahkan kali ini. Ceritaku yang lagi-lagi ingin kubagi agar bisa menjadi pelajaran berharga untukmu, untuk semua yang selalu menunggu tuangan pikiranku di sini, diduniaku.

Berawal dari sebuah kesalahpahaman yang sampai saat ini tak mampu kupahami. Salahkah jika sekali waktu aku memanfaatkan media maya untuk mengungkapkan kekesalan yang tak mampu kuredam sendiri? Kekesalan pada seseorang yang datang saat hatiku tengah bersemayam di wilayah kesensitifan seorang perempuan. Rasa sensitif yang mungkin tak bisa dimengerti oleh semua orang, bahkan oleh semua perempuan di muka bumi ini. Harapanku saat itu cuma satu, bebanku menguap dan dia yang membuatku geram, mengerti bahwa masalah yang dia kirimkan sangat mengganggu kenyamananku, mengganggu seluruh aktivitasku, mematikan kreatifitasku, menumpulkan banyak ide brilian dalam otakku.

Namun yang terjadi kemudian sungguh diluar nalar, sangat jauh dari yang diharapkan. Tiba-tiba berkunjung seorang teman yang kupikir sama sekali tak ada hubungannya dengan kekesalanku hari itu. Datang dengan kemarahan, caci maki dan banyak pernyataan yang sama sekali tak kumengerti. Hey, ada apa dengannya? Aku hanya termangu, menelaah kata demi kata yang dia tujukan untukku. Meyakinkanku bahwasanya ada sesuatu tak wajar yang terjadi antara diriku dan dirinya. Tapi kesalahan seperti apakah itu? Sungguh tak ada jalan terang yang kutemukan. Dan waktulah yang akhirnya menjawab. Kekesalanku hari itu, keputusanku untuk mengumbarnya pada publik hanya untuk menenangkan hatiku, kedatangannya yang membuatku sangat bingung, membuatku mengerti bahwa aku bukanlah orang yang baik dari sudut pandangnya. Bahkan begitu buruk, sehingga mengungkapkannya disinipun aku tak mampu.


Hari itu tak akan pernah kulupakan. Hanya dengan kesalahpahaman kecil yang harusnya tak menjadi sebuah masalah, aku menemukan begitu banyak rahasia. Rahasia yang sampai hari ini masih meninggalkan tanda tanya besar untukku. Rahasia yang suatu saat nanti akan kutemukan kebenarannya. Ya. Seburuk apapun rahasia itu.

Aku tak pernah membencinya. Marah pun tidak. Bahkan membalas semua kata-kata kasarnya pun tak terpikirkan olehku. Aku hanya bersyukur karena dengan semua pengakuannya, aku semakin menyadari bahwa aku hanya seorang perempuan dengan banyak kekurangan dalam hidupku. Kekurangan yang dengan segenap kemampuan telah kucoba menggantinya dengan kelebihan. Walaupun mungkin tak akan pernah benar-benar menjadi kelebihan bagi sebagian orang yang kukenal. Hanya satu yang tak bisa kusanggah, tak bisa membohongi hatiku, ada kekecewaan mendalam untuknya. 

Pelajaran berharga bagiku dan kamu, orang yang selalu berkata dan berbuat baik untukmu, terkadang akan menjadi orang yang menyimpan belati di belakang punggungnya, untuk kemudian menancapkannya tepat di jantungmu. Berhati-hatilah. Baca situasi dan akan terlihat siapa saja yang benar-benar tulus terhadapmu. Hari itu aku menemukan dua orang sekaligus.

Kamis, Maret 29

Sekelumit Cerita tentang Kenaikan Harga BBM

Diposting oleh Orestilla di 08.48.00 0 komentar
Indonesia bergejolak, rentan teriakan dan amarah disana-sini. Pasalnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sifatnya urgent belakangan ini, tiba-tiba melambung setinggi langit. Tak hanya 1 atau 2 persen saja tapi mencapai angka 33 persen..!!! Fantastis untuk rakyat kecil yang menumpukan hidupnya pada hal ini. Tak dipungkiri, wacana kenaikan harga BBM mengumbar kemarahan seluruh rakyat sampai ke pelosok negeri.
Mari baca kutipan status facebook salah seorang teman saya yang diposting Selasa, 14:15 WIB.
Statistik penjualan bensin di berbagai dunia (Rupiah) :
·         Indonesia – Rp. 4.500,-
·         Malaysia – Rp. 7.000,-
·         Vietnam – Rp. 10.000,-
·         Thailand dan India – Rp. 12.000,-
·         Singapore – Rp. 15.000,-
·         Korea – Rp. 16.000,-

Indonesia rencana naik ke Rp. 6.000,- apakah wajar? Sungguh sangat wajar. Kalau tidak pemerintah harus menanggung rugi. Bayangkan berapa juta jumlah mobil dan motor yang ada di Indonesia? Dibandingkan dengan negara lain seperti Vietnam, Thailand dan India, taraf kehidupan di Indonesia lebih tinggi. Malu pada dunia kalau rakyat sendiri tidak supportif dengan pemerintah. Sebelum ikut demo, pikirkan baik-baik, apakah anda demo untuk rakyat atau demo demi uang harian yang diberikan oleh para politiker kotor.
BEBAS BERPENDAPAT TAPI JANGAN HANCURKAN NEGERIKU...!!!!
Saya juga hanya seorang rakyat kecil tak berpunya. Mengandalkan penghasilan pas-pasan setiap bulannya, saya juga berkeberatan dengan kenaikan harga BBM kali ini. Namun, bukan berarti pimpinan disinggasananya sedang tertawa terbahak-bahak. Saya percaya dan yakin, pemimpin mengambil keputusan penting ini dengan pertimbangan matang dan siap menghadapi segala resiko, seburuk apapun itu. Termasuk gugatan dari masyarakat banyak. Saya hanya berharap semoga kondisi “panas” beberapa hari belakangan ini akan segera meredam. Tak gampang menjadi seorang pemimpin. Jangankan memimpin Nusantara dengan jutaan rakyat beragam watak dan pola pandang, memimpin diri sendiri saja tak semudah teori yang tertera di banyak buku. Apapun yang akan terjadi nanti, mari lapangkan dada dan bersiap menghadapinya dengan mengerahkan segenap kekuatan yang ada. Mengumpat dan menghina dengan kata-kata kasar hanya akan menghabiskan waktu dan membuat kita tampak buruk di mata Tuhan.
Topik kenaikan harga BBM yang sedang marak-maraknya di seluruh media cetak dan elektronik, mengingatkan saya akan sepeda tua yang semakin tua dimakan waktu nun di sudut belakang rumah. Sepeda tua itu akan menjadi penyelamat bila nantinya saya tak sanggup lagi membeli BBM sebagai makanan utama sebagian besar kendaraan di bumi Indonesia kita. Saya percaya, seburuk apapun kondisi dan situasi saat ini, akan ada banyak hikmah dibelakangnya. Mari kita lihat. Cukup menjadi penonton dan ikuti arus, itu saja. Ada banyak hal yang masih bisa kita gapai. Cita-cita pun tak akan berhenti hanya karena kenaikan harga BBM.

Senin, Maret 26

Duka itu menyelimuti kita, kembali. #IPDN part 3

Diposting oleh Orestilla di 13.30.00 2 komentar

Awan gelap kembali berarak, memutari kawah candradimuka Institut Pemerintahan Dalam Negeri. Almamaterku tercinta. Kabar duka kembali menyeruak. Membuka mata hatiku dan ribuan purna praja di seluruh pelosok nusantara. Ikatan itu menguat, membuat tetesan airmata jatuh dan meninggalkan kesedihan mendalam. Untukmu, adik-adik kami tercinta yang telah berpulang ke Rahmatullah. Madya Praja Arief Rahman Hakim dan Muda Wanita Praja Fenny Arista asal pendaftaran Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Timur. Bagi kami yang mungkin belum pernah bertatapan mata langsung denganmu atau hanya sekedar berjabat tangan, ada sayatan di sudut hati tatkala mendengar kabar kepergianmu di jarak ratusan kilometer dari sana. Persembahan doa akan menjadi hadiah terakhir yang semoga saja membawamu ke tempat terbaik disisi-Nya. Memang hanya Tuhanlah, Sang pemegang  rahasia kematian yang telah mencatat waktu akhirmu, akhirku dan akhir kita semua. Hanya masalah waktu. Dan saat ini waktumulah yang terlebih dahulu datang. Mohonku pada Sang Khalik, semoga dirimu tenang disana. Amin.


Kabar duka ini mengantarkanku pada kerinduan mendalam. Ya. Kerinduan yang teramat sangat untuk bisa berkumpul lagi ditempat itu. Bersamamu. Bersama ribuan saudaraku yang sekarang telah mengabdi di seluruh pelosok negeri, melaksanakan sumpah janji yang dulu kita ucapkan bersama. Tapi ku yakin tak hanya aku. Ada begitu banyak darimu menginginkan hal yang sama. Hasrat untuk kembali menapaki jejak-jejak kita di sana. Walau mengulang kembali waktu yang lalu, tak akan pernah mungkin terjadi. Namun melihat betapa besar kepedulian, betapa masih banyaknya kasih sayang dan rasa memiliki, betapa bangganya kita menjadi bagian dari almamater ini, aku bahagia. 

Sehina apapun kita dimata dunia, sekejam apapun kata yang terlontar dan sekuat apapun angin yang datang untuk merobohkan pertahanan kita, yakinku satu bahwasanya kita memiliki kekuatan luar biasa yang tak akan pernah lenyap dimakan waktu. Rasa kekeluargaan yang tak terputus hingga puluhan atau bahkan mungkin ratusan generasi di masa mendatang. Kepedulian dan kasih sayang yang selalu terpupuk dan tak ada habisnya. Berulang kali terucap dan akan selalu kusampaikan, betapa bangganya aku menjadi bagian dari keluarga besar ini. Keluarga yang walaupun tak seluruhnya mampu kuhafalkan satu persatu tetapi selalu ada dan akan selalu mendukung walau dalam keadaan paling buruk sekalipun.

Pesan untuk adik-adikku yang tengah menjalani pendidikan di kampus IPDN tercinta. Berusahalah untuk memberikan yang terbaik. Mulailah dengan mengucap syukur pada Tuhanmu. Bersungguh-sungguhlah menggapai cita agar kelak kamu bisa mempersembahkan keberhasilan itu kepada kedua orangtuamu. Berniatlah dalam hatimu untuk benar-benar mengabdi pada ibu pertiwi. Lakukan itu semua untuk membuktikan bahwasanya kamu berhak mendapatkan kesempatan menjadi bagian darinya. Dan nikmatilah setiap detikmu disana.

Jayalah selalu almamaterku. Jayalah selalu negeriku. Bhinneka Nara Eka Bhakti.

Salam.

Kamis, Maret 8

Meninggalkan sebuah tanda tanya

Diposting oleh Orestilla di 10.58.00 0 komentar
Hidup memang tak selalu berpihak pada kita, pada keinginan dan harapan yang tumbuh mekar setiap harinya. Harapan akan kebahagiaan, harapan akan pengakuan dan banyak harapan lainnya. Namun ada luka menganga tatkala terungkap semburat lisan dari seorang yang tak sedikitpun terlintas akan memberikan sebuah kesakitan dalam perjalanan hidup yang kita punya.

Dan inilah yang akan kukisahkan kali ini. Ceritaku yang lagi-lagi ingin kubagi agar bisa menjadi pelajaran berharga untukmu, untuk semua yang selalu menunggu tuangan pikiranku di sini, diduniaku.

Berawal dari sebuah kesalahpahaman yang sampai saat ini tak mampu kupahami. Salahkah jika sekali waktu aku memanfaatkan media maya untuk mengungkapkan kekesalan yang tak mampu kuredam sendiri? Kekesalan pada seseorang yang datang saat hatiku tengah bersemayam di wilayah kesensitifan seorang perempuan. Rasa sensitif yang mungkin tak bisa dimengerti oleh semua orang, bahkan oleh semua perempuan di muka bumi ini. Harapanku saat itu cuma satu, bebanku menguap dan dia yang membuatku geram, mengerti bahwa masalah yang dia kirimkan sangat mengganggu kenyamananku, mengganggu seluruh aktivitasku, mematikan kreatifitasku, menumpulkan banyak ide brilian dalam otakku.

Namun yang terjadi kemudian sungguh diluar nalar, sangat jauh dari yang diharapkan. Tiba-tiba berkunjung seorang teman yang kupikir sama sekali tak ada hubungannya dengan kekesalanku hari itu. Datang dengan kemarahan, caci maki dan banyak pernyataan yang sama sekali tak kumengerti. Hey, ada apa dengannya? Aku hanya termangu, menelaah kata demi kata yang dia tujukan untukku. Meyakinkanku bahwasanya ada sesuatu tak wajar yang terjadi antara diriku dan dirinya. Tapi kesalahan seperti apakah itu? Sungguh tak ada jalan terang yang kutemukan. Dan waktulah yang akhirnya menjawab. Kekesalanku hari itu, keputusanku untuk mengumbarnya pada publik hanya untuk menenangkan hatiku, kedatangannya yang membuatku sangat bingung, membuatku mengerti bahwa aku bukanlah orang yang baik dari sudut pandangnya. Bahkan begitu buruk, sehingga mengungkapkannya disinipun aku tak mampu.


Hari itu tak akan pernah kulupakan. Hanya dengan kesalahpahaman kecil yang harusnya tak menjadi sebuah masalah, aku menemukan begitu banyak rahasia. Rahasia yang sampai hari ini masih meninggalkan tanda tanya besar untukku. Rahasia yang suatu saat nanti akan kutemukan kebenarannya. Ya. Seburuk apapun rahasia itu.

Aku tak pernah membencinya. Marah pun tidak. Bahkan membalas semua kata-kata kasarnya pun tak terpikirkan olehku. Aku hanya bersyukur karena dengan semua pengakuannya, aku semakin menyadari bahwa aku hanya seorang perempuan dengan banyak kekurangan dalam hidupku. Kekurangan yang dengan segenap kemampuan telah kucoba menggantinya dengan kelebihan. Walaupun mungkin tak akan pernah benar-benar menjadi kelebihan bagi sebagian orang yang kukenal. Hanya satu yang tak bisa kusanggah, tak bisa membohongi hatiku, ada kekecewaan mendalam untuknya. 

Pelajaran berharga bagiku dan kamu, orang yang selalu berkata dan berbuat baik untukmu, terkadang akan menjadi orang yang menyimpan belati di belakang punggungnya, untuk kemudian menancapkannya tepat di jantungmu. Berhati-hatilah. Baca situasi dan akan terlihat siapa saja yang benar-benar tulus terhadapmu. Hari itu aku menemukan dua orang sekaligus.

 

ORESTILLA Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea